67 berdiam diri dalam pertemuan-pertemuan jemaat. Sebab mereka tidak
diperbolehkan untuk berbicara. Mereka harus menundukkan diri, seperti yang dikatakan juga oleh Hukum Taurat.” Sekilas ayat ini seperti melemahkan dan
melarang perempuan, namun jika ditelaah lebih lagi dalam tafsirannya bahwa Paulus tidak sedang berbicara dalam hukum Taurat Alkitab, mela
inkan “hukum” yang biasa ditafsirkan melalui tradisi. Hal ini ditinjau ulang dengan nats Alkitab
yang tertulis di 1 Korintus 11:5 dimana Paulus menghendaki agar perempuan berdoa dan bernubuat melakukan kegiatan pelayanan.
1 Timotius 2:8-15 dimana Paulus menuliskan bahwa ia tidak mengizinkan perempuan memimpin jemaat dan hendaklah perempuan berdiam diri saja dan
menerima ajaran. Dalam tafsirannya ternyata Paulus tidak sedang membicarakan perempuan secara umum, namun menunjuk kepada jemaat Timotius, Paulus
mengingatkan hendaklah perempuan tidak memamerkan kekayaan dan menasihatkan kepada jemaat agar dalam ibadah ada keteraturan. Karena pada
masa itu perempuan-perempuan itu tidak menjadi teladan yang baik. Jika melayani dengan kasih maka akan sama haknya, demikian tafsiran menurut
Paulus.
3.5.1. Kisah Perempuan yang Diperhitungkan dalam Alkitab
Seorang wanita dalam Perjanjian Baru disebut pelayandiaken” wanita
23
. Alkitab juga telah menceritakan gerakan feminisme pada masa itu dimana banyak
perempuan yang terpanggil dan dipakai untuk pelayanan bagi orang sekitarnya maupun bagi bangsanya. GBI merupakan gereja yang menganut dan mempelajari
23
Sumber : http:www.sarapanpagi.orghamba-tuhan-pelayan-penatua-nabi-gembala-vt88.html
Universitas Sumatera Utara
68 Alkitab secara keseluruhan, baik Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru. Dalam
sejarah gereja dan teologis, perempuan mempunyai andil besar dalam pelayanan. Hal ini dibuktikan melalui teladan-teladan dan pelayanan yang dilakukan oleh
kaum perempuan yang mengenal Tuhan pada masa itu. Dalam Perjanjian Lama tersurat yakni sosok Rut, Ester, Debora, Dorkas. Dalam puluhan kitab yang
tergantung dalam Alkitab, dua di antaranya disebut atas nama perempuan yaitu Rut dan Ester. Selain itu diperjanjian baru juga banyak kisah pelayanan yang
dilakukan oleh perempuan pada masa itu. Berikut diuraikan serta diartikan beberapa kisah pelayan perempuan yang namanya tertulis di Alkitab baik
Perjianjian Lama maupun Baru. 1.
Rut Pasal 1-4. Kitab Rut yang tertulis dalam Perjanjian Lama yang merupakan sejumlah
peristiwa yang terjadi pada zaman hakim-hakim, sekitar 200 tahun sebelum Daud menjadi raja. Sampai saat ini belum diketahui siapa yang menuliskan Kitab Rut
ini. Kisah ini diperkirakan dituliskan setengah abad setelah peristiwa-peristiwa yang dituturkan terjadi.
Kisah Rut menceritakan bagaimana Tuhan memakai seorang perempuan yang bukan dari bangsa bangsa Israel melainkan orang Moab untuk melaksakan
rencana-Nya di dunia. Rut merupakan seorang janda yang memutuskan mengikut mertuanya dan tinggal di Israel. Ia berani dan mempertahankan hidupnya di
tengah-tengah lingkungan yang kurang mendukung. Ia sangat berhati-hati dalam mengambil tindakan dan ia pun adalah seorang perempuan yang bijaksana.
Hingga akhirnya Rut yang setia mengahadapi perkara-perkaranya dan menikah
Universitas Sumatera Utara
69 dengan Boas yang kemudian melahirkan keturunan menjadi Raja yang besar di
Israel, yaitu Daud. Isi pokok dari Kitab Rut mengajarkan banyak hal, antara lain :
Rencana Allah dapat dipenuhi dengan cara yang tidak terduga- duga
Allah berkarya dalam kehidupan orang yang setia Menolong orang lain dan setia pada keluarga dapat mengubah
hidup dan membawa kebahagiaan Allah melimpahkan kebaikan pada semua orang, bukan hanya
orang Yahudi Allah memperhatikan semua orang yang berkarya pada kehidupan
mereka sehari-hari 2.
Ester 1-10. Kitab Ester tertulis dalam Perjanjian Lama. Ester merupakan perempuan yang cantik perawakannya. Kecantikannya terunggul
di dunia. Ia merupakan perempuan yang bijaksana. Ester digambarkan sebagai perempuan yang gagah perkasa, ia berani dan memiliki kemampuan untuk
menghadapi resiko untuk membebaskan bangsanya yang besar dari kebinasaan. Ia rela mengorbankan dirinya, ia maju dan berani, itulah kecantikan yang
sesungguhnya. Dari sikapnya dapat dilihat iman Ester yang luar biasa. Tuhan memakai dia untuk membela dan membebaskan umatnya dari kebinasaan. Ia
berpuasa didapan Allah, juga mengajak bangsannya berpuasa. Imannya menjadi contoh teladan bagi setiap orang, tidak hanya bagi perempuan saja.
3. Debora, kisahnya tertulis dalam kitab Perjanjian Lama yang tertulis dalam
Hakim-hakim 4:1-24, 5:1-31 yang mengisahkan bahwa Allah memilih
Universitas Sumatera Utara
70 seorang perempuan bernama Debora untuk memimpin orang Israel
berperang melawan Yabin. Debora juga dalam kisahnya memuji Allah dengan nyanyian kemenangan sebagai perwujudan sukacitanya setelah
menang melawan Yabin. 4.
Perjanjian Baru yang tertulis di Kisah Para Rasul 9:36-43, menuliskan kisah seorang perempuan yang bernama Tabita, dalam bahasa Yunani
„Dorkas‟ yang melayani janda-janda melalui kemampuannya. 5.
Pelayanan yang dilakukan Tuhan Yesus yang diikuti oleh kaum perempuan yang ingin melayani Dia. Tertulis dalam Matius 27:55-56
“Dan disitu banyak perempuan yang melihat dari jauh, yaitu perempuan- perempuan yang mengikut Yesus untuk melayani Dia. Di antara mereka
terdapat Maria Magdalena, Maria ibu Yakobus dan Yusuf, dan ibu anak- anak Zebedeus”. Perempuan-perempuan ini mengikut Yesus, berkeliling
bersama Yesus dan murid-muridNya untuk melayani. Ayat yang sama tertulis di Lukas 8;1-3, dalam nats ini juga dijelaskan terdapat Susana,
Yohana, dan perempuan lainnya yang melayani Yesus. Mereka melayani Yesus dan murid-murid-Nya dengan kekayaan mereka.
6. Demikian juga dengan perempuan Samaria yang bertobat kemudian
percaya dan bersaksi akan Yesus dan menjadi pengabar injil di kotanya pada saat itu Yohanes 4:42. Ketika kebangkitan Tuhan Yesus dari kubur
perempuan lah yang pertama kali melihat kubur Yesus berperan dalam mengabarkan berita tersebut, adalah Maria dari Magdala, Yohana, dan
Maria Ibu
Yakobus dan
perempuan-perempuan lainnya
yang memberitakan kebenaran. Matius 24:1-12
Universitas Sumatera Utara
71 7.
Kisah Febe yang merupakan rekan sekerja Paulus dalam melayani Tuhan. Ia merupakan pemimpin yang melayani jemaat di Kengkrea, nats ini
tertulis di Roma 16:1. 8.
Maria dan Marta Lukas 10:38-42. Kisah Maria dan Marta merupakan suatu bukti nyata pelayanan yang dilakukan oleh Marta dengan melayani
Yesus dan murid-muridNya. Sementara bentuk pelayanan Maria adalah duduk diam mendengarkan perkataan Tuhan yang bermakna patuh akan
apa yang Tuhan katakan. Nama-nama di atas merupakan sebagian dari perempuan yang namanya tercatat
dalam sejarah Alkitab. Selain itu banyak lagi perempuan-perempuan yang namanya masuk ke dalam Alkitab sebagai bentuk pelayanan perempuan. Dari hal
di atas membuktikan bahwa perempuan juga memiliki potensi yang sama dengan laki-laki untuk melayani Tuhan. Sehingga menurut Pendeta Darsono Ambarita,
jika ada gereja yang membatasi kualitas dan karunia talenta, sebaiknya harus kembali ke Alkitab agar berpatokan pada Alkitab.
3.6. Pandangan Seorang Pendeta tentang Pelayanan Perempuan