Adapun golongan rumah tangga buruh tani hanya menerima kenaikan pendapatan sebesar Rp 40.712 milyar. Hasil ini menunjukkan bahwa masih terdapat kesenjangan
distribusi pendapatan yang cukup besar antara golongan rumah tangga pengusaha pertanian dengan buruh pertanian. Hal ini disebabkan oleh masalah kepemilikan
modal, pengusaha pertanian yang memiliki modal mempunyai pengganda open loop yang lebih besar dari pada buruh pertanian. Besarnya pengganda open loop
selengkapnya ditampilkan pada Lampiran 5. Tabel 5.6 Dampak Pengganda Open Loop Kenaikan Ekspor di Sektor Perikanan
terhadap Pendapatan Institusi Rp. milyar
Institusi Klasifikasi Rumah Tangga
Dampak Open Loop
Buruh 40.712
Pertanian Pengusaha
137.149 Pengusaha bebas golongan rendah, tenaga TU,
pedagang keliling, pekerja bebas sektor angkutan, jasa perorangan, buruh kasar
49.485 Bukan angkatan kerja dan golongan tidak jelas
21.171 Pedesaan
Pengusaha bebas golongan atas, pengusaha bukan pertanian, manajer, militer, profesional,
teknisi, guru, pekerja TU dan penjualan golongan atas
42.759 Pengusaha bebas golongan rendah, tenaga TU,
pedagang keliling, pekerja bebas sektor angkutan, jasa perorangan, buruh kasar
61.983 Bukan angkatan kerja dan golongan tidak jelas
27.816 Rumah
tangga Bukan
Pertanian
Perkotaan Pengusaha bebas golongan atas, pengusaha
bukan pertanian, manajer, militer, profesional, teknisi, guru, pekerja TU dan penjualan
golongan atas 98.647
Perusahaan 157.359
Pemerintahan 78.027
5.4.3 Kenaikan Pendapatan Rumah Tangga pada Pengganda Close Loop
Injeksi pada sektor perikanan, akan meningkatkan pendapatan blok kegiatan produksi, diikuti dengan peningkatan pendapatan blok neraca faktor produksi dan
blok institusi, dan akhirnya kembali meningkatkan pendapatan blok kegiatan produksi setelah melalui semua sistem perekonomian. Peningkatan pendapatan
melalui beberapa blok neraca yang akhirnya kembali ke blok kegiatan produksi itu sendiri dapat dianalisis melalui dekomposisi pengganda close loop. Besarnya
pengganda close loop selengkapnya disajikan pada Lampiran 6. Adapun dampak pengganda close loop kenaikan ekspor di sektor perikanan terhadap pendapatan
rumah tangga dapat dilihat pada Tabel 5.7. Tabel 5.7 Dampak Pengganda Close Loop Kenaikan Ekspor di Sektor Perikanan
terhadap Pendapatan Rumah Tangga Rp. milyar
Rumah Tangga Dampak
Close Loop Buruh pertanian
42.251 Pengusaha pertanian
176.787 Pengusaha golongan rendah bukan pertanian pedesaan
75.469 Bukan angkatan kerja pedesaan
32.487 Pengusaha golongan atas bukan pertanian pedesaan
68.267 Pengusaha golongan rendah bukan pertanian perkotaan
126.057 Bukan angkatan kerja perkotaan
48.078 Pengusaha golongan atas bukan pertanian perkotaan
177.647
Pada Tabel 5.7 terlihat bahwa kenaikan ekspor di sektor perikanan sebesar lima persen memiliki dampak tidak langsung yang paling besar terhadap pengusaha
golongan atas bukan pertanian yang bertempat tinggal di perkotaan. Kenaikan pendapatan yang akan diterima oleh golongan rumah tangga ini dengan adanya
injeksi di sektor perikanan sebesar Rp 671.394 milyar adalah sebesar Rp 177.647 milyar. Adapun golongan rumah tangga yang juga menerima dampak tidak langsung
cukup besar adalah pengusaha pertanian, yaitu sebesar Rp 176.787 milyar. Hasil ini mengindikasikan bahwa kenaikan ekspor di sektor perikanan terutama akan dinikmati
oleh pengusaha dan eksportir. Sementara, golongan rumah tangga buruh pertanian
hanya memperoleh kenaikan pendapatan dari pengganda close loop yang relatif kecil dibandingkan dengan golongan rumah tangga lain. Hasil ini menunjukkan bahwa
distribusi pendapatan yang terjadi masih belum merata. Kecilnya pendapatan yang diterima oleh golongan buruh tani dikarenakan
pada sektor perikanan diperlukan input kapital yang besar untuk memperoleh keuntungan yang besar. Terutama pada sektor perikanan di Indonesia, sub sektor
yang memiliki kontribusi pendapatan paling besar adalah sub sektor perikanan laut. Pada sub sektor perikanan laut, hasil produksi akan lebih besar apabila tersedia kapal
dan peralatan tangkap yang lebih modern. Dengan demikian, maka pengusaha yang mampu menyediakan modal untuk input kapital tersebutlah yang akan menerima
keuntungan yang paling besar dari adanya injeksi di sektor perikanan. 5.5 Dampak Peningkatan Ekspor di Sektor Perikanan terhadap Distribusi
Pendapatan
Pokok bahasan pada sub bab ini akan menganalisis hasil simulasi peningkatan ekspor sektor perikanan terhadap perekonomian Indonesia, yang dilihat melalui
komponen-komponen dalam SNSE. Dampak total kenaikan ekspor tersebut akan dilihat melalui perubahan pendapatan yang diterima oleh faktor produksi, institusi,
dan perubahan pendapatan sektor-sektor produksi. Besarnya dampak total tersebut merupakan penjumlahan dari dampak pengganda transfer, open loop, dan close loop
yang telah dibahas sebelumnya selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 7. Secara umum, kenaikan ekspor di sektor perikanan sebesar Rp 671.394
tersebut akan meningkat pendapatan seluruh sektor-sektor perekonomian. Hal ini sesuai dengan teori makroekonomi, di mana peningkatan ekspor akan menggeser
kurva pengeluaran agregat ke atas dan dengan demikian meningkatkan pendapatan nasional. Dari segi permintaan dan penawaran, kenaikan ekspor tersebut akan
meningkatkan permintaan agregat, sehingga akan mengakibatkan peningkatan output yang disertai kenaikan tingkat harga. Dengan adanya kenaikan tingkat harga tersebut,
pendapatan dari faktor-faktor produksi dan sektor-sektor produksi akan meningkat.
5.5.1 Perubahan Pendapatan Faktor Produksi