Etika Organisasi Pemerintah
86
dan paradigma
penyelenggaraan pemerintahan
yang berkembang dewasa ini, yaitu paradigma Good Governance
yang secara integral berkaitan erat dengan paradigma Reinventing Government dan Banishing Bureaucracy.
Memasuki abad 21, reorientasi pembangunan administrasi perlu lebih diarahkan untuk membangun tatanan administrasi
negara yang diharapkan mampu mengantisipasi tuntutan dan perkembangan lingkungan global. Orientasi pembangunan
nasional sekarang ini akan lebih menekankan kepada penggunaan perangkat dari jaringan kerja yang efisien dan
efektif, serta penggunaan teknologi sebagai basisnya. Dengan demikian reorientasi pembangunan administrsi akan
lebih mengutamakan kepada kepentingan pelayanan dan kebutuhan pelanggan. Reorientasi pembangunan administrasi
pada prinsipnya juga harus mengacu kepada prinsip-prinsip dasar, yakni: 1 Rasional, efektif dan efisien, dan dengan
piranti manajemen yang terbuka; 2 Ilmiah, yakni berdasarkan kajian dan penelitian serta dukungan dari ilmu
pengetahuan lainnya; 3 Inovatif, yaitu pembangunan yang diiakukan terus menerus untuk menghadapi lingkungan yang
terus berubah; 4 Produktif, yakni berorientasi kepada hasil kerja yang optimal; 5 Profesionalisme, berarti penggunaan
tenaga profesional, terampil; dan 6 Penggunaan teknologi modern.
Modul Diklat Prajabatan Golongan III
87
Selanjutnya Visi tersebut mengalami penyempurnaan dan konstekstualisasi mengikuti kebijakan pemimpin Presiden
atas perkembangan lingkungan strategis. Dalam rencana pembangunan Menengah Nasional Tahun 2004 – 2005
sebagaimana diatur dalam Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2005, misalnya, Visi Pembangunan Nasional 2004 –
2009 yaitu: a.
Terwujudnya kehidupan masyarakat, bangsa dan Negara yang aman, bersatu, rukun dan damai.
b. Terwujudnya masyarakat bangsa dan Negara yang
menjunjung tinggi hokum, kesejahteraan dan hak asasi manusia.
c. Terwujudnya perekonomian yang mampu menyediakan
kesempatan kerja dan penghidupan yang layak serta memberikan pondasi yang kokoh bagi pembangunan
berkelanjutan.
2. Strategi Penataan Organisasi Dan Tata Kerja
Di masa mendatang penataan organisasi pemerintah baik pusat maupun daerah, perlu diarahkan pada terwujudnya
organisasi yang efisien, efektif dan bertanggungjawab. Dengan demikian, pendekatan struktur secara bertahap
dialihkan kepada penataan organisasi yang berdasarkan panduan visi, misi, sasaran, strategi, dan program. Prinsip
yang perlu diperhatikan, antara lain mencakup; a.
Peningkatan kompetensi sumber daya manusianya secara optimal, dengan antara lain mendayagunakan jabatan
Etika Organisasi Pemerintah
88
fungsional sehingga akan mengurangi tingkatan hirarki, bentuk organisasi berubah ke arah matriks dan flat;
b. Tugas-tugas DepartemenLPND sebagai berikut: 1
Instansi pusat perlu difokuskan pada i Penentuan kebijakan
policy, ii
Perencanaan berskala
nasionalregional, iii Pembinaan dan pengarahan melalui pengembangan norma, prinsip, standar, sesuai sektornya,
iv Desentralisasi perijinan, v Operasionalisasi tugas kedinasan; dan vi Pembinaan Daerah; 2 Tugas-tugas
operasional pada Skala regional dan lokal dapat didekonsentrasikan dan didesentralisasikan pada provinsi
atau kabupaten; 3 Sejauh mungkin memanfaatkan potensi masyarakat melalui pola kerjasama dengan fihak
swasta, privatisasi, maupun sistem kontrak; dan c.
Tugas-tugas Pemerintah
Daerah Provinsi
dan KabupatenKota; 1 Tugas Pemda Propinsi, Kabupaten
dan Kota yang berkaitan dengan instansi pusat, harus mengacu pada pembinaan teknis dari instansi sektoral
yang berwenang, 2 Kebijaksanaan teknis mengacu pada pedoman yang ditetapkan instansi aparat pusat yang
berwenang dan
memiliki kompetensi,
dan 3
Mengembangkan sistem dan prosedur pelayanan prima. Dalam rangka peningkatan kehidupan demokrasi, perluasan
partisipasi, peningkatan pembangunan daerah dan pemberian pelayan kepada masyarakat diperlukan desentralisasi
pemerintahan yang merupakan salah satu aspek penting dalam pembangunan administrasi negara. Desentralisasi akan
Modul Diklat Prajabatan Golongan III
89
mempermudah unsur administrasi negara di daerah untuk menentukan kebijaksanaan atau pemberian perizinan tanpa
harus menunggu lebih lama. Desentralisasi merupakan inti otonomi daerah yang pada
dasarnya dimaksudkan untuk mendekatkan pelayanan kepada masyarakat dan meningkatkan pembangunan daerah.
Sehubungan dengan itu program pengembangan otonomi di daerah Tingkat II KabupatenKota harus lebih ditekankan
pada pelayanan dan kebijaksanaan yang dihasilkan. Di samping itu, otonomi harus lebih memungkinkan semakin
tumbuhnya pemerintahan dan masyarakat daerah dalam mendorong bertumbuhkembangnya potensi sosial dan
ekonomi daerah.
3. Strategi Pemantapan Sistem Manajemen