50
2.2.5.1.5 Pengaruh perebusan kulit pisang terhadap produk abon Bila merebus kulit pisang terlalu lama maka kulit pisang pada saat
dimemarkanakan akan sangat lembek dan tidak bisa berserat seperti abon, lama perebusan kulit abon selama 10 menit.
2.2.5.1.6 Pengaruh pengeringan atau penjemuran kulit pisang terhadap produk abon
Beberapa faktor yang mempengaruhi pengeringan adalah pada saat proses pemasakan dengan bumbu bila masih agak basah maka abon akan agak
menggumpal, jika pada saat proses pemasakan pada bumbu kekeringannya pas maka abon pada saat digoreng akan memisah atau tidak menggumpal. Setelah
digoreng abon kulit pisang dijemur supaya minyak yang ada pada abon berkurang dan abon akan terasa lebih kering.
2.2.5.1.7 Pengaruh faktor peralatan yang digunakan terhadap produk abon Peralatan yang digunakan dalam pembuatan abon kulit pisang ini harus
bersih dan higienis untuk menjaga agar tidak terjadi kontaminasi dengan bahan- bahan pembuatan abon, sehingga menjadi abon yang diinginkan. Jika peralatan-
peralatan tersebut tidak bersih dan higienis maka dapat mempengaruhi produk olahan abon seperti rasa dan aroma.
2.3 Kerangka Berfikir
Buah pisang adalah jenis buah yang mudah diperoleh, akan tetapi pemanfaatan pisang belum banyak diketahuai. Di masyarakat pada umumnya
buah pisang hanya dikonsumsi daging buahnya saja, berdasarkan kondisi tersebut pengolahan kulit pisang belum dimanfaatkan sebagai lauk pauk yang memiliki
51
kelebihan tersendiri dilihat dari cara mengonsumsinya, bentuk produk dan jenis olahannya. Ditemukan gagasan untuk mengembangkan produk abon kulit pisang
menjadi salah satu produk makanan yang lebih digemari masyarakat tanpa memandang faktor umur dan jenis kelamin. Perkembangan pangan olahan
sekarang ini sudah banyak inovasinya, karena dengan memiliki kelebihan dalam segi warna, rasa, tekstur, aroma dan bahan dasar yang digunakan. Dalam upaya
meningkatkan olahan dari bahan limbah yang memiliki tujuan agar limbah kulit pisang yang jarang dimanfaatkan bisa dimaksimalkan fungsinya.
Dari pemikiran tersebut maka diharapkan kulit pisang dapat digunakan sebagai bahan dasar dalam pembuatan abon dari jenis kulit pisang yang berbeda.
Kulit pisang yang digunakan dalam pembuatan abon, yaitu kulit pisang kepok, kulit pisang ambon dan kulit pisang raja. Dari tiga macam kulit pisang yang
berbeda dalam pembuatan abon, maka kemungkinan besar terjadi perbedaan mutu dari setiap produk yang dihasilkan. Perbedaan yang terjadi meliputi kualitas
inderawi dari aspek rasa, aroma, warna, dan tekstur yang terdapat di abon kulit pisang dan dapat diketahui perbandingan yang paling tepat untuk mendapatan
abon kulit pisang dengan kualitas terbaik selain itu juga dapat mengetahui daya terima masyarakat terhadap abon kulit pisang yang dihasilkan. Maka dilakukan
penilaian abon kulit pisang dengan menggunakan uji inderawi, uji kesukaan dan uji labolatorium.
52
Kerangka berpikir disajikan pada skema gambar 2.7 :
Gambar 2.7 Skema Kerangka Berfikir
2.4 Hipotesis