Penilaian Subyektif Metode Pendekatan Penelitian

56 penelitian ini terdiri dari penilaian subyektif dan obyektif. Penilaian subyektif dilakukan dengan uji inderawi dan uji organoleptik atau uji kesukaan. Penilaian obyektif dilakukan untuk mengetahui kandungan protein, lemak, kadar air, serat kasar dan timbal pada nugget ampas tahu.

3.3.1.1 Penilaian Subyektif

Penilaian subyektif merupakan cara penilaian terhadap mutu atau sifat-sifat suatu komoditi dengan menggunakan panelis sebagai instrument atau alat. 1 Uji Inderawi Uji inderawi adalah suatu pengujiaan terhadap sifat karakteristik bahan pangan dengan menggunakan indera manusia termasuk indera penglihatan, pembau, perasa dan pendengar Kartika, Pudji dan Wahyu, 1988:2. Dalam penelitian ini pengujian inderawi memerlukan instrumen sebagai alat ukur, yaitu panelis agak terlatih yang paham tentang cara-cara penilaian , yang meliputi penilaian terhadap warna, aroma, tekstur dan rasa. Metode pengumpulan data kualitas inderawi dalam penelitian ini menggunakan uji inderawi dengan skoring. Uji inderawi digunakan untuk menentukan kualitas inderawi nugget ampas tahu hasil penelitian, dilakukan dengan memberi sampel kepada panelis dan memberikan angka penilaian untuk pengujian. Cara penilaiannya yaitu panelis agak terlatih menilai 4 sampel nugget hasil penelitian berdasarkan atribut yang dinilai, sesuai dengan skala nilai yang disediakan pada formulir uji inderawi. Kriteria penilaian yang ditetapkan dengan metode skoring adalah : a Skor 4 untuk kriteria baik, b Skor 3 untuk kriteria cukup baik, c Skor 2 untuk 57 kriteria kurang baik, d Untuk skor 1 kriteria tidak baik. Kartika, 1988 : 3 untuk mengukur kualitas inderawi digunakan metode skoring dengan kriteria : a Warna 1 Kuning keemasan 4 2 Kuning kecoklatan 3 3 Kuning 2 4 Kuning keputihan 1 b Aroma 1 Harum khas nugget 4 2 Cukup harum khas nugget 3 3 Kurang harum khas nugget 2 4 Tidak harum khas nugget 1 c Tekstur 1 Tekstur Kenyal a. Kenyal 4 b. Cukup kenyal 3 c. Kurang kenyal 2 d. Tidak kenyal 1 2 Tekstur Padat a. Padat 4 b. Cukup padat 3 c. Kurang padat 2 58 d. Tidak padat 1 d Rasa 1 Gurih 4 2 Cukup gurih 3 3 Kurang gurih 2 4 Tidak gurih 1 Hasil penilaian atau skoring untuk pengujian inderawi ditabulasi dan dijadikan rerata skor sebagai berikut : Tabel 3.3 Rentangan rerata skor uji inderawi Rerata skor Penilaian uji inderawi Warna Aroma Tekstur tingkat kekenyalan Tekstur tingkat kepadatan Rasa 1,00 – 1,75 Kuning keputihan Tidak harum khas nugget Tidak kenyal Tidak padat Tidak gurih 1,76 – 2,50 Kuning Kurang harum khas nugget Kurang kenyal Kurang padat Kurang gurih 2,51 – 3,25 Kuning kecoklatan Cukup harum khas nugget Cukup kenyal Cukup padat Cukup gurih 3,26 – 4,00 Kuning keemasan Harum khas nugget Kenyal Padat Gurih Selanjutnya dilihat rerata tiap sampel dengan kriteria keseluruhan indikator sebagai berikut : 1,00 – 1,75 = Tidak baik 1,76 – 2,50 = Kurang baik 59 2,51 – 3,25 = Cukup baik 3,26 – 4,00 = Baik 2 Uji Organoleptik Uji organoleptik merupakan pengujian yang panelisnya cenderung melakukan penilaian berdasarkan kesukaan Kartika, Pudji dan Wahyu, 1988:4. Dalam pengujian ini panelis mengemukakan responnya yang berupa suka atau tidak suka terhadap sifat produk hasil penelitian yang diuji yaitu nugget ampas tahu dengan campuran jenis pangan sumber protein dan jenis filler yang berbeda. Pada pegujian organoleptik ini menggunakan 5 kategori kesukaan dan diberi skor sebagai berikut : a Sangat suka diberi skor 5 b Suka diberi skor 4 c Cukup suka diberi skor 3 d Kurang suka di beri skor 2 e Tidak suka diberi skor 1 Selanjutnya rerata keseluruhan tiap sampel ditotal dan dilihat dengan kriteria sebagai berikut : Tabel 3.4 Rentang rerata skor uji organoleptik Skor Rerata Kriteria 1,00 – 1,80 1,81 – 2,60 Tidak Suka Kurang Suka 60 2,61 – 3,40 3,41 – 4,20 4,21 – 5,00 Cukup Suka Suka Sangat Suka

3.3.1.2 Penilaian Obyektif