Dimensi Work-family conflict Hubungan Antara Work-Family Conflict Dengan Happiness At Work

19 Kinnuenens Mauno, 1998. Work-family conflict juga dipandang sebagai konflik yang terjadi karena tuntutan salah satu peran individu mengancam sumber daya seseorang dari waktu ke waktu, misalnya jam kerja yang panjang menyebabkan kelelahan dalam bekerja sehingga menghambat pemenuhan tuntutan keluarga Hobfoll dan Freedy, 1993; Tsai, 2008, Berdasarkan uraian definisi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa work- family conflict adalah konflik yang muncul ketika individu tidak dapat membagi waktu dalam memenuhi tuntutan pekerjaan dan tuntutan keluarga sehingga berpengaruh terhadap kesehatan fisik dan mental serta menyebabkan kondisi rumah menjadi kurang harmonis, kelelahan dalam bekerja, sering absen bahkan ingin berhenti bekerja.

2. Dimensi Work-family conflict

Greenhaus dan Beutell 1985 mengidentifikasikan tiga dimensi work- family conflict, yaitu: a. Time-based conflict Konflik yang terjadi ketika salah satu peran individu dibatasi oleh waktu sehingga individu tersebut tidak mampu memenuhi tuntutan peran yang lain. Hal ini terjadi ketika waktu yang dihabiskan individu untuk memenuhi tuntutan satu peran membuatnya sulit dalam memenuhi tuntutan peran yang lain Greenhaus Beutell, 1985; Lu, Gilmour, Kao Huang, 2006. Misalnya jam kerja yang panjang, waktu kerja yang tidak fleksibel dan lembur membuat individu Universitas Sumatera Utara 20 kekurangan waktu dalam memenuhi tuntutan keluarga secara maksimal Byron, 2005. b. Strain-based conflict Konflik yang terjadi ketika ketegangan dari salah satu peran mengancam performansi peran yang lain. Ketegangan di tempat kerja seperti kelelahan bekerja membuat individu hanya berfokus pada pekerjaannya dan kurang menaruh perhatian pada tuntutan keluarga, sedangkan ketegangan dalam keluarga seperti konflik perkawinan menyebabkan individu kurang berkonsentrasi di tempat kerja Byron, 2005; Grzywacz, Marin, Burke dan Quandt, 2007. Konflik yang terjadi tidak hanya menyebabkan ketegangan fisik, namun juga ketegangan psikologis yang menghambat kinerja peran yang lain Rothbard Edwards, 2000. c. Behavior-based conflict Konflik yang terjadi ketika pola perilaku yang ditampilkan pada satu peran tidak sesuai dengan harapan tuntutan peran yang lain. Misalnya ketegasan dan pendekatan agresif yang diperlukan individu dalam mengambil keputusan di lingkungan pekerjaan tidak sesuai konteksnya dengan keberadaan individu di lingkungan keluarga yang lebih memerlukan kehangatan dan keharmonisan Lambert, Hogan, Camp, Ventura, 2006. Berdasarkan uraian di atas, maka dimensi work-family conflict adalah time-based conflict, strain-based conflict dan behavior-based conflict. Universitas Sumatera Utara 21

3. Konsep Work-family conflict