c. Uji Multikolinieritas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan korelasi antar variabel bebas independen. Model
regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel bebas Danang Sunyoto, 2007: 89. Dalam penelitian ini untuk
menguji ada tidaknya multikolinearitas adalah dengan melihat nilai nilai Variance Inflation Factor VIF.
Keterangan: VIF
: Faktor Inflasi penyimpangan baku kuadrat tolerance
: Besarnya tingkat kesalahan yang dibenarkan secara statistik.
Danang Sunyoto, 2007: 89-90 Danang Sunyoto 2007: 93 berpendapat, batas dari nilai
tolerance adalah 0,1 dan batas dari VIF adalah 10. Hal ini
menunjukan bahwa apabila nilai tolerance di bawah 0,1 ataupun nilai VIF di atas 10 maka dihasilkan gangguan multikolinearitas.
d. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu
pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut
homoskedastisitas bila berbeda disebut heteroskedastisitas.
Cara mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dengan melihat grafik scatterplot antara Z prediksi ZPRED yang merupakan variabel
bebas sumbu X=Y hasil prediksi dan nilai residualnya SRESID yang merupakan variabel terikat sumbu Y = Y prediksi - Y riil. Uji
statistik yang digunakan ada tidaknya heteroskedastisitas digunakan uji rho sphearman dengan taraf signifikasi 5 , data dikatakan bebas
heteroskedastisitas jika nilai Sig. 2 tailed lebih besar dari 0,05.
3. Pengujian Hipotesis
Dalam pengujian hipotesis ini menggunakan analisis regresi berganda dengan uji-t dan uji-F. Analisis ini digunakan untuk mengetahui
pengaruh variabel independen secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Membuat persamaan garis regeresi linear berganda
menggunakan rumus:
Y= α + β
1
X
1
+ β
2
X
2
+ e
Keterangan: Y : Kinerja Karyawan
α : Konstanta
X
1
: Lingkungan Kerja X
2
: Fasilitas Kerja β : koefisien lingkungan kerja
β : koefisien fasilitas kerja e : error estimate
Dalam persamaan regresi ini, variabel dependennya adalah kinerja karyawan dan variabel independennya adalah lingkungan kerja dan
fasilitas kerja.
Analisis regresi berganda ini dilakukan dengan program SPSS meliputi:
a.
Uji Signifikan Individual Uji Parsial Uji- t
Uji t digunakan untuk mengetahui signifikansi dengan taraf kesalahan 5 pengaruh variabel bebas secara individu terhadap
variabel terikat. Rumus yang digunakan untuk menghitung uji t adalah:
Keterangan: t = nilai t yang dihitung
r = koefisien
korelasi n = cacah kasus
r
2
= koefisien kuadrat Sugiyono, 2009 : 257
Jika t
hitung
sama atau lebih besar daripada t
tabel
dengan taraf signifikansi 0.05 maka pengaruh variabel bebas prediktor terhadap
variabel terikat kriterium signifikan. Sebaliknya jika t
hitung
lebih kecil dari t
tabel
maka pengaruh variabel bebas prediktor terhadap variabel teikat kriterium tidak signifikan.
b. Uji Signifikan SimultanUji Serentak Uji-F
Uji F digunakan untuk mengetahui signifikansi pengaruh antar variabel. Bila F
hitung
lebih besar dari F
tabel
pada taraf signifikansi 5 dari pengaruh antara variabel, maka koefisien korelasi
dinyatakansignifikan. Sebaliknya bila F
hitung
lebih kecil dari F
tabel
, maka tidak signifikan. Besarnya sumbangan masing-masing prediktor
terhadap kriterium.Untuk uji-F dengan rumus: