Dinamika Perbedaan Motivasi Berprestasi Karyawan Kontrak dan Karyawan Tetap

membayar ganti rugi kepada pihak lainnya sebesar gaji karyawan sampai batas waktu berakhirnya jangka waktu perjanjian kerja 6. Jika setelah kontrak kemudian perusahaan menetapkan yang bersangkutan menjadi karyawan tetap, maka masa kontrak tidak dihitung sebagai masa kerja. Untuk karyawan tetap definisi dan ketentuan yang berlaku adalah sebagai berikut : 1. Tak ada batasan jangka waktu lamanya bekerja 2. Hubungan kerja antara perusahaan dan karyawan kontrak dituangkan dalam “Perjanjian Kerja Untuk Waktu Tidak Tertentu” 3. Perusahaan dapat mensyaratkan masa percobaan maksimal 3 bulan. 4. Masa kerja dihitung sejak masa percobaan. 5. Jika terjadi pemutusan hubungan kerja bukan karena pelanggaran berat atau karyawan mengundurkan diri maka karyawan tetap mendapatkan uang pesangon, uang penghargaan masa kerja bagi karyawan yang bekerja minimal 3 tahun dan uang penggantian hak sesuai UU yang berlaku.

D. Dinamika Perbedaan Motivasi Berprestasi Karyawan Kontrak dan Karyawan Tetap

Motivasi berprestasi yang tinggi akan bermanfaat bagi karyawan yang kemungkinan bisa dijadikan bekal sebagai titik tolak karyawan dalam meraih prestasi kerja yang tinggi. Motivasi berprestasi yang tinggi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI dalam diri karyawan akan menunjang tercapainya tujuan organisasi. Oleh karena itu prestasi kerja yang tinggi ini sangat diharapkan organisasi. Kebutuhan memiliki karyawan yang berprestasi tinggi akan memudahkan pencapaian prestasi organisasi secara keseluruhan Moenir, 1992. Herzberg dalam Forsyth, 1998 menyatakan salah satu faktor yang mempengaruhi motivasi adalah status. Manusia ingin dirinya dianggap penting dan melakukan pekerjaan yang berarti. Status akan membuat seseorang merasa dihargai, dalam hal ini akan memberikan karyawan perasaan nilai dan harga diri. Dalam penelitian ini penetapan dan perencanaan manajemen personalia dengan menggunakan model karyawan kontrak dan karyawan tetap, membuat mereka memiliki status yang berbeda. Menurut Coffer, dkk 1999 motivasi akan muncul dalam diri individu menyangkut kebutuhan yang ingin dipenuhi. Status sebagai karyawan kontrak membuat individu akan memiliki kebutuhan untuk memperpanjang kontrak kerja ataupun perubahan status. Untuk memenuhi hal tersebut maka karyawan kontrak harus memiliki motivasi berprestasi yang tinggi, sehingga mereka akan lebih produktif dan mendapatkan nilai lebih dari perusahaan. Pada karyawan tetap karena merasa sudah berstatus ”tetap” maka kebutuhan ini tidak menjadi prioritasnya lagi. Sebab kepastian masa depan kerja sangat ditentukan oleh sikap positif yang ditunjukkan selama bekerja, dan tidak dibatasi oleh waktu atau masa kontrak. Hal ini sesuai dengan pendapat Schein 1991 yang mengatakan bahwa kebutuhan-kebutuhan yang telah dipenuhi, cenderung menjadi kurang penting karena sekali keperluan tersebut terpenuhi, maka akan kehilangan pengaruh motivasinya. Coffer, dkk 1999 juga menambahkan harapan dan tuntutan keluarga ikut mempengaruhi motivasi karyawan dalam bekerja. Karyawan kontrak yang diharapkan dapat mengalami perubahan status akan bekerja lebih keras dan tentu saja dengan motivasi berprestasi kerja yang tinggi. Berbeda dengan karyawan kontrak, karyawan tetap cenderung tidak terbebani dengan tuntutan keluarga karena dengan status kerja yang ia miliki bagaimanapun kinerja yang dihasilkan tidak akan berpengaruh terhadap batasan jangka waktu mereka bekerja di perusahaan. Lebih lanjut Andreani 2000 menambahkan faktor lain yang turut mempengaruhi motivasi berprestasi individu adalah lingkungan tempat kerja. Lingkungan tempat kerja sendiri meliputi kompensasi gaji, pengembangan karir, hubungan antar pimpinan dengan bawahan serta hubungan antar rekan kerja. Motivasi berprestasi yang ditunjukkan karyawan kontrak dan karyawan tetap mungkin akan sama tingginya jika dihadapkan pada faktor kompensasi gaji dan pengembangan karir. Kedua jenis karyawan yang memiliki status yang berbeda ini, tentu menginginkan adanya kompensasi yang sesuai dengan kinerja yang mereka hasilkan bagi perusahaan. Hanya saja bagi karyawan kontrak pengembangan karir yang dimaksud adalah perubahan statusnya dari karyawan kontrak menjadi karyawan tetap. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Masa kerja karyawan kontrak PT. BRI terbilang baru jika dibandingkan dengan masa kerja karyawan tetap. Karyawan kontrak pada PT. BRI baru bekerja selama 5-7 bulan, berbeda dengan karyawan tetap yang telah bekerja selama 5-20 tahun lamanya. Hubungan dengan pemimpin dan rekan kerja juga jelas berbeda. Bagi karyawan kontrak satu- satunya cara yang dapat membantunya menjalin hubungan baik dengan pimpinan dan rekan kerja adalah dengan menunjukkan kinerja yang baik. Oleh karena itu, karyawan kontrak harus memiliki motivasi berprestasi yang tinggi agar dapat dihargai dan mendapat nilai lebih dari pimpinan maupun rekan kerja. Sedangkan pada karyawan tetap mereka tidak perlu lagi untuk membangun citra baik di depan pimpinan maupun rekan kerja. Hal ini dikarenakan karyawan tetap memiliki masa kerja yang cukup lama untuk membuatnya dikenal baik oleh rekan kerja maupun pimpinan. Berdasarkan hal di atas maka dapat diasumsikan bahwa motivasi berprestasi karyawan kontrak lebih tinggi daripada karyawan tetap. Vroom dalam Kossen, 1986 berpendapat bahwa seseorang akan melakukan sesuatu karena mengharapkan hasil tertentu dari perilaku yang dilakukan. Kekuatan harapan yang tinggi akan mendorong karyawan kontrak bekerja lebih optimal, agar dapat diterima kembali atau diperpanjang masa kontrak kerjanya di perusahaan yang bersangkutan. Berbeda dengan karyawan tetap, yang tidak khawatir dengan pertimbangan jangka waktu bekerja. Hal ini disebabkan karena bagaimanapun bentuk kinerja yang dimiliki karyawan tetap tidak akan berpengaruh terhadap batasan jangka waktu PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI mereka bekerja diperusahaan, karena status kerja yang dimiliki, ia tetap sebagai karyawan tetap. Perbedaan status ini akan sangat berpengaruh terhadap karakter kerja atau motivasi berprestasi karyawan, yaitu karyawan kontrak memiliki motivasi berprestasi lebih tinggi jika dibandingkan dengan karyawan tetap. Adanya perkiraan bahwa prestasi kerja karyawan kontrak akan lebih tinggi dibandingkan prestasi kerja karyawan tetap ini secara psikologis disebabkan oleh adanya posisi yang kurang menguntungkan dari karyawan kontrak yang sewaktu-waktu dapat diberhentikan dari pekerjaannya apabila menunjukkan prestasi kerja yang rendah.

E. Hipotesis