Frahma Sekarningsih, 2013 Pengembangan Model Pembelajaran Nilai-nilai Sosial Pada Kegiatan Ekstrakurikuler Tari Untuk
Membangun Kesantunan Sosial Studi Pada Kegiatan Ekstrakurikuler Tari di SMP Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu
|
perpustakaan.upi.edu
88
3 evaluasi, yaitu kegiatan mengumpulkan, mengolah, dan menyajikan informasi sebagai bahan dalam memperbaiki model pembelajaran nilai-nilai sosial pada
ekstrakurikuler tari latihan seni tari untuk membangun kesantunan sosial.
5. Tahap pelaporan
Pelaporan dimaksudkan sebagai tahap dissemination and implementation meliputi pembuatan laporan akhir memuat model pembelajaran kesantunan sosial
lewat pemaknaan simbol gerak tari yang disesuaikan pula dengan konsep pembelajaran PLS. Selanjutnya setelah melalui quality control masuk pada tahap
distribusi model ke lembaga-lembaga terkait baik melalui forum-forum ilmiah, media masa maupun melalui pengabdian masyarakat.
C. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan Research and Development. Menurut Gay 1990 bahwa:
„Penelitian Pengembangan adalah suatu usaha untuk mengembangkan suatu produk yang
efektif untuk digunakan sekolah, dan bukan untuk menguji teori‟. Tersedia: http:navelmangelep.wordpress.com20120401penelitian-pengembangan-
development-research.
Sementara Borg dan Gall 1989 mendefinisikan bahwa penelitian dan pengembangan adalah
a process used to develop and validate educational product”. Proses penelitian ini dilakukan secara siklus, diawali dengan mengkaji
topik melalui studi pendahuluan mengenai permasalahan yang ingin dikonstruksi, pengembangan model konseptual, pengembangan produk yang diujikan,
melakukan revisi untuk memperbaiki kekurangan yang ditemukan dalam tahap pengujian.
Penelitian dan pengembangan Research and Development tujuan utamanya bukanlah untuk menguji teori melainkan mengembangkan produk untuk
kepentingan pendidikan dan kegiatan lainnya sesuai dengan kebutuhan di lapangan. Produk-produk yang dihasilkan bisa berupa perencanaan pembelajaran,
proses atau pelaksanaan pembelajaran, evaluasi pembelajaran dan model
Frahma Sekarningsih, 2013 Pengembangan Model Pembelajaran Nilai-nilai Sosial Pada Kegiatan Ekstrakurikuler Tari Untuk
Membangun Kesantunan Sosial Studi Pada Kegiatan Ekstrakurikuler Tari di SMP Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu
|
perpustakaan.upi.edu
89
pembelajaran, materi pembelajaran, materi pelatihan, dan produk-produk lainnya sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Selanjutnya dilakukan uji coba terhadap
produk yang dihasilkan kemudian direvisi sehingga diperoleh tingkat keefektifan produk sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.
Penelitian dan pengembangan merupakan jembatan untuk menghilangkan kesenjangan yang terjadi antara hasil-hasil penelitian dasar yang bersifat teoretis
dengan penelitian terapan yang bersifat praktis. Penelitian pengembangan
merupakan landasan untuk mengembangkan produk yang akan dihasilkan, dalam hal ini model pembelajaran kesantunan sosial peserta didik meliputi kejujuran,
kedisiplinan, toleransi, keberanian, tanggung jawab dan sikap hormat. Penelitian pengembangan model pembelajaran nilai-nilai sosial untuk
menumbuhkan kesantunan sosial dilakukan melalui dua tahapan yakni kegiatan eksplorasi dan eksperimen. Kegiatan eksplorasi secara kualitatif digunakan untuk
mendeskripsikan model pembelajaran nilai-nilai sosial pada ekstrakurikuler tari. Sementara pelaksanaan eksperimen digunakan sebagai tahap implementasi atau
uji coba model pembelajaran nilai-nilai sosial untuk membangun kesantunan. Model pengembangan dapat berupa model prosedural, model konseptual,
dan model teoretis. Model prosedural ialah model yang bersifat deskriptif, menunjukkan langkah-langkah yang harus diikuti untuk menghasilkan produk.
Model konseptual ialah model yang bersifat analitis, yang menyebutkan komponen-komponen produk, menganalisis komponen secara rinci dan
menunjukkan hubungan antar komponen yang akan dikembangkan. Model teoretis ialah model yang menggambarkan kerangka berpikir yang didasarkan
pada teori-teori yang relevan dan didukung oleh data empirik. Dalam pelaksanaan penelitian ini digunakan metode deskriptif, yakni
digunakan untuk menghimpun data awal tentang kondisi yang ada, yaitu mengenai pembelajaran nilai-nilai sosial pada kegiatan ekstrakurikuler tari
latihan seni tari. Sekaitan hal tersebut, pada penelitian ini ketiga model di atas akan saling terkait satu sama lain. Model yang dikembangkan dilandasi oleh teori-
teori yang relevan, kemudian dianalisis dan selanjutnya dideskripsikan. Sementara untuk menguji coba produk yang dihasilkan dan memperkuat jawaban deskriptif
Frahma Sekarningsih, 2013 Pengembangan Model Pembelajaran Nilai-nilai Sosial Pada Kegiatan Ekstrakurikuler Tari Untuk
Membangun Kesantunan Sosial Studi Pada Kegiatan Ekstrakurikuler Tari di SMP Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu
|
perpustakaan.upi.edu
90
digunakan metode eksperimen. Melalui penelitian ini pula diharapkan munculnya perubahan perilaku pada peserta didik dilihat dari aspek kognitif, afektif dan
psikomotor yang tercermin dari perilaku kesehariannya. Untuk melihat perubahan perilaku pada diri seseorang dapat dilakukan
melalui pendekatan humanistik, sebagaimana diungkapkan Nasution 2003:12 bahwa dunia, realitas, situasi dan peristiwa yang terjadi sebagai objek suatu studi
tentang perilaku manusia dan fenomena sosial, seharusnya dipandang dengan cara yang bermacam-macam dan oleh orang yang berbeda-beda serta dipahami melalui
pendekatan humanistik. Pendidikan humanistik menekankan pentingnya pelestarian eksistensi
manusia, dalam arti membantu manusia lebih manusiawi, lebih berbudaya, sebagai manusia yang utuh berkembang. Sudjana 2004, menyatakan bahwa
aliran humanistik menekankan pada pentingnya sasaran objek kognitif dan afektif pada diri seseorang serta kondisi lingkungannya. Dengan demikian
penelitian ini secara umum bertujuan untuk melihat hasil pembelajaran yang telah dilaksanakan, yaitu untuk mengetahui perbedaan perilaku peserta didik sebelum
dan sesudah mengikuti pembelajaran nilai-nilai sosial pada kegiatan ekstrakurikuler tari.
D. Definisi Operasional