Definisi Operasional PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN NILAI-NILAI SOSIAL PADA KEGIATAN EKSTRAKURIKULER TARI UNTUK MEMBANGUN KESANTUNAN SOSIAL : Studi Pada Kegiatan Ekstrakurikuler Tari di SMP Kota Bandung.

Frahma Sekarningsih, 2013 Pengembangan Model Pembelajaran Nilai-nilai Sosial Pada Kegiatan Ekstrakurikuler Tari Untuk Membangun Kesantunan Sosial Studi Pada Kegiatan Ekstrakurikuler Tari di SMP Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 90 digunakan metode eksperimen. Melalui penelitian ini pula diharapkan munculnya perubahan perilaku pada peserta didik dilihat dari aspek kognitif, afektif dan psikomotor yang tercermin dari perilaku kesehariannya. Untuk melihat perubahan perilaku pada diri seseorang dapat dilakukan melalui pendekatan humanistik, sebagaimana diungkapkan Nasution 2003:12 bahwa dunia, realitas, situasi dan peristiwa yang terjadi sebagai objek suatu studi tentang perilaku manusia dan fenomena sosial, seharusnya dipandang dengan cara yang bermacam-macam dan oleh orang yang berbeda-beda serta dipahami melalui pendekatan humanistik. Pendidikan humanistik menekankan pentingnya pelestarian eksistensi manusia, dalam arti membantu manusia lebih manusiawi, lebih berbudaya, sebagai manusia yang utuh berkembang. Sudjana 2004, menyatakan bahwa aliran humanistik menekankan pada pentingnya sasaran objek kognitif dan afektif pada diri seseorang serta kondisi lingkungannya. Dengan demikian penelitian ini secara umum bertujuan untuk melihat hasil pembelajaran yang telah dilaksanakan, yaitu untuk mengetahui perbedaan perilaku peserta didik sebelum dan sesudah mengikuti pembelajaran nilai-nilai sosial pada kegiatan ekstrakurikuler tari.

D. Definisi Operasional

Untuk menghindari adanya penafsiran yang variatif terhadap berbagai konsep yang terdapat dalam rumusan masalah, maka dianggap perlu adanya penjelasan istilah terhadap konsep-konsep tersebut, yaitu: 1 Model Pembelajaran; merupakan kerangka konseptual yang digunakan sebagai pedoman dalam melakukan kegiatan. Model merupakan pola contoh, acuan ragam, dan sebagainya Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1991:662. Model pembelajaran merupakan kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar, yakni terbangunnya perilaku santun para peserta belajar yang tercermin pada perilaku sehari-harinya. Frahma Sekarningsih, 2013 Pengembangan Model Pembelajaran Nilai-nilai Sosial Pada Kegiatan Ekstrakurikuler Tari Untuk Membangun Kesantunan Sosial Studi Pada Kegiatan Ekstrakurikuler Tari di SMP Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 91 2 Nilai-nilai sosial, adalah segala sesuatu yang dianggap baik dan benar, yang diidam-idamkan masyarakat. Nilai sosial merupakan penghargaan yang diberikan masyarakat kepada segala sesuatu yang baik, penting, luhur, pantas, dan mempunyai daya guna fungsional bagi perkembangan dan kebaikan hidup bersama. Nilai sosial adalah petunjuk-petunjuk umum yang telah berlangsung lama, yang mengarahkan tingkah laku dan kepuasan dalam kehidupan sehari- hari. Agar nilai-nilai sosial itu dapat tercipta di lingkungan para remaja, maka perlu diciptakan lingkungan yang kondusif melalui pembelajaran dalam kesempatan ini yaitu melalui pembelajaran tari. 3 Ekstrakurikuler tari, ialah pembelajaran tari yang dilaksanakan di luar intrakurikuler guna menambah wawasan pengetahuan, mengembangkan bakat dan minat peserta belajar, membangun kemandirian peserta belajar serta sarana penanaman nilai-nilai. 4 Kesantunan Sosial ialah merupakan aturan perilaku yang ditetapkan dan disepakati bersama oleh suatu masyarakat tertentu sehingga kesantunan sekaligus menjadi prasyarat yang disepakati oleh perilaku sosial. Oleh karenanya, kesantunan mengandung pengertian tata krama yang diperlihatkan dalam perilaku kesehariannya. Begitu pula kesantunan sosial dalam tari diwujudkan dalam pengendalian ruang, waktu dan tenaga. Dari definisi di atas, maka yang dimaksud dengan pembelajaran nilai-nilai sosial pada ekstrakurikuler tari untuk membangun kesantunan sosial dapat diartikan sebagai proses transformasi nilai melalui pemaknaan gerak tari sehingga dapat diaplikasikan dalam kehidupan peserta didik. Dengan demikian melalui pembiasaan dalam kegiatan menari diharapkan peserta didik dapat menyerap pesan-pesan nilai yang tersirat dalam tarian yang dipelajarinya kemudian terinternalisasi dalam perilaku kesehariannya.

E. Instrumen Penelitian