khususnya di wilayah Surabaya ragu – ragu dengan cutra nerek suatu produk, hal ini disebabkan karena konsumen memiliki sikap yang
berbeda-beda dalam memandang atribut-atribut yang dianggap relevan dan penting dan Citra merek konsumen akan berbeda-beda karena
perbedaan pengalaman mereka, untuk itu mereka akan memberikan perhatian terbesar pada atribut yang memberikan manfaat yang
dicarinya.
4.2. Analisis Data
4.2.1. Uji Validitas
Uji validitas adalah suatu alat uji yang menyangkut tingkat akurasi yang dicapai oleh sebuah indikator dalam menilai sesuatu atau akuratnya
pengukuran atas apa yang seharusnya diukur, karena indikator multidimensi, maka uji validitas dari setiap latent variable construct akan
diuji dengan melihat loading faktor dari hubungan antara setiap observed variable dan latent variable.
Analisis confirmatory factor analysis dilakukan peneliti dengan program aplikasi statistik AMOS 4.01. Dua construct utama yaitu Selebritis
Endoser Celebrity Endorser dan Citra Merek Brand Image, yang terdiri atas 13 butir pertanyaan. Ketika confirmatory factor analysis dilakukan
untuk menguji validitas konstruk, diperoleh hasil bahwa ke 13 instrumen tersebut dinyatakan bervaliditas cukup baik karena untuk masing masing
butir pertanyaan yang membentuk setiap construct belum seluruhnya memiliki factor loadings
0.5 MacLean dan Gray, 1998.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Berikut ini merupakan hasil pengukuran factor loading setiap butir dan konstruk dengan confirmatory factor analysis, yang dapat disajikan
pada tabel 4.3, sebagai berikut :
Tabel. 4.3. Hasil Uji Validitas Dengan
Confirmatory Factor Analysis
Komponen Faktor Construct
Indicator 1 2 3 4
X11 0,999
Credibility
X12 0,521 X21 0,199
X22 0,720
Attraction
X23 0,596 Y11
0,520
Recognition
Y12 0,998
Y21 0,846
Y22 0,770
Reputation
Y23 -0,134
Y31 0,998
Y32 0,224
Affinity
Y33 -0,031
Sumber : data diolah
Berdasarkan pada tabel 4.3 dapat diketahui bahwa factor loadings untuk masing masing butir pertanyaan yang membentuk setiap construct
belum seluruhnya ≥ 0,5, sehingga butir-butir instrumentasi setiap konstruk
tersebut dapat dikatakan validitasnya cukup baik.
4.2.2. Uji Reliabilitas
Seperti yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya bahwa koefisien Cronbach’s Alpha dihitung untuk mengestimasi reliabilitas setiap skala
variabel atau indikator observasian. Sementara itu item to total correlation digunakan untuk memperbaiki ukuran-ukuran dan
mengeliminasi butir-butir yang kehadirannya akan memperkecil koefisien Cronbach’s Alpha yang dihasilkan Purwanto, 2002
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Berdasarkan Uji Reliabilitas nilai Item to Total Correlation dan Coefficient Cronbach’s Alpha setiap butir dan konstruk pengukuran dapat
disajikan pada tabel. 4.4, sebagai berikut :
Tabel. 4.4. Hasil Uji Reliabilitas
Dengan Koefisien Conbach’s Alpha
Komponen Faktor Construct
Indikator Item to total
correlation K
oefficient Cronbach’s Alpha
X11 0,893
Credibility
X12 0,881 0,729
X21 0,610 X22 0,776
Attraction
X23 0,661 0,422
Y11 0,874
Recognition
Y12 0,871 0,687
Y21 0,827 Y22 0,793
Reputation
Y23 0,580 0,570
Y31 0,681 Y32 0,584
Affinity
Y33 0,560 0,125
Sumber : data diolah
Berdasarkan tabel 4.4 dapat diketahui nilai reliabilitas konsistensi internal untuk setiap construct di atas menunjukkan hasil yang cukup baik
dimana koefisien Cronbach’s Alpha yang diperoleh belum seluruhnya memenuhi rules of thumb yang disyaratkan yaitu
≥ 0,7 Hair et.al.,1998
4.2.3. Uji Construct Reliability dan Variance Extracted