Kromatografi lapis tipis Kromatografi lapis tipis preparatif

18

2.4 Kromatografi

Kromatografi adalah suatu metode pemisahan zat terlarut oleh suatu proses migrasi dinamis dalam sistem yang terdiri dari dua fase, salah satu diantaranya diam fase diam dan yang lainnya bergerak fase gerak Ditjen POM, 2008. Kromatografi merupakan teknik pemisahan yang paling umum dimanfaatkan untuk melakukan analisis, baik analisis kualitatif maupun kuantitatif atau preparatif dalam bidang farmasi Gritter, dkk., 1991.

2.4.1 Kromatografi lapis tipis

Teknik KLT sangat bermanfaat untuk analisis obat dan bahan lain dalam laboratorium karena hanya memerlukan peralatan sederhana, waktu cukup singkat 15 – 60 menit, jumlah zat yang diperiksa cukup kecil dan teknik pengerjaannya juga sederhana. Tujuan penggunaan KLT adalah untuk memeriksa komposisi campuran secara cepat, menentukan kondisi percobaan kromatografi kolom, mengetahui kesempurnaan suatu reaksi, mengidentifikasi obat ataupun ekstrak tanaman, mendeteksi kontaminan atau adanya pemalsuan Harmita, 2014. Fase diam pada KLT sering disebut penyerap. Penyerap umum yang digunakan adalah silika gel, selulosa, aluminium oksida dan poliamida dengan ketebalan sekitar 0,1 sampai 0,3 mm, didukung oleh plat kaca, aluminium atau plastik. Fase gerak adalah medium angkut, terdiri dari satu atau beberapa pelarut, yang bergerak di dalam fase diam, yaitu suatu lapisan berpori karena adanya gaya kapiler. Jarak pengembangan senyawa pada kromatogram biasanya dinyatakan dengan harga Rf atau hRf. Harga Rf didefenisikan sebagai perbandingan antara jarak titik pusat bercak dari titik awal dan jarak garis depan dari titik awal Stahl, 1985. Universitas Sumatera Utara 19 Nilai maksimum Rf adalah 1, yang berarti solut bermigrasi dengan kecepatan yang sama dengan fase gerak. Nilai minimum Rf adalah 0, yang berarti solut tertahan pada posisi titik awal di permukaan fase diam Rohman dan Gandjar, 2007. Faktor-faktor yang mempengaruhi harga Rf pada KLT, antara lain: struktur kimia dari senyawa yang dipisahkan, sifat dari penyerap dan derajat aktivitasnya, tebal dan kerataan lapisan penyerap, derajat kemurnian fase gerak, derajat kejenuhan uap pengembang dalam bejana, jumlah cuplikan dan suhu Sastrohamidjojo, 1985.

2.4.2 Kromatografi lapis tipis preparatif

Kromatografi lapis tipis KLT preparatif merupakan salah satu metode pemisahan yang memerlukan pembiayaan paling murah dan menggunakan peralatan sederhana. Ketebalan penyerap yang sering dipakai adalah 0,5 – 2 mm, ukuran plat kromatografi biasanya 20 cm x 20 cm. Pembatasan ketebalan lapisan dan ukuran plat sudah tentu mengurangi jumlah bahan yang dapat dipisahkan dengan KLT preparatif. Penyerap yang paling umum digunakan adalah silika gel. Cuplikan ditotolkan berupa pita dengan lebar pita sesempit mungkin. Kebanyakan penyerap KLT preparatif mengandung indikator fluorosensi yang membantu mendeteksi letak pita yang terpisah pada senyawa yang menyerap sinar ultraviolet. Cara mendeteksi senyawa yang tidak menyerap sinar ultraviolet yaitu dengan cara menutup plat dengan sepotong kaca lalu menyemprot kedua sisi dengan pereaksi semprot Hostettmann, dkk., 1995. Jarak titik pusat bercak dari titik awal Jarak garis depan pelarut dari titik awal Rf = Universitas Sumatera Utara 20

2.4.3 Kromatografi lapis tipis dua arah