6
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, maka dapat diidentifikasi permasalahan sebagai berikut :
1. Kurangnya motivasi siswa untuk belajar matematika, sehingga dapat
mempengaruhi hasil belajar siswa. 2.
Kecenderungan siswa mudah lupa terhadap materi yang telah dipelajari, karena tidak adanya pengulangan materi setelah kegiatan
pembelajaran. 3.
Metode pembelajaran yang digunakan masih konvensional, dimana seluruh proses pembelajaran terpusat kepada guru.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah diatas, masalah-masalah yang akan dibahas pada penelitian ini adalah sebagai berkut :
1. Bagaimana keterlaksanaan proses pembelajaran menggunakan model
pembelajaran AIR Auditory, Intellectually, Repetition pada siswa kelas VII SMP Kanisius Gayam Yogyakarta?
2. Bagaimana efektivitas model pembelajaran AIR Auditory,
Intellectually, Repetition ditinjau dari motivasi dan hasil belajar
matematika siswa kelas VII SMP Kanisius Gayam Yogyakarta pada materi segiempat?
7
D. Tujuan Penelitian
Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah : 1. Mengetahui keterlaksanaan proses pembelajaran menggunakan model
pembelajaran AIR Auditory, Intellectually, Repetition pada siswa kelas VII SMP Kanisius Gayam Yogyakarta
2. Mengetahui efektivitas model pembelajaran AIR Auditory, Intellectually, Repetition
ditinjau dari motivasi dan hasil belajar matematika siswa kelas VII SMP Kanisius Gayam Yogyakarta pada
materi segiempat
E. Batasan Masalah
Pada penelitian ini, akan dibatasi ruang lingkup permasalahan sehingga menjadi jelas, terarah, dan menghindari berbagai penyimpangan
masalah yang terlalu jauh. Oleh karena itu, permasalahan pada penelitian ini akan dibatasi pada
“Efektivitas Model Pembelajaran AIR Auditory, Intellectually, Repetition
Ditinjau dari Motivasi dan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas VII SMP Kanisius Gayam pada Materi
Segiempat”. Penerapan model pembelajaran AIR Auditory, Intellectually, Repetition
di lakukan pada tahun ajaran 20142015. Motivasi belajar yang dimaksud adalah motivasi siswa saat mengikuti pelajaran matematika dan
dapat dilihat dari skor kuesioner dan data pengamatan oleh observer. Hasil belajar yang dimaksud adalah hasil belajar siswa sebelum dan sesudah
diberikan treatment. Hal ini dapat dilihat dari perbandingan hasil pre-test
8
kelas kontrol dan kelas eksperimen, serta perbandingan hasil post-test kelas kontrol dan kelas eksperimen. Kelas kontrol yang dimaksud adalah
kelas yang proses pembelajarannya menggunakan model konvensional sedangkan
kelas eksperimen
merupakan kelas
yang model
pembelajarannya menggunakan model pembelajaran AIR. Soal pre-test dan post-test yang diberikan berdasarkan salah satu kompetensi dasar dari
pokok bahasan segiempat yakni menghitung keliling dan luas segiempat.
F. Batasan Istilah