42
orthogonal atau terjadi kemiripan. Yang dimaksud variabel orthogonal adalah variabel bebas yang nilai korelasi antara sesama variabel bebas bernilai nol. Maka
uji ini untuk menghindari kebiasaan dalam proses dalam pengambilan keputusan mengenai pengaruh parsial masing-masing variabel indipenden terhadap variabel
dependen. Untuk mendektsi apakah terjadi masalah multikolinearitas dapat di lihat melalu nilai toleransi jika kurang dari 0,10 atau sama dengan nilai lawannya
yaitu Variance Inflation Factor VIF lebih dari 10, maka hal itu menunjukan adanya multikolinearitas ataupun sebaliknya. Batas nilai toleransi adalah 0,1 dan
batas VIF adalah 5 , jadi jika nilai toleransi 0,1 atau VIF 5 maka terjadi multikolinearitas tetapi jika nilai toleransi 0,1 atau VIF 5 maka tidak terjadi
multikolinearitas.
3.10.3 Uji Hipotesis
Untuk keperluan pengujian hipotesis, data diolah secara statistik dengan menggunakan alat bantu SPSS. Dalam penelitian ini data yang ada diuji dalam
beberapa tahap antara lain :
1. Uji Parsial Uji t
Untuk menguji apakah suatu variabel bebas berpengaruh secara individu terhadap variabel terikatnya.
Kriteria pengambilan keputusan : H0 diterima dan Ha ditolak jika t
hitung
t
tabel
H0 ditolak dan Ha diterima jika t
hitung
t
table
Universitas Sumatera Utara
43
2. Uji Simultan Uji F
Untuk menguji apakah semua variabel bebas yang dimasukkan dalam
model mempunyai pengaruh secara simultan serempak terhadap variabel terikat.
H0 diterima dan Ha ditolak jika F
hitung
F
tabel
pada α = 5 H0 ditolak dan Ha diterima jika F
hitung
F
tabel
pada α = 5
Kriteria pengambilan keputusan : H0 : b1,b2 = 0, artinya secara bersama-sama disiplin kerja dan stres kerja tidak
berpengaruh terhadap kinerja pegawai. Ha : b1,b2
≠ 0, artinya secara bersama -sama disiplin kerja dan stres kerja berpengaruh terhadap kinerja pegawai.
3. Koefisien Determinan R²
Koefisien determinan R² digunakan untuk melihat seberapa besar pengaruh variabel-variabel bebas terhadap variabel terikat. Koefisien determinan
menunjukkan besarnya kontribusi variabel bebas X terhadap variabel terikat Y. Jika determinasi R² semakin besar atau mendekati satu, maka dapat
dikatakan bahwa variabel bebas semakin besar pengaruhnya terhadap variabel terikat. Sebaliknya jika determinan R² semakin kecil mendekati nol maka
dapat dikatakan bahwa pengaruh yang signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat semakin kecil.
Universitas Sumatera Utara
44
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1 Sejarah Singkat PT. Pos Indonesia Persero
Secara umum PT. Pos Indonesia Persero yang ada saat ini memiliki sejarah yang panjang sehingga bisa menjadi sebuah perusahaan yang berbentuk
Perseroan Terbatas PT. Pentingnya komunikasi secara tertulis menjadi ide pertama timbulnya gagasan untuk mendirikan perusahaan ini. Selain itu, pendirian
perusahaan juga bertujuan untuk menjamin keamanan antara surat menyurat antara penduduk di Indonesia.
PT. Pos Indonesia Persero adalah salah satu dari Badan Usaha Milik Negara BUMN yang ada di Indonesia. Kantor Pos pertama didirikan di
Indonesia pada tanggal 26 Agustus 1746 di Batavia oleh Gubernur Jenderal G.W Baron van Imhoff, kemudian pada tahun 1906 Kantor Pos menjadi Posts
Telegraafend Telefoon Diensts. Tanggal 27 September 1945 dilakukan pengambilan alih Kantor Pusat PTT di Bandung oleh Angkatan Muda PTT dari
perusahaan pemerintahan Militer Jepang sehingga tanggal tersebut diperingati sebagai Hari Bakti Postel.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 240 Tahun 1961 status jawatan PTT berubah menjadi Perusahaan Negara PN Pos dan Telekomunikasi,
selanjutnya pada tahun 1965 PN Pos dan Telekomunikasi dibagi menjadi dua yaitu menjadi PN Pos dan Giro. Hal tersebut berdasarkan Peraturan Pemerintah
No. 29 Tahun 1965 dan PN Telekomunikasi berdasarkan Peraturan Pemerintah
Universitas Sumatera Utara