Uji serempakUji F Uji parsial Uji t

terhadap kinerja pegawai. Koefisien regresi X 2 Sedangkan untuk melihat korelasi dari kemampuan variabel motivasi dan pelatihan dapat menjelaskan pengaruhnya terhadap variabel kinerja pegawai dapat di lihat pada Tabel 4.10 berikut ini: pelatihan bernilai positif 0,250. Hal ini dimaknai variabel pelatihan mempunyai pengaruh positif terhadap kinerja pegawai. Dengan memberikan pelatihan yang tetap sasaran sehingga memberikan dampak positif terhadap kinerja pegawai. Tabel 4.10 Nilai Koefisien Determinasi R Square Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .855 a .730 .722 1.06303 a. Predictors: Constant, Pelatihan, Motivasi b. Dependent Variable: Kinerja Sumber : Hasil Penelitian, 2012 Data diolah Berdasarkan Tabel 4.10 nilai R Square adalah 0,730 yang artinya bahwa kemampuan variabel Motivasi X 1 dan Pelatihan X 2 dapat menjelaskan pengaruhnya terhadap variabel kinerja Y adalah sebesar 73,0 dan sisanya 27 dijelaskan oleh variabel independen yang tidak diteliti seperti: pendidikan, disiplin dan semangat kerja.

4.1.7.2.2 Uji serempakUji F

Uji ini dilakukan untuk mengetahui tingkat signifikansi dari seluruh variabel independen terhadap variabel dependen dan lebih lanjut berdasarkan Tabel 4.11: Universitas Sumatera Utara Tabel 4.11 Hasil Pengujian Hipotesis Secara Serempak Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 205.160 2 102.580 90.776 .000 a Residual 75.712 67 1.130 Total 280.871 69 a. Predictors: Constant, Pelatihan, Motivasi b. Dependent Variable: Kinerja Sumber : Hasil Penelitian, 2012 Data diolah Berdasarkan Tabel 4.11 di atas diperoleh hasil F Hitung 90,776 sedangkan F Tabel pada α = 0,05 dengan derajat pembilang 2 dan derajat penyebut 67 diperoleh F tabel 2,76 dari hasil ini diketahui F hitung F tabel, dan signifikansi 0,000 atau ≤ α = 0,05 dengan demikian posisi titik uji signifikansi berada pada wilayah penolakan H o . Dapat disimpulkan H ditolak yang artinya bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dari seluruh variabel independen yaitu variabel motivasi dan pelatihan secara bersama-sama terhadap variabel dependen kinerja pegawai.

4.1.7.2.3 Uji parsial Uji t

Hasil pengujian hipotesis kedua secara parsial dapat dilihat pada Tabel 4.15: Tabel 4.12 Hasil Uji Hipotesis Secara ParsialUji t Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients B Std. Error Beta t Sig. 1 Constant 7.821 1.275 6.133 .000 Motivasi .496 .083 .567 5.983 .000 Pelatihan .250 .069 .344 3.629 .001 a. Dependent Variable: Kinerja Sumber : Hasil Penelitian, 2012 Data diolah Universitas Sumatera Utara Dari Tabel 4.12 diperoleh hasil sebagai berikut: 1. Nilai t hitung untuk variabel motivasi 5,983 lebih besar dibandingkan dengan nilai t tabel 1,667, atau nilai sig t untuk variabel motivasi 0,000 ≤ dari α 0,05. Berdasarkan hasil yang diperoleh maka menolak Ho. Dengan demikian motivasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai. Hal ini memberi arti bahwa motivasi berpengaruh terhadap kinerja pegawai. 2. Nilai t hitung untuk variabel pelatihan 3,629 lebih besar dibandingkan dengan nilai t tabel 1,667, atau nilai sig t untuk variabel pelatihan 0,000 ≤ α 0,05. Berdasarkan hasil yang diperoleh maka menolak Ho. Dengan demikian pelatihan berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai. Hal ini memberi arti bahwa dengan diadakannya pelatihan bagi setiap pegawai akan memberikan dampak pada peningkatan kinerja pegawai. 3. Secara parsial variabel motivasi X1 berpengaruh dominan dari variabel pelatihan X2. Ini menunjukkan variabel motivasi X1 lebih menentukan dalam meningkatkan kinerja pegawai Y. Universitas Sumatera Utara

4.2. Pembahasan

Hasil penelitian pada Kantor Pusat PT. Bank Sumut Medan, secara simultan variabel motivasi dan pelatihan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai dan secara parsial masing-masing variabel motivasi dan pelatihan juga berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai. Koefisien determinasi R square menunjukan bahwa variabel bebas yang diteliti mampu mempengaruhi variabel terikat sebesar 73,0 dan sisanya sebesar 27,0 , dijelaskan oleh variabel bebas lainnya yang belum diteliti seperti variabel pendidikan, disiplin dan semangat kerja. 4.2.1. Pengaruh Variabel Motivasi terhadap Kinerja Pegawai Hasil penelitian Motivasi diperoleh bahwa motivasi memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai Kantor Pusat PT. Bank Sumut Medan. Motivasi sebagai salah satu hal yang mempengaruhi perilaku manusia, motivasi disebut juga sebagai pendorong, keinginan, pendukung atau kebutuhan yang dapat membuat seseorang bersemangat dengan termotivasi untuk mengurangi serta memenuhi dorongan diri sendiri, sehingga dapat bertindak dan berbuat menurut cara – cara tertentu yang akan membawa ke arah yang optimal. Hasil penelitian yang dilakukan pada Kantor Pusat PT. Bank Sumut Medan, mayoritas responden menjawab setuju dan sangat setuju atas motivasi, diketahui bahwa bekerja kerena ingin memperoleh penghargaan dalam prestasi diunit kerja, sehingga dengan kinerja terbaik mereka dapat memberikan pelayanan yang prima kepada masyarakat. Perhatian Atasan juga memegang peranan penting dalam mendorong seseorang untuk termotivasi dalam bekerja dalam meraih prestasi Universitas Sumatera Utara