Pengertian Nilai-nilai Ketuhanan Macam-macam Nilai Pendidikan
kepercayaan yang tak memerlukan perbuatan. Tiap-tiap rukun iman adalah ajaran yang harus diwujudkan dalam perbuatan, guna mencapai puncak
perkembangan manusia. Ali 1996 :152, kalimat syahadat merupakan thema al-Quran yang
tetap; beriman kepada Allah Yang Mahaesa, yang sebenarnya memang tak ada Tuhan selain Allah, ini berulang-ulang disebutkan sebagai ajaran pokok,
bukan saja bagi agama Islam, melainkan pula bagi tiap-tiap agama yang diwahyukan oleh Allah. Rukun iman itu sebenarnya, landasan bagi perbuatan.
Allah adalah Dhat Yang mempunyai segala Sifat kesempurnaan. Dalam menyempurnakan agama Islam, perlu landasan rukun Iman dan rukun Islam
seperti berikut; Rukun iman yang pertama yaitu iman kepada Allah. Dengan
tersingkapnya rahasia sifat-sifat Tuhan itulah maka iman kepada Allah menjadi faktor yang amat penting bagi evolusi manusia. Setiap Muslim wajib
beriman kepada Allah, maka orang diharuskan memiliki sifat-sifat akhlak yang tinggi, mencontoh akhlak Tuhan untuk mencapai Sifat Ilahi. Jadi, hanya
dengan mencontoh akhlak Tuhan itulah orang dapat meningkat ke puncak keluhuran akhlak yang tinggi Ali, 1996 :163. Adapun rukun iman yang
kedua yaitu kepada Malaikat ialah agar orang menuruti bisikan baik yang menjadi pembawaan orang, karena Malaikat itulah yang menggerakkan
bisikan baik itu Ali, 1996 :154. Arti iman kepada Kitab Suci ialah rukun iman yang ketiga, agar kita
mengikuti petunjuk yang termuat di dalamnya guna memperkembangkan
daya-batin kita. Rukun iman yang kempat adalah iman kepada para Utusan artinya, agar kita mencontoh suri-tauladan yang diberikan oleh mereka, dan
rela mengorbankan hidup kita untuk kepentingan bersama manusia seperti yang dilakukan oleh mereka. Rukun iman yang kelima adalah beriman
kepada Akhirat melainkan ajarannya kepada kita bahwa kemajuan materiil atau nkemajuan fisik bukanlah tujuan hidup kita; ada pun tujuan hidup yang
abadi dan amat luhur yang dimulai dari Hari Kebangkitan Ali, 1996 :154. Rukun iman yang keenam atau terakhir adalah iman kepada Qadar
atau Taqdir. Ali 1996 :369, menyatakan bahwa Qadar atau Taqdir berarti sebuah undang-undang atau ukuran yang bekerja pada sekalian makhluk
Tuhan; dan inilah arti taqdir yang sebenarnya yang lazim digunakan oleh al- Quran. Berikut uraian dari al-Quran bahwa segala sesuatu diciptakan menurut
taqdir; “Mahasucikanlah nama Tuhan dikau Yang Maha-luhur, Yang menciptakan, lalu menyempurnakan, dan Yang membuat segala sesuatu
menurut ukuran qaddara, lalu memimpinya menuju tujuan” 87 :1-3. Islam mengandung arti dua macam, yakni: 1 mengucapkan Kalimah
Syahadat, yaitu menyatakan bahwa tak ada Tuhan selain allah, dan bahwa Muhammad itu Utusan Allah; dan 2 berserah diri sepenuhnya kepada
kehendak Allah Ali, 1996 :152. Bersinggungan dengan dua hal tersebut, menurut syari’at Islam hal pokok yang diwajibkan ada lima yaitu rukun
Islam. Lima rukun Islam itu terdiri dari; rukun Islam yang pertama mengucapkan Kalimah Syahadat, rukun Islam yang kedua menjalankan
perintah Salat, rukun Islam yang ketiga membayar Zakat, rukun Islam yang
keempat menjalankan ibadah Puasa, dan terakhir atau rukun Islam yang kelima menjalankan ibadah Haji.
Beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa, nilai pendidikan ketuhanan terdapat kaitan dengan suatu keyakinan pada diri manusia.
keyakinan akan adanya sesuatu yang gaib yang diyakini mengatur dan mencipta alam, serta mengatur tigkah laku manusia dalam berhubungan
dengan kekuatan supranatural tersebut sebagai konsekuensi atau pengakuan dan ketundukannya. Aturan atau ketentuan hidup yang berasal dari Tuhan
untuk pedoman manusia dalam mengatur hubungan bagi manusia dengan manusia lainya atau alam semesta agar berjalan dengan baik.
Demikian juga segala sesuatu yang ada di dunia ini tidak mungkin terjadi tanpa kehendak Tuhan dan keputusan yang telah ditetapkan olehNya.
Manusia wajib beriman dan berusaha sewajarnya, karena Tuhan yang akan menentukan semuanya. Keyakinan ini memberi kekuatan rohani kepada
manusia untuk dapat memperkuat diri dari segala rintangan hidup yang dihadapi tanpa rasa takut. Hal itu juga membuat manusia sabar ketika ditimpa
musibah dan bersyukur ketika mendapat nikmat karena semua itu terjadi atas kehendak dan ketetapan Tuhan.