Indikator WHO 1993 PENELAAHAN PUSTAKA

penisilin, anti-infeksi dermatologis, agen anti-infeksi ophtalmologis, obat antidiare, dan antibakteri lain Anonim, 1993. Pemilihan antibiotik yang akan digunakan harus berdasarkan hal-hal berikut Mehtar, 1992 : spektrum aktivitas bakteri, keamanan meliputi interaksi, baik langsung maupun tidak langsung dengan obat lain, tujuan untuk profilaksis atau terapi, baik terapi empirik maupun terapi target, rute pemberian yang diinginkan, biaya, kemungkinan ada alternatif lain yang lebih murah dengan efektivitas setara. Pemakaian antibiotik yang rasional adalah apabila antibiotik dipakai dengan indikasi yang tepat, pemilihan yang tepat, regimen yang tepat dosis, cara pemberian, dan lama pemberian, serta waspada terhadap kemungkinan terjadinya efek yang tidak diinginkan Widodo, 2005. Penggunaan antibiotik yang tidak rasional, akan menimbulkan dampak negatif seperti : terjadinya kekebalan kuman terhadap berbagai jenis antibiotika di rumah sakit resistensi kuman terhadap antibiotik akan memperbesar kemungkinan infeksi nosokomial, meningkatnya kejadian efek samping obat, biaya pelayanan kesehatan menjadi tinggi Gardjito, 1990. Beberapa masalah yang bisa terjadi sebagai penyebab penggunaan salah atau penggunaan antibiotik yang tidak rasional adalah : diagnosis yang keliru, tidak dilakukan pemeriksaan mikrobiologi atau hasil pemeriksaan mikrobiologi tidak dapat dipercaya, tidak mengetahui jenis kuman yang paling mungkin menimbulkan infeksi pada suatu organ tubuh, tidak menyadari perubahan pola resistensi kuman terhadap antibiotika dalam jangka waktu tertentu, dan pada tempat-tempat tertentu, tidak memahami sifat dan ciri antibiotik farmakokinetik, farmakodinamik, proses terjadinya kekebalan kuman Gardjito, 1990.

E. Sediaan Injeksi

Injeksi adalah sediaan steril berupa larutan, emulsi, suspensi, atau serbuk yang harus dilarutkan atau disuspensikan lebih dahulu sebelum digunakan, yang disuntikkan dengan cara merobek jaringan kulit atau melalui kulit atau selaput lendir Anief, 2000. Pemakaian obat injeksi memerlukan pertimbangan yang lebih seksama daripada pemakaian obat oral atau obat yang digunakan sendiri oleh pasien. Hal ini mengingat bahwa kemungkinan resiko efek samping pemakaian obat suntik lebih besar dibanding cara pemberian oral. Efek cepat yang ditimbulkan memberi peluang untuk terjadinya efek samping yang lebih cepat pula. Keputusan untuk memberikan obat suntik harus berdasar pada indikasi yang kuat dengan mengingat kondisi penderita Tan dan Raharja, 2002.

F. Formularium Rumah Sakit

Formularium Rumah Sakit FRS pada hakekatnya merupakan daftar produk obat yang telah disepakati untuk dipakai di rumah sakit yang bersangkutan, beserta informasi yang relevan mengenai indikasi, cara penggunaan dan informasi lain mengenai tiap produk obat Anonim, 2000.

Dokumen yang terkait

Profil penggunaan dan potensi interaksi obat analgetika pada pasien rawat jalan poli penyakit dalam di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan periode Mei 2014 - Juli 2014

2 111 87

Gambaran kebutuhan keluarga pasien di ruang rawat ICU Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan

23 175 73

Evaluasi interaksi obat pada pasien pediatrik demam tifoid di Rumah Sakit Umum Sari Mutiara Medan periode Januari 2014 - Desember 2014

3 67 100

Pengaruh kualitas pelayanan kepuasan dan citra terhadap Loyalitas pasien pada Rumah Sakit Syarif Hidayatullah Jakarta : studi kasus mahasiswa uin jakarta pasien rawat jalan poli umum

3 38 144

Evaluasi penggunaan obat anti muntah pada pasien Retinoblastoma anak yang menjalani kemoterapi di Rumah Sakit Kanker Dharmais

2 13 80

Analisis potensi interaksi obat diabetes melitus pada resep obat pasien rawat jalan di RSAL Dr. Mintohardjo

3 34 84

Prevalensi diare pada pasien balita rawat jalan di Rumah Sakit Bhineka Bakti Husada, Tangerang Selatan bulan April-Juni tahun 2010

1 17 47

Profil penggunaan dan potensi interaksi obat analgetika pada pasien rawat jalan poli penyakit dalam di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan periode Mei 2014 - Juli 2014

0 0 23

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Interaksi Obat - Profil penggunaan dan potensi interaksi obat analgetika pada pasien rawat jalan poli penyakit dalam di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan periode Mei 2014 - Juli 2014

0 0 16

Profil penggunaan dan potensi interaksi obat analgetika pada pasien rawat jalan poli penyakit dalam di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan periode Mei 2014 - Juli 2014

0 0 14