33 Cara kerja :
Ekstrak kasar alkaloida diencerkan dengan metanol, ditotolkan pada plat pra lapis silika gel 60 F
254
, kemudian dimasukkan ke dalam chamber yang telah jenuh dengan uap fase gerak. Plat dikeluarkan setelah pengembangan selesai,
dikeringkan, lalu disemprot dengan penampak bercak dan dipanaskan dalam oven pada suhu 105
C selama 10 menit Gritter, dkk., 1991. Hasil analisis KLT ekstrak kasar alkaloida dapat dilihat pada Lampiran 5, halaman 55
– 56.
3.10 Isolasi Senyawa Alkaloida secara KLT Preparatif
Ekstrak kasar alkaloida selanjutnya diisolasi secara KLT preparatif, sebagai fase gerak digunakan diklorometana-metanol 60:40, fase diam plat pra
lapis silika gel 60 F
254
dan sebagai penampak bercak digunakan pereaksi Dragendorff.
Cara kerja : Ekstrak kasar alkaloida diencerkan dengan metanol, ditotolkan berupa pita
pada jarak 2 cm dari tepi bawah plat KLT berukuran 10 cm x 20 cm. Plat KLT dimasukkan ke dalam bejana yang telah jenuh dengan uap fase gerak dan
pengembang dibiarkan naik membawa komponen yang ada. Plat dikeluarkan dari bejana setelah mencapai batas pengembangan dan dikeringkan. Bagian tengah plat
ditutup dengan kaca yang bersih, sedangkan pada sisi kanan dan kiri plat disemprot dengan penampak bercak Dragendorff, kemudian dikeringkan dalam
oven pada suhu 105 C. Bagian tengah plat yang sejajar dengan bercak berwarna
jingga dikerok dan dikumpulkan, direndam dengan metanol satu malam, disaring, kemudian pelarutnya diuapkan dan dilakukan uji kemurnian Hosettmann, dkk.,
1995. Hasil KLT preparatif dapat dilihat pada Lampiran 6, halaman 57.
Universitas Sumatera Utara
34
3.11 Uji Kemurnian Isolat secara KLT Dua Arah
Isolat hasil isolasi secara KLT preparatif dilakukan uji kemurnian secara KLT dua arah menggunakan dua sistem pengembang yang berbeda kepolaran.
Fase gerak pertama digunakan diklorometana-metanol 60:40 dan fase gerak kedua digunakan kloroform-metanol-amonia 75:25:1, sebagai penampak bercak
digunakan pereaksi Dragendorff. Cara kerja :
Isolat dilarutkan dengan pelarut metanol, ditotolkan pada plat pra lapis silika gel 60 F
254
ukuran 10 cm x 10 cm, kemudian dielusi memakai fase gerak I yaitu diklorometana-metanol 60:40 hingga mencapai batas pengembangan, lalu
plat dikeluarkan dari bejana dan dikeringkan. Plat yang telah kering dielusi kembali dengan arah yang berbeda 90
memakai fase gerak II yaitu kloroform- metanol-amonia 75:25:1 hingga mencapai batas pengembangan, dikeringkan
dan disemprot dengan penampak bercak Dragendorff. Plat dipanaskan dalam oven pada suhu 105
C selama 10 menit Rohman, 2009. Hasil uji kemurnian isolat dapat dilihat pada Lampiran 8, halaman 59.
3.12 Identifikasi Isolat