II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Agroekosistem Perkebunan Kopi
Agroekosistem perkebunan merupakan ekosistem binaan yang proses pembentukan, peruntukan, dan perkembangannya ditujukan untuk memenuhi
kebutuhan manusia sehingga campur tangan atau tindakan manusia menjadi unsur yang sangat dominan. Dalam memenuhi kebutuhan pangan, sandang dan papan, baik
dari segi kuantitas maupun kualitas, manusia melakukan upaya peningkatan produktivitas ekosistem. Usaha yang dilakukan manusia untuk mencapai
produktivitas tersebut maka manusia memberikan masukan yang sangat tinggi ke dalam ekosistem. Masukan tersebut antara lain : benih dan bibit unggul hasil
pemuliaan, pupuk sintetis dan pestisida sintetis atau bahan kimia lainnya, dan pengairan Hidayat, 2001.
Karakteristik dari agroekosistem terdiri atas empat sifat utama yaitu: produktifitas productivity, kestabilan stability, keberlanjutan suitainability, dan
kemerataan equitability Edwards, 1990. Kriteria yang digunakan untuk menentukan karakteristik agroekosistem meliputi faktor-faktor: ekosistem, ekonomi,
sosial dan teknologi konservasi yang sesuai dengan daerah setempat Winata Agus, 2001.
Menurut Hidayat 2001, ciri-ciri dari agroekosistem adalah sebagai berikut: 1
Agroekosistem sering mengalami perubahan iklim mikro yang mendadak sebagai akibat tindakan manusia dalam melakukan pengolahan tanah, penggunaan
Universitas Sumatera Utara
benihbibit tanaman yang memerlukan input yang tinggi, pengairan, penyiangan, pembakaran, pemangkasan, penggunaan bahan-bahan kimia, dan lain-lain.
2 Struktur agroekosistem yang didominasi oleh jenis tanaman tertentu yang dipilih
oleh manusia, beberapa di antaranya merupakan tanaman dengan materi genetik yang berasal dari luar gen asing. Tanaman lain yang tidak mengandung gen
asing biasanya diberi perlakuan pemeliharaan untuk perlindungan dari serangan hama sehingga tanaman tersebut sangat menyerupai induknya.
3 Hampir semua agroekosistem mempunyai diversitas biotik dan spesies tanaman
mempunyai diversitas intraspesifik yang rendah karena manusia lebih menyenangi pembudidayaan tanamanvarietas tanaman tertentu. Dengan
perkataan lain, secara genetik tanaman cenderung seragam. Biasanya ekosistem hanya didominasi oleh satu spesies tunggal dan pembersihan spesies gulma secara
kontiniu mengakibatkan kondisi lingkungan menjadi lebih sederhana. 4
Fenologi tanaman seragam, karena untuk memudahkan pengelolaan manusia menggunakan tanaman yang mempunyai tipe dan umur yang seragam.
Contohnya: waktu pembungaan atau pembentukan polong pada semua tanaman terjadi pada waktu yang hampir bersamaan.
5 Pemasukan unsur hara yang sangat tinggi mengakibatkan menjadi lebih disukai
herbivora karena jaringan tanaman kaya unsur hara dan air. Ekosistem perkebunan merupakan salah satu contoh agroekosistem yang
banyak dimanipulasi untuk mendapatkan produk pertanian, yang menerima masukan energi bahan pupuk, dan biosida dari para petani untuk memperoleh hasil yang tinggi
Universitas Sumatera Utara
dari tanaman yang dibudidayakan. Perkebunan tersebut menggantikan ekosistem alami dengan ekosistem buatan yang lebih sederhana sehingga lebih mudah
terguncang oleh serangan hama MacKinnon et al., 2000. Kopi arabika Coffea arabica merupakan salah satu kopi varietas unggul
yang dibudidayakan pada ketinggian antara 500 m – 2000 m dpl. Pada umumnya tanaman kopi selalu didampingi oleh jenis tanaman penaung polikultur. Tanaman
kopi ini sering dikunjungi oleh berbagai jenis serangga termasuk semut dan kupu- kupu sehingga melalui serangga ini proses penyerbukan dapat berlangsung Monk et
al., 2000. Di dalam agroekosistem perkebunan kopi, setiap organisme mempunyai suatu
peranan, ada yang berperan sebagai produsen, konsumen ataupun dekomposer. Produsen adalah penghasil makanan untuk makhluk hidup sedangkan konsumen
adalah pemakan produsen. Produsen terdiri dari organisme-organisme berklorofil autotrof yang mampu memproduksi zat-zat organik dari zat-zat anorganik melalui
fotosintesis. Zat-zat organik ini kemudian dimanfaatkan oleh organisme-organisme heterotrof yang berperan sebagai konsumen. Peranan makan dan dimakan di dalam
ekosistem akan membentuk rantai makanan bahkan jaring-jaring makanan. Serangga herbivora didominasi oleh ordo Orthoptera, Homoptera, Hemiptera, Lepidoptera,
Coleoptera dan Diptera yang merupakan konsumen tingkat I pertama. Serangga herbivora ini selanjutnya menjadi mangsa bagi kelompok serangga lain yang disebut
predator.Serangga predator ini terdiri dari ordo Hymenoptera,dan beberapa anggota
Universitas Sumatera Utara
Ordo Diptera Rizali et al., 2002. Secara umum proses makan dan dimakan jaring- jaring makanan dalam ekosistem perkebunan kopi dapat dilihat pada Gambar 1.
2.2 Arthropoda