Dari kerangka berpikir diatas peneliti ingin mengungkapkan bagaimana efektifitas komunikasi interpersonal orangtua terhadap anak
dalam mensosialisasikan pendidikan seks,komunikasi yang efektif yang digunakan orangtua dalam mensosialisasikan pendidikan seks pada anak
sehingga menciptakan keterbukaan diri di antara mereka. Dengan berbedanya aktivitas yang dilakukan anak dengan orangtua, bagaimana
anak melakukan keterbukaan diri self disclosure untuk saling melakukan pendekatan agar selalu terjalin komunikasi yang efektif antara anak dan
orangtua. Sehingga melalui proses tersebut mendapat gambaran tentang pola komunikasi yang efektif antara anak dan orangtua yang berbeda
aktivitas dengan anaknya.
3.5 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data adalah teknik atau cara-cara yang dapat digunakan peneliti dalam mengumpulkan data Kriyantono, 2009: 91.
Penelitian ini menggunakan dua metode pengumpulan data yaitu:
1. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh dari sumber data pertama tangan pertama di lapangan Kriyantono, 2009: 91. Adapun data untuk
mendapatkannya adalah:
a. Metode Wawancara Mendalam
In- depth Interview
Tipe wawancara mendalam adalah proses memperoleh keterangan atau informasi untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap
muka antara pewawancara dengan informan atau orang yang diwawancarai, dengan atau tanpa menggunakan pedoman wawancara,
dimana pewawancara dan informan terlibat dalam kehidupan sosial yang relatif lain. Dengan demikian keabsahan wawancara adalah
keterlibatannya dalam kehidupan informan Bungin, 2007: 108.
Universitas Sumatera Utara
b. Observasi
Merupakan kegiatan pengamatan secara langsung dengan tujuan mengetahui kegiatan yang dilakukan objek yang diobservasi.
2. Data Sekunder
Pada umumnya bahwa data sekunder berbentuk catatan atau laporan dokumentasi oleh lembaga tertentu. Pengumpulan data dilakukan dengan
cara studi kepustakaan yaitu mencari, melihat, dan membuka dokumen, situs-situs, atau buku-buku ilmiah yang berhubungan dengan penelitian.
3.6 Teknik Analisis Data
Dalam sebuah penelitian, tentu saja memerlukan analisis data berdasarkan apa yang didapat di lapangan. Menurut Boglan dan Biklen
dalam Moleong, 2010: 248, analisis data adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, memilih-milihnya menjadi satuan yang
dapat dikelola, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari dan memutuskan apa yang dapat
diceritakan kepada orang lain. Tahap analisis data memegang peranan penting dalam riset
kualitatif, yaitu sebagai faktor utama penilaian kualitas riset. Penelitian ini menggunakan teknik analisis data kualitatif dimana analisis data yang
digunakan bila data-data yang terkumpul dalam riset adalah data kualitatif berupa kata-kata, kalimat-kalimat, atau narasi-narasi, baik yang diperoleh
dari wawancara mendalam maupun observasi Kriyantono, 2009: 194. Melalui data kualitatif, data yang diperoleh dari lapangan diambil
kesimpulan yang bersifat khusus kepada yang bersifat umum kemudian
disajikan dalam bentuk narasi.
Berdasarkan teknik analisis data di lapangan model Miles and Hubermandalam Sugiyono, 2010: 92, peneliti menganalisis data dengan
langkah-langkah sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
1. Melakukan Reduksi Data. Data yang diperoleh dari lapangan jumlahnya
cukup banyak. Untuk itu perlu segera dilakukan analisis data melalui reduksi data. Dalam hal ini, mereduksi artinya adalah merangkum,
memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari pola dan temanya. Dengan demikian, data yang telah direduksi akan
memberikan gambaran yang lebih jelas dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya dan mencarinya bila diperlukan.
2. Penyajian Data. Dalam melakukan penyajian data, selain dengan teks yang
naratif, juga dapat grafik, matriks, network jaringan, dan chart grafik. 3.
Penarikan Kesimpulan dan Verifikasi. Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara dan akan berubah bila tidak
ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya. Tetapi, apabila kesimpulan yang
dikemukakan pada tahap awal didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti kembali ke lapangan mengumpulkan data, maka
kesimpulan yang dikemukakan adalah kesimpulan yang kredibilitas.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
4.1.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Kota Medan. Kota Medan adalah ibu kota provinsi Sumatera Utara, Indonesia. Kota ini merupakan kota metropolitan
terbesar di luar Pulau Jawa.Medan didirikan oleh Guru Patimpus Sembiring Pelawi pada tahun 1590. John Anderson, orang Eropa pertama yang mengunjungi
Deli pada tahun 1833 menemukan sebuah kampung yang bernama Medan. Kampung ini berpenduduk 200 orang dan seorang pimpinan bernama Tuanku
Pulau Barayan sudah sejak beberapa tahun bermukim di sana untuk menarik pajak dari sampan-sampan pengangkut lada yang menuruni sungai. Pada tahun 1886,
Medan secara resmi memperoleh status sebagai kota, dan tahun berikutnya
residen Pesisir Timur serta Sultan Deli pindah ke Medan.
Kota Medan memiliki luas 26.510 hektare 265,10 km² atau 3,6 dari keseluruhan wilayah Sumatera Utara. Dengan demikian, dibandingkan dengan
kotakabupaten lainya, Medan memiliki luas wilayah yang relatif kecil dengan jumlah penduduk yang relatif besar. Secara geografis kota Medan terletak pada 3°
30 – 3° 43 Lintang Utara dan 98° 35 - 98° 44 Bujur Timur. Untuk itu topografi kota Medan cenderung miring ke utara dan berada pada ketinggian 2,5 - 37,5
meter di atas permukaan laut.
Berdasarkan Sensus Penduduk Indonesia terakhir pada tahun 2010, penduduk Medan berjumlah 2.109.339 jiwa. Penduduk Medan terdiri atas
1.040.680 laki-laki dan 1.068.659 perempuan. Tahun 2012 penduduk Medan berjumlah 2.122.804 jiwa. Dan diantaranya adalah remaja yang berusia 15-21
tahun sebanyak 7.537 jiwa yang merupakan data dari Anthony, S.Sos di dalam media cetak BKKBN Sumut.
Universitas Sumatera Utara