BABAD KADIPATEN GRESIK DARUSSALAM

BABAD KADIPATEN GRESIK DARUSSALAM

Sejarah Kadipaten Gresik Gresik sebagai kota santri juga dikenal sebagai puasat kegiatan perekonomian , dulu gresik terkenal dengan kota pelabuhannya yang terletak dan terlindung selat Madura. Gresik di dirikan sebagai kota pelabuhan pads abad ke- 14 pada sebidang tanah yang terlantar . Pada tahun 1387 Gresik sudah di kenal sebagai tlatah kekuasaan Narendra Agung Majapahit ini terbukti dari piagam Karang Bogem , yang berisi ketetapan tentang kawula budak. Mungkin Narendra Agung beranggapan bahwa tlatah pesisir juga termasuk tlatahnya dan di situ Sejarah Kadipaten Gresik Gresik sebagai kota santri juga dikenal sebagai puasat kegiatan perekonomian , dulu gresik terkenal dengan kota pelabuhannya yang terletak dan terlindung selat Madura. Gresik di dirikan sebagai kota pelabuhan pads abad ke- 14 pada sebidang tanah yang terlantar . Pada tahun 1387 Gresik sudah di kenal sebagai tlatah kekuasaan Narendra Agung Majapahit ini terbukti dari piagam Karang Bogem , yang berisi ketetapan tentang kawula budak. Mungkin Narendra Agung beranggapan bahwa tlatah pesisir juga termasuk tlatahnya dan di situ

Kadipaten Gresik Sebagai Kota Dagang Kadipaten Gresik sebagai kota perdagangan laut yang paling kaya dan paling penting di seluruh Jawa. Di Grisik ada dua pejabat yang saling memerangi.Tlatah mereka di kota itu dipisahkan oleh sungai kecil yang dangkal. Pati Yusuf memerintah bagian kota yang paling besar dan penting,tempat perdagangan laut. Ia masih kerabat wngsa raja di Malaka dan ia dianggap trah Melayu, pejabat yang lain ,Pati Zainal, memerintah di bagian pelosok yang agraris, ia tidak berdagang dan tidak kaya. Ia adalah pejabat Islam yang tertua di kota-kota pesisir Jawa Tengah dan Jawa Timur,dan bersahabat dengan Pati Rodim senior dan Pati Rodim yunior dari Demak Bintoro.

Biografi Prabu Setmata Wali Lanang yang telah memperistriseorang putrid Adipati Blambangan,ia mendapat seorang anak laki- laki dari pernikahannya itu.Namun Wali Lanang meninggalkan Blambangan karena tidak berhasil mengislamkan rajanya.Banyinya dimasukkan kedalam peti dan di lemparkan ke laut,kemudian diselamatkan oleh seorah nahko-

da perahu milik Nyai Ageng Pinatih dari Gresik,janda Pati Samboja. Anak itu kemudian diangkat sebagai anak dan kemudian disuruh berguru kepada Kanjeng Sunan Ngampel Denta dari Surabaya,yang menamakanya Raden Paku.Raden Paku dari Gresik ini kemudian diasuh bersama anak Kanjeng Sunan Ngampel Denta,santri Bo- nang.Mereka berdua pergi ke Malaka dan menjadi murid Wali Lanang. Wali Lanang member mereka tugas yang mulia untuk menyebarkan agama Islam di Jawa Timur. Sekembalinya di Gresik,beberapa waktu kemudian Raden Paku tinggal di Giri sebagai kiai besar. Ia memilih nama Prabu Setmata.

Biografi Sunan Dalem Sunan Dalem memerintahkan kepala pasukannya Jaga Pati untuk menghentikan pebaratan.Sunan Dalem meninggalkan Giri untuk menyingkirkan ke Gumena,yang diperintah oleh Ki Dang Palih.Sunan Dalem di Giri itu pada 1535 mengambil keuntungan politik dari rasa takut yang ditimbulkan oleh kedatangan bregada dari Sengguruh untuk memperkuat kekuasaannya sendiri di kota pelabuhan itu.

Biografi Kanjeng Sunan Prapen Kanjeng Sunan Prapen ialah kyai di Giri.Selama pemerintahannya yang panjang sekali,ia banyak berjasa embentuk dan memperluas kekuasaan “negeri Islam” ,baik di Jawa Timur maupun di Jawa Tengah maupun di- sepanjang pesisir pulau-pulau Nusantara Timur. Pada tahun 1549,satu tahun setelah ia mulai berkuasa Kanjeng Sunan Prapen mulai membangun kraton. Kanjeng Sunan Prapen dari Giri tidak mau mencampuri urusan politik pejabat di pelosok Jawa Tengah.Ia juga berusaha mengusir orang-orang Portugis dari Malaka.Pada paruh kedua abad 16 ,Kanjeng Sunan Prapen hanya memusatkan usahanya memperluas kekuasaan rohani dan jagad raya serta hubungan dagangnya lewat laut kea rah timur. Menjelang akhir hidupnya yang panjang itu,Kanjeng Sunan Pra- pen menyatakan keinginan menghormati kakeknya,Prabu Setmata,pendiri trah ulama suci di Giri.Ia memerintah membuat cungkup di atas makam kakeknya,konon pada 1590.Rupanya ia menyadari bahwa kekuasaannya di Jawa Timur terletak di atas dasar rohani yang kukuh,yang telah diletakkan oleh seorang ulama,yakni kakeknya Biografi Kanjeng Sunan Prapen Kanjeng Sunan Prapen ialah kyai di Giri.Selama pemerintahannya yang panjang sekali,ia banyak berjasa embentuk dan memperluas kekuasaan “negeri Islam” ,baik di Jawa Timur maupun di Jawa Tengah maupun di- sepanjang pesisir pulau-pulau Nusantara Timur. Pada tahun 1549,satu tahun setelah ia mulai berkuasa Kanjeng Sunan Prapen mulai membangun kraton. Kanjeng Sunan Prapen dari Giri tidak mau mencampuri urusan politik pejabat di pelosok Jawa Tengah.Ia juga berusaha mengusir orang-orang Portugis dari Malaka.Pada paruh kedua abad 16 ,Kanjeng Sunan Prapen hanya memusatkan usahanya memperluas kekuasaan rohani dan jagad raya serta hubungan dagangnya lewat laut kea rah timur. Menjelang akhir hidupnya yang panjang itu,Kanjeng Sunan Pra- pen menyatakan keinginan menghormati kakeknya,Prabu Setmata,pendiri trah ulama suci di Giri.Ia memerintah membuat cungkup di atas makam kakeknya,konon pada 1590.Rupanya ia menyadari bahwa kekuasaannya di Jawa Timur terletak di atas dasar rohani yang kukuh,yang telah diletakkan oleh seorang ulama,yakni kakeknya

Pengaruh Kanjeng Sunan Giri di Seberang Sejak jaman Kanjeng Sunan Prapen kekuasaan para kyai dari Giri ternyata mendominasi Gresik. Pengaruh Giri juga sampai ke Sulawesi.Di Kalimanta Selatan juga menceritakan adanya pernikahan antara “pangeran- pangeran” Giri dengan putri-putri setempat .Karena raja Matan dari Sukadana,yang mulai memerintah pada ta- hun 1590,memakai nama Giri Kusuma,di duga ada pula pengaruh Giri disana. Berita-berita yang panjang lebar dan besar jumlahnya mengenai hubungan antara Giri dan Indonesia bagian timur terdapat dalam kisah-kisah dari kepulauan itu sendiri.

Hubungan Kanjeng Sunan Kudus dan Kanjeng Sunan Giri Ketiga kraton penting yang diperintah oleh kyai,yang di Jawa berdiri berdampingan dalam paruh kedua abad 16,yakni Cirebon Darussalam,Kudus,dan Giri.Dalam bidang ekonomi dan politik,para Kanjeng Sunan Giri mempunyai posisi yang jauh lebih krusial dari sunan-sunan di Cirebon Darussalam atau Kudus.Kanjeng Sunan Prapen dari Giri dan Kanjeng Sunan Gunung Jati dari Cirebon Darussalam hidup sezaman.