Hidrologi Potensi sumberdaya alam

94 April-Mei dan arah angin lebih bervariasi dari barat dan timur silih berganti dengan kecepatan rata-rata 4 -10 knot.

4.1.3 Hidrologi

Di wilayah Kepulauan Karimunjawa tidak dijumpai sungai besar yang aliran airnya permanen. Sungai-sungai kecil dijumpai di P. Karimunjawa yang bermuara di laut sekitar pulau. Sumber mata air pancuran diktemukan di dukuh Kapuran, Nyamplungan, Legon Goprak, Cikmas, dan Legon Lele. Pada musim penghujan sumber air tersebut melimpah mengalir deras di sungai-sungai di daerah Kapuran, Jatikerep dan Legon Lele; sedang pada musim kemarau debit air tawar yang dihasilkan berkurang banyak sehingga sungai-sungai tersebut kering. Untuk mencukupi kebutuhan air sehari-hari penduduk membuat sumur galian terutama di daerah yang tidak memiliki sumber mata air pancuran seperti di daerah Kemujan, Parang dan pulau-pulau kecil lainnya. Kedalaman sumur berkisar 3-5 m dari permukaan tanah, kecuali di beberapa tempat seperti P. Parang, P. Nyamuk dan P. Kemujan kedalaman sumur bisa mencapai 10-15 m. Beberapa pulau kecil meskipun tidak berpenghuni ditemukan sumber air tawar dengan kedalaman 1-3 m dan itupun dalam jumlah yang terbatas. Namun di beberapa pulau seperti P. Cemara Kecil dan P. Katang sumber air tersebut sudah terintrusi oleh air laut sehingga tidak memenuhi syarat sebagai air minum Tim UPM Inset LP Undip, 2000.

4.1.4 Potensi sumberdaya alam

Berbagai potensi sumberdaya perairan yang dimiliki kepulauan Karimunjawa, adalah ekosistem terumbu karang, ekosistem rumput laut dan padang lamun, ekosistem mangrove, ekosistem hutan pantai, sumberdaya perikanan, dan potensi wisata bahari. Ekosistem terumbu karang menyebar hampir di seluruh gugusan pulau yang ada, terdiri dari tiga tipe yaitu: terumbu karang pantai fringing reef, terumbu penghalang barrier reef, dan goba. Sumberdaya rumput laut di Karimun Jawa dapat dikelompokkan ke dalam 3 divisi, yaitu Chlorophyta 2 genera, Phaeophyta 3 genera, dan Rhodophyta 5 genera. Komunitas rumput laut terbesar hampir di seluruh perairan, sampai 95 dengan kedalaman 20 meter. Sedangkan, padang lamun terebar di seluruh peraran sampai dengan kedalaman 25 meter. Terdapat 10 genera lamun yang termasuk ke dalam famili Pomagetonaceae dan Hyfrocharitaceae, serta dari genera Enhalus dan Thallasia yang mendominasi komunitas lamun di Karimunjawa Martoyo, 1998. Sumberdaya mangrove terutama terdapat di P. Karimunjawa dan P. Kemujan, terdiri dari 9 genera dan tidak kurang dari 11 jenis, meliputi genera Bruguiera , Rhyzophora, Ceriop, Aegiceras, Xylocarpus, Excoecaria, Lumnitzera, Sonneratia , dan Heritiera Martoyo, 1998. Sumberdaya hutan pantai tersebar pada beberapa pulau seperti Cemara Besar, Cemara Kecil, Burung, Geleang. Hutan pantai dicirikan oleh adanya jenis ketapang Terminalia catapa, cemara laut Casuarina equisetifolia, setigi Strebus asper, waru laut Hibiscus tiliaceus, dan kelapa Cocos nucifera, Martoyo, 1998. Sumberdaya ikan yang merupakan penghasil utama di kepulauan Karimun- jawa adalah berbagai jenis ikan pelagis yaitu tongkol, teri dan kembung, serta berbagai jenis ikan karang seperti kakap, kerapu sunuk, napoleon, dan lobster. Di samping ikan laut hasil tangkapan, sejak tahun 1994 telah mulai berkembang usaha budidaya udang windu Penaeus monodon Fab. di tambak. Potensi perikanan P. Karimunjawa dapat dilihat dari produksi ikan pelagik seperti tongkol, jack, mackerel, anchivies, dan sardin sebesar 150 tontahun, dan sekitar dua sampai dengan tiga kali lipat jumlah tersebut langsung dikirim ke pelabuhan ikan di Jawa Rao, 1998 yang diacu dalam Martoyo, 1998. Karimunjawa juga penghasil ikan konsumsi hidup seperti kerapu, kakap, napoleon, lobster, dan lain-lain ke Hongkong, melalui Jakarta. Karimunjawa mengekspor ikan konsumsi hidup ke Hongkong sebanyak 2 tonbulan atau 24 tontahun Rao, 1998 yang diacu dalam Martoyo, 1998. Potensi perikanan ini, dapat menjadi pendukung dalam pengembangan wisata karena seafood merupakan menu pilihan utama pada sentra wisata bahari. 96 Dari usaha budidaya tambak seluas sekitar 51,9 hektar dari 113 petak tambak milik 96 petani tambak yang tersebar dan terkonsentrasi di P. Karimunjawa dapat dihasilkan produksi udang windu antara 1 – 2 tonhektar, merupakan potensi yang mendukung bagi peningkatan pendapatan dan kesejahteraan bagi petanipenduduk setempat juga berarti bagi peningkatan pendapatan daerah setempat. Potensi wisata bahari kepulauan Karimunjawa sangat besar, karena didukung oleh adanya terumbu karang yang berwarna warni dengan ikan karang dan biota laut yang masih utuh dan alami, serta pantai dengan pasirnya yang putih dan laut yang jernih hingga ke dasar perairan. Potensi wisata bahari juga didukung oleh tersedianya berbagai sarana penginapan losmen, motelhotel, home stay, wisma,, cottage dengan jumlah yang cukup memadai, selain sarana jalan beraspal, transportasi angkutan laut dan darat milik penduduk setempat yang memadai walau dalam jumlah terbatas. 4.2 Analisis Biogeofisik 4.2.1 Penggunaan lahan dan tutupan wilayah