5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Uraian Sponge
2.1.1 Habitat
Sebagian besar sponge hidup di laut dan hanya 159 jenis hidup di air tawar. Umumnya terdapat di perairan jernih, dangkal dan menempel di substrat
Suwignyo, dkk., 2005.
2.1.2 Morfologi dan anatomi
Morfologi luar sponge sangat dipengaruhi oleh faktor lingkungannya. Sponge yang hidup di lingkungan terbuka dan berombak besar, pertumbuhannya
cenderung pendek dan melebar, sebaliknya sponge sejenis yang hidup di lingkungan terlindung atau perairan yang lebih dalam dan berarus tenang,
pertumbuhannya cenderung tegak dan tinggi Amir dan Budiyanto, 1996. Beberapa sponge mempunyai warna tubuh yang berbeda walaupun
satu jenis. Sponge yang hidup di lingkungan gelap akan berbeda warnanya dengan sponge sejenis yang hidup di lingkungan cerah, warnanya dipengaruhi
oleh fotosintesis mikrosimbionnya. Mikrosimbion sponge umumnya adalah sianobakteria dan alga seperti dinoflagella atau zooxanthella Amir dan
Budiyanto, 1996. Sponge adalah hewan filter feeder yang dapat menyaring partikel sangat
kecil dan tidak tersaring oleh hewan-hewan laut lainnya, hidupnya menetap dimana dapat hidup dengan baik pada arus air yang kuat dan mendapatkan
makanan dari aliran air tersebut. Makanan sponge terdiri dari detritus organik, seperti bakteri, zooplankton dan fitoplankton Amir dan Budiyanto, 1996.
Universitas Sumatera Utara
6 Tubuh setiap individu sponge terdapat rongga yang disebut spongocol.
Permukaan tubuhnya terdapat pori-pori yang merupakan lubang masuknya air ke spongocol dan keluar melalui oskulum. Umumnya dinding tubuh sponge terdiri
atas tiga lapisan Suwignyo, dkk., 2005, yaitu: a
Pinakosit, seperti epidermis yang berfungsi melindungi tubuh bagian dalam. b
Mesohyl atau Mesoglea, terdiri dari zat semacam agar, mengandung sel amubosit yang mempunyai banyak fungsi, antara lain untuk pengangkut dan
cadangan makanan, membuang partikel sisa metabolisme, membuat spikula, serat sponge dan membuat sel reproduksi.
c Koanosit, yang melapisi spongocol dan dilengkapi sebuah flagel yang
dikelilingi fibril. Getaran flagel menghasilkan arus air dalam spongocol, sedangkan fibril berfungsi sebagai alat penangkap makanan. Struktur sponge
dapat dilihat pada Gambar 2.1.
Gambar 2.1
Struktur sponge Keterangan: a. oskulum, b. porosit, c. mesohyl, d. spongocol, e. koanosit,
f. amubosit, g. pinakosit. a
b c
d
e f
g
Universitas Sumatera Utara
7 Berdasarkan sistem saluran air, sponge dibagi tiga tipe Suwignyo, dkk.,
2005, yaitu: 1.
Askonoid, merupakan bentuk paling primitif yang menyerupai vas bunga. 2.
Sikonoid, yang memperlihatkan pelipatan dinding tubuh secara horizontal. 3.
Leukonoid, yang memperlihatkan pelipatan dinding spongocol yang paling kompleks. Tipe saluran air sponge dapat dilihat pada Gambar 2.2.
Gambar 2.2
Tipe saluran air sponge Keterangan: a. Tipe Askonoid, b. Tipe Sikonoid, c. Tipe Leukonoid.
Tubuh sponge diperkokoh oleh suatu kerangka spikula yang mengandung kalsium karbonat atau silikat dan juga didukung oleh kerangka serat-serat keratin
atau spongin. Berdasarkan fungsinya, spikula dibagi dua kategori yaitu megasklera dan mikrosklera. Megasklera adalah komponen dari kerangka utama
yang berperan untuk membentuk sponge dan perkembangan struktur internal, sedangkan mikrosklera tidak berfungsi seperti megasklera tetapi tersebar pada
permukaan atau membran internal Amir dan Budiyanto, 1996. Sponge suku Petrosiidae umumnya mempunyai spikula megasklera berbentuk monoakson
dengan ujung melengkung tajam yang disebut tipe Oxea Qaralleh, dkk., 2011. a
b c
Universitas Sumatera Utara
8 Tipe-tipe spikula megasklera monoakson dapat dilihat pada Gambar 2.3 berikut:
Gambar 2.3
Megasklera monoakson Keterangan: a. Fusiform oxea, b. Hastate oxea, c. Strongyloxea, d. Strongyle,
e. Tylote, f. Centrotylote oxea, g. Hastate style, h. Fusiform style, i. Styloid, j. Tylostyle, k. Subtylostyle.
Tipe-tipe spikula megasklera triakson dapat dilihat pada Gambar 2.4 berikut:
Gambar 2.4 Megasklera triakson triaene
Keterangan: a. Calthrope, b. Plagiotriaene, c. Anatriaene, d. Protriaene, e. Mesoprotriaene, f. Prodiaene.
Tipe-tipe spikula mikrosklera monoakson dapat dilihat pada Gambar 2.5 berikut:
Gambar 2.5 Mikrosklera monoakson
Keterangan: a. Microxea, b. Microstrongyle, c. Centrotylote microxea, d. Microtylostyle, e. Comma, f. Raphide, g. Trichordragmata,
h. Sahidaster, i. Verticillate, j. Anisodiscorhabd, k. Spiraster, l. Anthosigma, m. Selenaster, n. Spinispira, o. Spirula, p. Toxaspire.
Universitas Sumatera Utara
9 Tipe-tipe spikula mikrosklera bentuk bintang atau Astrose dapat dilihat pada
Gambar 2.6 berikut:
Gambar 2.6
Mikrosklera bentuk bintang atau Astrose Keterangan: a b. Plesiaster, c. Amphiaster, d. Metaster, e. Spiraster,
f. Oxyaster, g. Oxyspheraster, h. Pycnaster, i. Strongylaster, j. Tylaster, k. Anthaster, 1. Anthospheraster, m. Sterrospheraster,
n. Sterraster, o. Aspidaster.
Tipe-tipe spikula mikrosklera bentuk sigma atau Sigmatosklera dapat dilihat pada
Gambar 2.7 berikut:
Gambar 2.7 Mikrosklera bentuk sigma atau Sigmatosklera
Keterangan: a b. Sigma, c. Serrate sigma, d. Diancistra, e. Toxon, f. Forcep, g. Arcuate chela, h. Palmate isochela, i. Palmate anisochela,
k. Anchorate isochela, 1. Birotulate, m. Bipocillium.
2.1.3 Klasifikasi