Konsepsi Perkembangan Syarat Menggadai Tanah Harta Pusaka Tinggi Dalam Masyarakat Adat Minangkabau Di Kabupaten Agam Nagari Kamang Mudiak

22 redress masyarakat pada posisi asli people on original position. Dalam posisi dasar inilah kemudian dibuat persetujuan asli original agreement antara anggota masyarakat secara sederajat. 34 Menurut masyarakat di Minangkabau dalam menggadai tanah harta pusaka tinggi harus memenuhi syarat adat yang sudah berlaku. Gadai tanah harta pusaka tinggi selama ini tidak memiliki batasan atau tidak terikat dalam jangka waktu tertentu.

2. Konsepsi

Konsep termasuk bagian dari sebuah teori. Konsep dapat diartikan pula perencanaan yang dapat membuat kerelevanan hubungan terhadap realitas. Tujuan dari konsepsi sendiri agar terhindar dari kesalahpahaman ataupun kesalahpengertian penafsiran terhadap setiap istilah yang digunakan terutama dalam judul penelitian, bukanlah untuk keperluan mengkomunikasikannya semata-mata dengan pihak lain. Sehingga tidak menimbulkan salah tafsir, tetapi juga demi menuntun agar di dalam menangani proses penelitian yang dimaksud 35 Konsepsi adalah salah satu bagian terpenting dari teori, peranan konsep dalam penelitian adalah untuk menghubungkan antara teori dan observasi, antara abstraksi dengan realitas. Jadi di dalam penelitian ini diartikan beberapa pemahaman konsep dasar atau istilah agar di dalam pelaksanaanya diperoleh hasil penelitian yang sesuai, bermanfaat dengan tujuan yang telah ditentukan, yaitu: 34 Ibid 35 Faisal Sanapiah, Format-Format Penelitian Sosial, Jakarta : Raja Grafindo Persada, 1999, hlm.107-108 Universitas Sumatera Utara 23 a. Hukum adat Minangkabau adalah hukum adat yang hidup dan berkembang dalam masyarakat Minangkabau di Nagari Kamang Mudiak Kecamatan Kamang Magek Kabupaten Agam. Proses perubahan sosial di Minangkabau pada umumnya terjadi akibat penemuan-penemuan ilmu pengetahuan yang merubah pola hidup yang dulunya bersifat agraris kearah perdagangan membawa pengaruh pada keluarga dan masyarakat. Pertambahan penduduk menyebabkan daya dukung tanah sebagai sumber ekonomi tidak lagi mencukupi kebutuhan masyarakatnya. b. Harta Pusaka Tinggi adalah segala harta pusaka yang diwariskan secara turun temurun dari orang terdahulu dari beberapa generasi menurut garis keturunan ibu menjadi kepunyaan kaum secara bersama-sama kolektif semua anggota kaum sama berhak atas harta pusaka tersebut. c. Gadai dalam hukum adat Minangkabau adalah pemindahan hak garapan atas sebidang tanah sementara dari pemilik kepada orang lain dengan menerima sejumlah uang, emas atau rupiah yang disepakati antara pemilik tanah dengan pemegang gadai. d. Objek barang gadai adalah barang tidak bergerak seperti sawah, ladang, gurun, bukit, kolam ikan. Berbeda dengan hukum yang berlaku di Indonesia pasal 1150 Kitab Undang- Undang Hukum Perdata KUHPerdata bahwa gadai adalah suatu hak yang diperoleh seorang yang berpiutang ialah barang bergerak misalnya mobil, sepeda motor, televisi dan sebagainya kalau terhadap barang tetap atau barang Universitas Sumatera Utara 24 tidak bergerak pemindahan hak sementara menurut pasal 1162 KUHPerdata disebut Hak Tanggungan. e. Gadai yang sah adalah gadai yang telah disetujui oleh segenap ahli waris, satu orang saja tidak menyetujui gadai menjadi batal demi hukum. f. Penerima Gadai adalah orang yang sanggup memberi sejumlah uang, emas atau rupiah sesuai kesepakatan dan penerima gadai punya hak pertama untuk menggarap tanah gadaian kecuali jika dia mau menyerahkan garapan kepada orang lain. Penerima gadai tidak boleh menggadaikan lagi tanah yang dipegangnya pada orang lain tanpa seizin pemilik tanah. Sekarang karena ada pengaruh hukum Barat pemegang gadai boleh menggadaikan lagi herverpanding pada pihak lain. 36

G. Metode Penelitian

Dalam penelitian ini metode merupakan unsur paling utama dan didasarkan pada fakta dan pemikiran yang logis sehingga apa yang diuraikan merupakan suatu kebenaran. Metodelogi penelitian adalah ilmu tentang metode-metode yang akan digunakan dalam melakukan suatu penelitian. Penelitian hukum pada dasarnya dibagi dalam 2 dua jenis penelitian yaitu penelitian empiris dan penelitian normatif. yang dimaksud dengan penelitian empiris adalah penelitian secara langsung di masyarakat melalui wawancara langsung sedangkan yang dimaksud dengan penelitian normatif merupakan penelitian dengan menggunakan data sekunder sehingga disebut pula penelitian kepustakaan. 36 Djaman Datoek Toeh, Op Cit, hlm. 117 Universitas Sumatera Utara 25 Penelitian ini merupakan penelitian Yuridis Sosiologis di mana merupakan suatu proses atau gejala yang terjadi dan berkembang pada masyarakat yang tidak sesuai dengan hukum adat yang berlaku, penelitian ini diharapkan berguna menyelesaikan permasalahan yang ada. Oleh sebab itu langkah-langkah tersebut harus sesuai dan saling mendukung antara peraturan hukum yang ada dengan kenyataan yang terjadi di masyarakat sehingga tercapai suatu data yang akurat dan nyata yang kemudian data ini diolah untuk mendapatkan suatu hasil penelitian yang baik dan benar serta memberikan kesimpulan yang tidak meragukan. Maka dalam penulisan membutuhkan data yang akurat baik data primer maupun data sekunder. Adapun data tersebut diperoleh dengan melakukan pendekatan sebagai berikut :

1. Jenis Dan Sifat Penelitian