Tinjauan Tentang Kinerja a. Pengertian Kinerja

a. Pengertian Pemberdayaan

Menurut Wrihatnolo dan Dwidjowijoto (2007:1) Pemberdayaan berasal dari penerjemahan bahasa inggris “empowererment” yang dapat bermakna “pemberian kekuasaan” karena power bukan sekedar “daya’ tapi

juga“kekuasaan’’, sehingga kata “daya” tidak saja bermakna “mampu” tapi juga“mempunyai kuasa”. Menurutnya Pemberdayaan adalah sebuah

konsep bahwa meskipun kehidupan itu adalah proses alami, kehidupan pun perlu dan harus dimanajemeni. Konsep manajemeni berbeda dengan rekayasa karena manajemen lebih fokus pada meningkatkan “nilai tambah” dari “suatu asset”. Jadi pemberdayaan bukanlah semata-mata konsep politik , melainkan lebih pada suatu konsep manajemen.

Sedangkan menurut Winarni dalam Ambar Teguh Sulistiyani (2004:79) mengungkapkan bahwa inti dari pemberdayaan adalah meliputi tiga hal, yaitu pengembangan (enabling), memperkuat potensi atau daya (empowering), terciptanya kemandirian. Bertolak dari pendapat ini, berarti pemberdayaan tidak saja terjadi pada masyarakat yang tidak memiliki kemampuan, akan tetapi pada masyarakat yang memiliki daya yang masih terbatas, dapat dikembangkan hingga mencapai kemandirian.

Dalam konteks pemberdayaan sebenarnya terkandung unsur partisipasi, yaitu bagaimana masyarakat dilibatkan dalam proses pembangunan, dan hak untuk menikmati hasil pembangunan. Sebenarnya, banyak para pakar yang telah memberikan definisi partisipasi. Sebagian Dalam konteks pemberdayaan sebenarnya terkandung unsur partisipasi, yaitu bagaimana masyarakat dilibatkan dalam proses pembangunan, dan hak untuk menikmati hasil pembangunan. Sebenarnya, banyak para pakar yang telah memberikan definisi partisipasi. Sebagian

Pemberdayaan juga hendaknya jangan menjebak masyarakat dalam perangkap ketergantungan (charity), pemberdayaan sebaliknya harus mengantarkan pada proses kemandirian. Jadi, pemberdayaan bukan membuat masyarakat semakin tergantung dari berbagai program pemberian karena pada dasarnya setiap apa yang dinikmati harus dihasilkan atas usaha sendiri.

Pranarka dan Moeljarto dalam Riant Nugroho (2007 : 118) ,menguraikan pandangan mengenai pemberdayaan.:

1) Pemberdayaan adalah penghancuran kekuasaan (power to nobody)

2) Pemberdayaan adalah pembagian kekuasaan kepada setiap orang

(power to everybody)

3) Pemberdayaan adalah penguatan kepada yang lemah tanpa

menghancurkan yang kuat

Sedangkan prijo dalam Riant Nugroho ( 2007 : 117) menjelaskan bahwa istilah pemberdayaan sering kali digunakan dalam konteks kemampuan meningkatkan keadaan ekonomi individu. Selain itu, pemberdayaan juga merupakan konsep yang mengandung makna perjuangan bagi mereka yang terlibat dalam perjuangan tersebut. Dengan demikian, proses pemberdayaan merupakan tindakan usaha perbaikan atau Sedangkan prijo dalam Riant Nugroho ( 2007 : 117) menjelaskan bahwa istilah pemberdayaan sering kali digunakan dalam konteks kemampuan meningkatkan keadaan ekonomi individu. Selain itu, pemberdayaan juga merupakan konsep yang mengandung makna perjuangan bagi mereka yang terlibat dalam perjuangan tersebut. Dengan demikian, proses pemberdayaan merupakan tindakan usaha perbaikan atau

Rian Rugroho (2007 : 115) dalam pengertian konvensional, konsep pemberdayaan sebagai terjemahan empowerment mengandung dua pengertian yaitu :

1) To give power authority to atau memberi kekuasaan, mengalihkan

kekuatan, atau mendelegasikan otoritas ke phak lain.

2) To give ability to atau to enable atau usaha untuk memberi

kemampuan atau keberdayaan.

Konsep pemberdayaan tersebut yang sesuai dengan penelitian ini adalah To give ability to atau to enable atau usaha untuk memberi kemampuan atau keberdayaan.Karena dalam hal ini Kinerja di maksudkan agar UKM tersebut menjadi mampu bersaing dan lebih berdaya guna.

Dari penjelasan di atas usaha yang dilakukan Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Boyolali dalam pemberdayaan UKM Produk Unggulan adalah sebagai berikut : melalui pelatihan AMT ( Achivement Motivation Training) yang bertujuan membangkitkan jiwa kewirausahaan, pelatihan Kewirausahaan berbasis Sumber daya lokal, pelatihan manajeman pemasaran, pelatihan ketampilan usaha produktif, pelatihan manajemen bisnis bagi UKM dalam rangka peningkatan dan penegembangan usaha. Selain itu diadakannya kegiatan penyuluhan dan

Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Boyolali )

b. Indikator pemberdayaan

Randy R. Wrihatnolo dan Riant Nugroho Dwidjowijoto (2007:9). Dan, sebagai konsep manajemen, pada akhirnya pemberdayaan harus mempunyai indikator keberhasilan. yaitu :

1) Akses, yang berarti target yang diberdayakan pada akhirnya mempunyai akses dan risorsis yang diperlukannya untuk pengembangan diri.

2) Partisipasi, yang berarti target yang diberdayakan pada akhirnya dapat

berpartisipasi mendayagunakan risorsis yang diaksesnya.

3) kontrol, dalam arti target yang diberdayakan pada akhirnya

mempunyai kemampuan mengontrol proses pendayagunaan risorsis tersebut.

4) Kesetaraan, dalam arti pada tingkat tertentu saat terjadi konflik, target mempunyai kedudukan sama dengan yang lain dalam hal pemecahan masalah.

c. Dasar-dasar pemberdayaan

Agar pemberdayaan lebih berdayaguna maka harus ada dasar-dasar pemberdayaan yang hendaknya dipenuhi yaitu, menurut Dubois dan miley dalam Rian Rugroho (2007 : 116) adalah dasar-dasar pemberdayaan anatara lain adalah : Agar pemberdayaan lebih berdayaguna maka harus ada dasar-dasar pemberdayaan yang hendaknya dipenuhi yaitu, menurut Dubois dan miley dalam Rian Rugroho (2007 : 116) adalah dasar-dasar pemberdayaan anatara lain adalah :

2) Proses pemberdayaan memandang sistem klient sebagai komponen dan kemampuan yang memberikan jalan ke sumber penghasil dan memberikan kesempatan

3) Klien harus merasa dirinya sebagai agen bebas yang dapat mempengaruhi.

4) Kompetensi diperoleh atau diperbaiki melalui pengalaman hidup, pengalaman khusus yang kuat dari pada keadaan yang menyatakan apa yang dilakukan.

5) Pemberdayaan meliputi jalan ke sumber-sumber penghasilan dan kapasitas untuk menggunakan sumber-sumber pendapatan tersebut dengan cara efektif.

6) Proses pemberdayaan adalah masalah yang dinamis, sinergis, pernah berubah, dan evolousioner yang selalu memiliki banyak solusi.

7) Pemberdayaan adalah pencapaian melalui struktur-struktur parallel dari perseorangan dan perkembangan masyarakat.

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pemberdayaan adalah proses menyeluruh suatu proses aktif antara motivator, fasilitator, dan kelompok masyarakat yang perlu diberdayakan melalui peningkatan pengetahuan, keterampilan, pembeian berbagai kemudahan serta peluang untuk mencapai askes sistim sumberdaya dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Proses pemberdayaan hendaknya meliputi :

2) empowering (penguatan kapasitas dan kapabilitas masyrakat)

3) protecting (perlindungan dari ketidakadilan )

4) supporting (bimbingan dan dukungan) 5) foresting (memelihara kondisi yang kondusif tetap seimbang)

d. Tahapan dalam pemberdayaan

Randy R. Wrihatnolo dan Riant Nugroho Dwidjowijoto (2007:2) Pemberdayaan adalah sebuah “proses menjadi”, bukanlah sebuah “proses

instan”pemberdayaan mempunyai tiga tahapan, secara sederhana dapat digambarkan sebagai berikut :

1) Penyadaran. Pada tahap ini target yang hendak diberdayakan diberi “pencerahan” dalam bentuk pemberian penyadaran bahwa mereka mempunyai hak untuk mempunyai “sesuatu”. Program-program yang

dapat dilakukan pada tahap ini misalnya memberikan pengetahuan yang bersifat kognisi, belief dan healing. Prinsip dasarnya adalah membuat target mengerti bahwa mereka perlu (membangun”demand”)

diberdayakan, dan proses pemberdayaan itu dimulai dari mereka sendiri.

2) Pengkapasitasan. Sering disebut “capacity building” atau memampukan. Untuk diberikan daya atau kuasa yang bersangkutan harus mampu terlebih dahulu. Misalnya, sebelum memberikan otonomi daerah, seharusnya daerah-daerah yang hendak otonomkan diberi program kemampuan atau capacity building untuk membuat 2) Pengkapasitasan. Sering disebut “capacity building” atau memampukan. Untuk diberikan daya atau kuasa yang bersangkutan harus mampu terlebih dahulu. Misalnya, sebelum memberikan otonomi daerah, seharusnya daerah-daerah yang hendak otonomkan diberi program kemampuan atau capacity building untuk membuat

3) Pemberian daya itu sendiri atau “empowerment” dalam makna sempit. Pada tahap ini, kepada target diberikan daya, kekuasaan, otoritas, atau peluang. Pemberian ini sesuai dengan kualitas kecakapan yang telah dimiliki. Pokok gagasanya adalah bahwa proses pemberian daya atau kekuasaan diberikan sesuai dengan kecakapan penerima.

Dari konsep tersebut pemberdayaan dapat diartikan sebagai suatu proses untuk meningkatkan nilai tambah dari suatu asset agar lebih bermanfaat. Pemberdayaan dalam penelitian ini berarti suatu usaha untuk meningkatkan dan mengembangkan UKM agar mempunyai nilai tambah yang lebih.