32
e. Pengertian Manajemen Yayasan
Penjelasan tentang Manajemen Yayasan adalah kegiatan merencanakan, mengendalikan dan mengawasi berbagai sumber
daya yang terhimpun dalam suatu wadah organisasi yang bersifat sementara, untuk melakukan kegiatan yang telah ditetapkan
sebelumnya agar mencapai sasaran dan tujuan dalam jangka waktu yang telah ditentukan.
Dalam Manajemen Yayasan, memiliki ruang lingkup manajemen kerja yaitu :
1. Menentukan waktu kerja dimulai 2. Perencanaan lingkup kerja yang akan dikerjakan
3. Pendefinisian ruang Lingkup kerja 4. Verifikasi pekerjaan serta control atas perubahan yang mungkin
terjadi saat proses tersebut dimulai
B. Tinjauan Terdahulu
Beberapa penelitian terdahulu yang berkaitan dengan produktivitas kerja pegawai adalah :
Tahun Nama Peneliti
Variabel Penelitian Hasil Penelitian
Universitas Sumatera Utara
33
2006 Adiyas
Analysis pekerjaan sebagai manajemen SDM pada
Fakultas Ekonomi Universitas Mercubuana Jakarta
Pengawasan Internal Manajemen pada Fakultas
Ekonomi Universitas Mercubuana Jakarta
menciptakan motivasi pegawai di dalam bekerja
2007 Aji Dwi Prihananto
Penerapan Balanced Scorecard sebagai Tolak ukur
penilaian kinerja pada Badan Usaha berbentuk Rumah
Sakit Penilaian Kinerja Karyawan
berpengaruh menciptakan Manajemen Mutu yang lebih
baik bagi pegawai di dalam bekerja
2008 Ali Mutasowifin
Penerapan Balanced Scorecard sebagai Tolak ukur
penilaian kinerja pada Badan Usaha berbentuk Koperasi
Penilaian Kinerja Karyawan berpengaruh menciptakan
Manajemen Mutu yang lebih baik bagi pegawai di dalam
kegiatan bekerja
C. Kerangka Konseptual dan Hipotesis
1. Kerangka Konseptual Penulisan ini menjelaskan tentang pengaruh pendidikan dan
pelatihan dan lingkungan kerja terhadap efektivitas kinerja guru Yayasan Pendidikan Katolik Santo Yoseph. Keberhasilan pengaruh ini secara
konkrit nyata berbentuk efektivitas kinerja guru dan atau karyawan yang berbentuk pencapaian tujuan. Pencapaian tujuan ini meliputi seberapa jauh
produktivitas atau yang dihasilkan oleh guru dan atau karyawan sesuai
Universitas Sumatera Utara
34 dengan job descriptionnya, dan seberapa jauh kemanfaatan bagi dirinya
dan orang lain. Pada perkembangan lebih lanjut, secara khusus dimensi kajian
penelitian mengenai kerja. Pembatasan ruang lingkup kajiannya lebih diarahkan terhadap permasalahan yang terkait dengan hakekat kerja bagi
manusia. Jadi efektivitas kinerja guru dan atau karyawan itu dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain pendidikan dan pelatihan, lingkungan
kerja, disiplin kerja, etos kerja, motivasi kerja, kepuasan kerja, efisiensi kerja, keterlibatan kerja maupun stress kerja.
Pada prinsipnya penulisan ini bermaksud untuk memberikan wacana secara mendetail, mengenai permasalahan yang terkait dengan
efektivitas kinerja guru dan atau karyawan. Adapun model kerangka konseptual dapat digambarkan sebagai berikut :
Gambar IV.A. Kerangka Konseptual Penjelasan hubungan yang terdapat dalam kerangka konseptual ini,
bahwa penelitian ini memuat :
Produktivitas Pegawai
Pendidikan dan
Pelatihan Lingkungan
Kerja Disiplin
Kerja
Universitas Sumatera Utara
35 1. Variabel X yaitu bebas variable independent :
a. Variable X
1
yaitu : pendidikan dan pelatihan, indikator yang diteliti adalah kemampuan dan keahlian skill.
b. Variable X
2
yaitu : lingkungan kerja, yang indikatornya tingkat gaji, rekan kerja, suasana kerja.
c. Variable X
3
yaitu : disiplin kerja yang indikatornya waktu masuk dinas, waktu berdinas, kepatuhan terhadap tata tertib dan
kepatuhan kepada atasannya. 2. Variable Y variable terikat variable dependent, yaitu : efektivitas
kinerja guru dan atau karyawan yang indikatornya produktivitas. Berorientasi dari kerangka konseptual di atas, maka penelitian ini
menganalisis pendidikan dan pelatihan, lingkungan kerja, disiplin kerja dalam menentukan efektivitas kinerja Guru Yayasan Pendidikan Katolik
Santo Yoseph. Hal ini dapat dikatakan penelitian ini menganalisis faktor- faktor yang mempengaruhi kesuksesan organisasi dalam medan yang
sudah ditentukan.
2. Hipotesis Penelitian Penelitian ini memuat hipotesis yang berbunyi : Pendidikan dan
Pelatihan, lingkungan kerja dan disiplin kerja dapat menentukan efektivitas kinerja di dalam suatu organisasi. Oleh karena itu, hipotesis
dalam penelitian ini adalah :
Universitas Sumatera Utara
36 1. Pendidikan dan Pelatihan mempengaruhi efektivitas kinerja guru dan
pegawai di Yayasan Pendidikan Katolik Santo Yoseph 2. Lingkungan kerja mempengaruhi efektivitas kinerja organisasi di
Yayasan Pendidikan Katolik Santo Yoseph 3. Disiplin kerja mempengaruhi efektivitas kinerja organisasi di Yayasan
Pendidikan Katolik Santo Yoseph.
Universitas Sumatera Utara
37
BAB III METODE PENELITIAN
Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode penelitian sebagai berikut : A. Jenis penelitian
Penelitian dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan studi kasus. Studi kasus adalah suatu pendekatan penelitian dengan mengambil suatu objek
tertentu untuk dianalisis secara mendalam dengan memfokuskan pada suatu masalah berdasarkan data primer. Studi kasus dilakukan di Yayasan
Pendidikan Katolik Santo Yoseph Medan yang berlokasi di Jalan Pemuda No. 3 A Medan.
B. Jenis Data
1.
Data Primer, merupakan data yang secara langsung diperoleh dari perusahaan baik teknik digunakan peneliti adalah dengan melakukan
penyebaran kuesioner yang digunakan dalam penelitian untuk mengetahui factor internal produktivitas yang bersumber dari 30 tiga puluh orang staf
guru dan atau karyawan Yayasan Pendidikan Katolik Santo Yoseph. 2. Data Sekunder, merupakan data yang diperoleh dari perusahaan sebagai
objek penelitian yang sudah diolah dan terdokumentasi di perusahaan. C. Metode Analisis Data
Analisis data yang digunakan untuk mengetahui pengaruh faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja sebagai variabel independen yaitu
pendidikan dan pelatihan, dan lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan
Universitas Sumatera Utara
38 sebagai variabel dependen. Analisis regresi linier berganda digunakan untuk
mengetahui pengaruh faktor-faktor produktivitas kinerja sebagai variabel independen yaitu pendidikan dan pelatihan, dan lingkungan kerja terhadap
variable dependen kinerja karyawan.
D. Teknik dan Pengumpulan data
1. Kuesioner
Teknik digunakan peneliti adalah dengan melakukan penyebaran kuesioner yang digunakan dalam penelitian untuk mengetahui faktor
internal produktivitas yang bersumber dari 30 tiga puluh orang staf guru dan atau pegawai Yayasan Pendidikan Katolik Santo Yoseph.
2. Observasi Memperoleh data dengan pengamatan langsung pada Kinerja Guru
Yayasan Pendidikan Katolik Santo Yoseph Medan. 3. Studi dokumentasi
Yaitu melakukan pencatatan dan pengkopian atas data-data sekunder untuk mendapatkan Data yang mendukung penelitian.
E. Jadwal dan Lokasi Penelitian Objek penelitian adalah Yayasan Pendidikan Katolik Santo Yoseph Medan
berlokasi di Jalan Pemuda No. 3A Medan. Adapun jadwal penelitian yang direncanakan oleh penulis :
Universitas Sumatera Utara
39 Tahapan Penelitian
Februari 2011 Maret
– April 2011 Mei – Juli 2011 Pengajuan Proposal Skripsi
Bimbingan Proposal Skripsi Seminar Proposal Skripsi
Bimbingan dan Penulisan Skripsi Penyelesaian Skripsi
Universitas Sumatera Utara
40
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Data Penelitian
1. Gambaran Umum Yayasan Yayasan Perguruan Katolik St. Yoseph Medan YPK St. Yoseph Medan
adalah salah satu yayasan yang bergerak di bidang pendidikan, yang berada dibawah naungan Keuskupan Agung Medan. Yayasan ini berdiri
atas dasar hukum dengan Akta Notaris terakhir Daniel Parganda Marpaung, SH, MH. No. 55 tanggal 20 September 2005.
Yayasan ini berkedudukan di Jl. Pemuda No. 3 A Medan dengan Susunan kepengurusan sebagai berikut :
- Ketua Yayasan
: Pastor Hartaja Toto Budiardja SJ -
Sekretaris : Robinhot Gultom, SE., MSi.
- Bendahara
: Laurensius Effendi, SE. -
Anggota : Rossuin Wijaya
Kegiatan utama Yayasan Pendidikan Katolik Santo Yoseph YPK St. Yoseph adalah pelayanan di bidang pendidikan mulai dari tingkat
Sekolah Dasar SD, Sekolah Menengah Pertama SMP sampai dengan tingkat Sekolah Menengah Atas SMA.
Sejak November 2007 salah satu unit YPK St. Yoseph yaitu SMK Cinta Rakyat yang berada di Pematang Siantar, terpisah dari YPK St. Yoseph
sehingga saat ini Yayasan membina 32 sekolah yang tersebar di Sumatera
Universitas Sumatera Utara
41 Utara mulai dari Medan, Lubuk Pakam, Saribudolok, Pematang Siantar,
Balige, Lintong Nihuta, Pakkat hingga Tarutung. Adapun unit sekolah yang dibina dibawah naungan YPK St. Yoseph
Medan adalah :
Unit Medan
1. SD St. Yoseph Medan, Jl. Pemuda No. 3 A 2. SMP St. Yoseph Medan exclusive class, Jl. Pemuda No. 3 A
3. SMP St. Yoseph Tj. Selamat Medan, Jl. Flamboyan Baru No. 139 4. SMA St. Yoseph Tj. Selamat Medan, Jl. Flamboyan Baru No. 139
Unit Lubuk Pakam
5. SD Serdang Murni, Jl. P. Siantar No. 142 Lubuk Pakam 6. SMP Serdang Murni, Jl. P. Siantar No. 131 Lubuk Pakam
7. SMP St. Paulus Ramunia, Desa Beringin Ramunia Lubuk Pakam 8. SMA Serdang Murni, Jl. P. Siantar No. 146 Lubuk Pakam
Unit Pematang Siantar
9. SD Cinta Rakyat 2, Jl. Sibolga No. 21 Pematang Siantar 10. SD Cinta Rakyat 3, Jl. Kain Batik Pematang Siantar
11. SD Cinta Rakyat 4, Jl. Asahan Pematang Siantar 12. SD Cinta Rakyat 6, Jl. Rakutta Sembiring Pematang Siantar
13. SMP Cinta Rakyat 1, Jl. Sibolga No. 21 Pematang Siantar 14. SMP Cinta Rakyat 2, Jl. Asahan Pematang Siantar
15. SMP Cinta Rakyat 3, Jl. Kain Batik Pematang Siantar
Unit Saribudolok
Universitas Sumatera Utara
42 16. SD Don Bosco, Jl. Sutomo No. 16 Saribudolok
17. SMP Bunda Mulia, Jl. Sutomo No. 16 Saribudolok 18. SMP St. Agustinus, Jl. Besar Haranggaol
19. SMA Van Duynhoven, Jl. Kabanjahe No. 50A Saribudolok
Unit Balige
20. SD San Fransesco, Desa Onan Pardede Balige 21. SMP Budhi Dharma, Jl. Ki Hajar Dewantara Balige
22. SMA Bintang Timur, Jl. Ki Hajar Dewantara Balige 23. SD Bintang Kejora, Jl. Tugu Lintongnihuta
24. SMP St. Yoseph, Jl. Tugu Lintongnihuta 25. SD St. Maria, Jl. Perguruan Katolik Pakkat
26. SMP St. Maria, Jl. Perguruan Katolik Pakkat 27. SMA St. Maria, Jl. Perguruan Katolik Pakkat
Unit Tarutung
28. SD St. Maria, Jl. DI. Panjaitan No. 39 Tarutung 29. SMP St. Maria, Jl. DI. Panjaitan No. 39 Tarutung
30. SMP St. Maria, Desa Parmonangan Aekraja 31. SMP Karya Bakti Parlilitan, Siantar Sitanduk Parlilitan
32. SMA St. Maria, Jl. DI. Panjaitan No. 39 Tarutung
2. Data Keadaan GuruPegawai dan Siswa
Universitas Sumatera Utara
43 Keberadaan GuruPegawai dan peserta didik dari sejak Tahun
Ajaran 20092010, Tahun Ajaran 20102011 dapat dijelaskan sebagai berikut :
Tahun Ajaran 20092010
Universitas Sumatera Utara
44
Tahun Ajaran 20102011
Universitas Sumatera Utara
45 3. Struktur Organisasi Yayasan
Universitas Sumatera Utara
46
4.2. Analisa Hasil Penelitian
1. Karakteristik Responden Adapun identitas dari tiga puluh responden tersebut dapat disajikan
berdasarkan sumber data tahun 2010, menurut jenis kelamin dan tingkat pendidikan seperti tersebut pada tabel berikut ini :
Tabel 4.1 Keadaan Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
No Jenis Kelamin
Jumlah Persentase
1 Laki-laki
12 40
2 Perempuan
18 60
Jumlah 30
100 Berdasarkan tabel di atas bahwa jumlah responden yang terbanyak
adalah wanita 60 dibanding dengan pria 40.
Tabel 4.2 Keadaan Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan
No Tingkat Pendidikan
Jumlah Persentase
1 D-I
1 3.3
2 D-II
2 6.6
3 D-III
7 23.3
4 S-1
20 66.6
Jumlah 30
100
Berdasarkan data di atas, jumlah responden yang terbanyak berdasarkan tingkat pendidikan S-1 66,6 dari keseluruhan responden.
Analisa data dari hasil angket dalam meningkatkan efisiensi kerja, penyajiannya dalam bentuk tabulasi kuantitatif dan untuk menganalisa
kebenaran hipotesis penulis menggunakan teknik analisa deskriptif.
Universitas Sumatera Utara
47
4.2.2. Variabel Pendidikan dan Pelatihan
Analisis variabel pendidikan dan pelatihan dilakukan terhadap 2 indikatornya yakni kemampuan item pernyataan No. 1 sd 7 dan ketrampilan
item pernyataan No. 8 sd 14 dengan distribusi jawaban sebagai berikut :
4.2.2.1. Aspek Kemampuan Tabel 4.3.
Deskripsi Variabel Pendidikan dan Pelatihan
No Deskripsi
SS S
RG KS
TS
1 Pendidikan dan pelatihan merupakan salah satu faktor yang penting
dalam pengembangan sumber daya manusia 6.7
63.3 20.0
6.7 3.3
2 Pendidikan dan pelatihan tidak saja menambah pengetahuan dan
ketrampilan, tetapi juga meningkatkan produktivitas kerja 13.3
53.3 13.3
16.7 3.3
3 Pendidikan adalah suatu proses pengembangan kemampuan sedang
pelatihan bertujuan untuk meningkatkan kemampuan atau keterampilan khusus seseorang
16.7 56.7
16.7 6.7
3.3 4
Pendidikan dan pelatihan merupakan program rutin yang dilaksanakan oleh Yaspend. St. Yoseph untuk meningkatkan kemampuan mengajar
10.0 73.3
10.0 3.3
3.3 5
Pendidikan pada umumnya berkaitan dengan mempersiapkan calon tenaga yang diperlukan sedangkan pelatihan lebih berkaitan dengan
peningkatan atau keterampilan pegawai 23.3
60.0 6.7
6.7 3.3
6 Pendidikan lebih berfokus kepada peningkatan kemampuan sedangkan
pelatihan lebih berfokus kepada peningkatan ketrampilan 13.3
56.7 10.0
10.0 10.0
7 Disiplin kerja yang dilaksanakan Yaspen St. Yoseph selalu menekankan
pentingnya peningkatan kemampuan SDM 23.3
53.3 10.0
10.0 3.3
8 Dalam rangka meningkatkan ketrampilan serta sikap kerja yang
kondusif, diselenggarakan pendidikan dan pelatihan pegawai 16.7
60.0 13.3
3.3 6.7
9 Diklat didasarkan atas analisis kebutuhan yang memadukan kondisi
nyata dengan program rencana jangka panjang organisasi 10.0
73.3 13.3
3.3 0.0
10 Pelatihan mengacu pada simulasi pekerjaan yang sebenarnya untuk
menghindarkan tekanan yang mungkin mempengaruhi proses belajar 40.0
46.7 13.3
0.0 0.0
11 Ketrampilan mengajar yang baik tidak dapat dicapai hanya dengan
mengikuti satu kali diklat 20.0
53.3 10.0
13.3 3.3
12 Ketrampilan yang diperoleh dari diklat harus diimplementasikan dalam
mengelola siswa di sekolah 23.3
56.7 10.0
10.0 0.0
13 Banyak guru dan pegawai yang kurang terampil menjadi semakin terampil
sejak mengikuti diklat 20.0
50.0 16.7
10.0 3.3
14 Ketrampilan guru dan pegawai harus dikembangkan secara
berkesinambungan melalui diklat regular 36.7
36.7 16.7
3.3 6.7
Total
19.5 56.7
12.9 7.4
3.6 Sumber: Hasil Penelitian, 2012 data diolah
Tabel 4.3. memperlihatkan bahwa untuk aspek kemampuan item 1 sd 7, rata-rata jawaban responden 1 sd 7 adalah setuju 59.52, sangat setuju
15.23, ragu-ragu 12.38, kurang setuju 8.57 dan tidak setuju 4.28.
Universitas Sumatera Utara
48 Dengan demikian, mayoritas responden menjawab setuju bahwa kemampuan
adalah bagian penting dari pendidikan 59.52.
4.2.2.1. Aspek Ketrampilan
Untuk aspek ketrampilan, rata-rata jawaban responden 8 sd 14 adalah setuju 53.80, sangat setuju 23.80, ragu-ragu 13.33, kurang setuju
6.19 dan tidak setuju 2.85. Dengan demikian, mayoritas responden menjawab setuju bahwa ketrampilan adalah bagian penting dari pelatihan
53.80. Secara keseluruhan, rata-rata jawaban responden adalah setuju 56.7,
sangat setuju 19.5, ragu-ragu 12.9, kurang setuju 7.4 dan tidak setuju 3.6. Dengan demikian, mayoritas responden setuju bahwa kemampuan dan
ketrampilan adalah bagian penting dari pendidikan dan pelatihan 56.7. Selanjutnya, untuk mengetahui baik tidaknya pelaksanaan pendidikan dan
pelatihan yang dilaksanakan oleh Yayasan Pendidikan St. Yoseph, dilakukan berdasarkan nilai skor rata-rata yakni total skor jawaban responden dibagi total
sampel sebesar 53.36, dengan kriteria : -
Baik, jika berada di atas rata 53.36 -
Cukup jika sama dengan rata rata =53.36 -
Kurang, jika dibawah nilai rata rata 53.36 Sehingga kategori program pendidikan dan pelatihan yang dilaksanakan oleh
Yayasan Pendidikan St. Yoseph berdistribusi seperti pada tabel berikut :
Universitas Sumatera Utara
49
Tabel 4.4. Kategori Pendidikan dan Pelatihan
Kategori Jumlah F Persentase
Baik 20
66.7 Cukup
4 13.3
Kurang 6
20.0 Total
30 100.00
Sumber : Hasil Penelitian 2012 data diolah
Tabel 4.4 memperlihatkan bahwa dari 30 responden penelitian, 20 orang 63.3 menyatakan program pendidikan pelatihan yang dilaksanakan adalah
baik, 4 orang 13.3 menyatakan cukup baik dan 6 orang20 menyatakan kurang baik. Dengan demikian, mayoritas responden menyatakan program
pendidikan dan pelatihan yang dilaksanakan Yayasan Pendidikan St. Yoseph adalah baik 66.7. Untuk lebih memudahkan pemahaman, kategori pendidikan
dan pelatihan dapat digambarkan dalam bentuk histogram berikut :
Gambar 4.1. Histogram Pendidikan dan Pelatihan
5 10
15 20
25
Baik Cukup
Kurang
Fre k
uens i
Pendidikan dan Pelatihan
Universitas Sumatera Utara
50
4.2.3. Variabel Lingkungan Kerja
Analisis variabel lingkungan kerja dilakukan terhadap 3 indikatornya yakni gaji item pernyatan No. 1 sd 7, hubungan dengan rekan kerja dan
suasana kerja item pernyataan No. 8 sd 14 dengan distribusi jawaban sebagai berikut :
4.2.3.1. Aspek Gaji Tabel 4.5.
Deskripsi Variabel Lingkungan Kerja
No Deskripsi
SS S
RG KS
TS
1 Beberapa faktor yang menentukan lingkungan kerja yang harmonis
adalah gaji, rekan kerja, suasana dan kepuasan kerja 16.7
60.0 16.7
3.3 3.3
2 Kepuasan kerja setiap orang termasuk guru sangat dipengaruhi oleh
kesejahteraan gaji yang diterima 43.3
40.0 6.7
6.7 3.3
3 Tingkat kemampuan saya dalam menyesuaikan pendapat dengan atasan
maupun rekan kerja 50.0
36.7 3.3
6.7 3.3
4 Pegawai yang menyukai pekerjaannya adalah salah satu wujud nyata
kepuasan kerja 40.0
50.0 3.3
3.3 3.3
5 Organisasi yang baik selalu memperhatikan tingkat kesejahteraan
personalnya 53.3
33.3 3.3
6.7 3.3
6 Komunikasi kerja yang baik dengan rekan kerja merupakan motivasi kerja
yang sangat penting 30.0
43.3 10.0
6.7 10.0
7 Tidak ada organisasi yang sukses tanpa adanya komnikasi personal
yang baik antar pegawai 53.3
36.7 3.3
6.7 0.0
8 Pengambilan keputusan akan semakin cepat jika ada komunikasi yang
baik dengan rekan kerja 33.3
43.3 16.7
3.3 3.3
9 Yaspen St. Yoseph memahami bentul manfaat kerjasama yang harmonis
antar sesama rekan kerja 36.7
53.3 6.7
3.3 0.0
10 Pegawai yang lebih suka menikmati kepuasan kerja dalam pekerjaan
akan lebih mengutamakan pekerjaannya daripada balas jasa walaupun balas jasa itu penting
53.3 43.3
3.3 0.0
0.0 11
Suasana kerja merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari upaya setiap organisasi untuk meningkatkan produktivitas kerja bawahan
46.7 36.7
3.3 10.0 3.3
12 Suasana kerja yang baik akan mendorong terciptanya kepuasan kerja
63.3 26.7
10.0 0.0
0.0 13
Kepuasan kerja adalah keadaan emosional yang menyenangkan atau tidak menyenangkan bagi para pegawai memandang pekerjaan mereka
46.7 30.0
13.3 6.7
3.3 14
Kepuasan kerja mencerminkan perasaan seseorang terhadap pekerjaannya. Ini nampak dalam sikap positif pegawai terhadap pekerjaan
dan segala sesuatu yang dihadapi di lingkungan kerjanya 60.0
26.7 10.0
3.3 0.0
15 Adanya suasana yang kondusif merupakan modal yang sangat
menentukan produktivitas kerja personal 83.3
3.3 10.0
3.3 0.0
16 Pegawai yang tinggi tingkat kepuasan kerjanya akan rendah tingkat
kemangkirannya 56.7
26.7 3.3
6.7 6.7
Total 54.8
42.1 8.8
5.5 3.1
Sumber: Hasil Penelitian, 2012 data diolah
Universitas Sumatera Utara
51 Tabel 4.5. memperlihatkan bahwa untuk aspek gaji item 1 sd 5, rata-
rata jawaban responden 1 sd 7 adalah setuju 44, sangat setuju 40, ragu- ragu 6.6, kurang setuju 5.3 dan tidak setuju 3.3. Dengan demikian,
mayoritas responden menjawab setuju bahwa gaji kesejahteraan pegawai adalah bagian lingkungan kerja yang penting untuk meningkatkan produktivitas
kerja 44. 4.2.3.2. Aspek Hubungan Rekan Kerja
Untuk aspek hubungan rekan kerja, rata-rata jawaban responden 6 sd 10 adalah setuju 44, sangat setuju 41.33, ragu-ragu 8, kurang setuju 4
dan tidak setuju 2.66. Dengan demikian, mayoritas responden menjawab setuju bahwa hubungan rekan kerja adalah bagian penting dari lingkungan kerja
untuk meningkatkan produktivitas kerja 44
4.2.3.3. Aspek Suasana Kerja
Untuk aspek suasana kerja, rata-rata jawaban responden 11 sd 16 adalah sangat setuju 59.44, setuju 25, ragu-ragu 8.3, kurang setuju 5 dan
tidak setuju 2.22. Dengan demikian, mayoritas responden menjawab sangat setuju bahwa suasana kerja adalah bagian penting dari lingkungan kerja untuk
meningkatkan produktivitas kerja 59.44 Secara keseluruhan, rata-rata jawaban responden adalah sangat setuju
54.8, setuju 42.1, ragu-ragu 8.8, kurang setuju 5.5 dan tidak setuju 3.1. Dengan demikian, mayoritas responden sangat setuju bahwa lingkungan
kerja penting untuk meningkatkan produktivitas kerja 54.8.
Universitas Sumatera Utara
52 Selanjutnya, untuk mengetahui baik tidaknya lingkungan kerja yang ada di
Yayasan Pendidikan St. Yoseph, dilakukan berdasarkan nilai skor rata-rata yakni total skor jawaban responden dibagi total sampel sebesar 67.47, dengan
kriteria : -
Baik, jika berada di atas rata 67.47 -
Cukup jika sama dengan rata rata =67.47 -
Kurang, jika dibawah nilai rata rata 67.47 Sehingga kategori program lingkungan kerja yang dilaksanakan oleh Yayasan
Pendidikan St. Yoseph berdistribusi seperti pada tabel berikut :
Tabel 4.6. Kategori Lingkungan Kerja
Kategori Jumlah F Persentase
Baik 16
53.3 Cukup
6 20.0
Kurang 8
26.7 Total
30 100.00
Sumber : Hasil Penelitian 2012 data diolah
Tabel 4.7 memperlihatkan bahwa dari 30 responden penelitian, 16 orang 53.3 menyatakan lingkungan kerja di Yayasan Pendidikan St. Yoseph adalah
baik, 6 orang 20.0 menyatakan cukup baik dan 8 orang 26.7 menyatakan kurang baik. Dengan demikian, mayoritas responden menyatakan program
lingkungan kerja di Yayasan Pendidikan St. Yoseph adalah baik 53.3. Untuk lebih memudahkan pemahaman, kategori lingkungan kerja dapat digambarkan
dalam bentuk histogram berikut :
Universitas Sumatera Utara
53 Gambar 4.2. Histogram Lingkungan Kerja
4.2.4. Variabel Disiplin Kerja
Analisis variabel disiplin kerja dilakukan terhadap 3 indikatornya yakni waktu masuk kerja item pernyatan No. 1 sd 5, waktu bertugas Item No. 6 sd 7
dan kepatuhan terhadap tata tertib item pernyataan No. 8 sd 14 dengan distribusi jawaban sebagai berikut :
4.2.4.1. Aspek Waktu Kerja Tabel 4.7.
Deskripsi Variabel Disiplin Kerja
No Deskripsi
SS S
RG KS
TS
1 Pegawai dengan disiplin kerja yang baik selalu berusaha tepat waktu
datang ke kantor 26.7
56.7 6.7
3.3 6.7
2 Pegawai yang disiplin dapat digambarkan oleh tingkat kehadiran dan
penampilannya bekerja 53.3
40.0 3.3
3.3 0.0
3 Sanksi disiplin kerja perlu diterapkan sehingga guru dan pegawai
memiliki rasa tanggungjawab kerja yang baik 33.3
53.3 10.0
3.3 0.0
4 Dalam rangka meningkatkan disiplin kerja guru dan pegawai, Yaspen St.
Yoseph selalu melakukan penilaian jam masuk kerja 20.0
73.3 6.7
0.0 0.0
5 Kebiasan keluar kantor sebelum jam kerja bukan merupakan gambaran
disiplin yang baik 43.3
43.3 10.0
3.3 0.0
6 Kebiasaan mengambil alih pekerjaan orang lain bukan merupakan
gambaran disiplin kerja yang baik 26.7
46.7 10.0
6.7 10.0
7 Mengobrol selama jam kerja adalah gambaran disiplin kerja yang tidak
baik 43.3
43.3 6.7
3.3 3.3
8 Disiplin adalah suatu kondisi yang tercipta dan terbentuk melalui proses
dari serangkaian perilaku yang menunjukkan nilai-nilai ketaatan, kepatuhan, kesetiaan, ketenteraman, ketearturan, dan ketertiban
40.0 46.7
6.7 6.7
0.0
2 4
6 8
10 12
14 16
18
Baik Cukup
Kurang
Lingkungan Kerja F
re k
u e
n s
i
Universitas Sumatera Utara
54
9 Disiplin kerja sebagai suatu sikap menghormati, menghargai patuh dan
taat terhadap peraturan-peraturan yang berlaku baik yang tertulis maupun yang tidak tertulis
33.3 53.3
10.0 3.3
0.0 10
Disiplin sebagai suatu proses bekerja yang mengarah kepada ketertiban dan pengendalian dir
60.0 33.3
6.7 0.0
0.0 11
Kesediaan kerja adalah suatu sikap perilaku dan perbuatan seseorang yang sesuai dengan tugas pokok sebagai seorang karyawan
50.0 30.0
3.3 13.3 3.3
12 Disiplin merupakan tanda ketertiban dan kerapian dalam melakukan
kerjasama dari sekelompok unit kerja di dalam suatu organisasi 43.3
36.7 13.3
3.3 3.3
13 Disiplin pada umumnya termasuk dalam aspek pengawasan yang sifatnya
lebih keras dan tegas 43.3
43.3 10.0
3.3 0.0
14 Keberhasilan organisasi meningkatkan disiplin kerja pegawai akan
mengarah kepada peningkatan produk 63.3
26.7 3.3
3.3 3.3
Total 41.4
44.8 7.6
4.0 2.1
Sumber: Hasil Penelitian, 2012 data diolah
Tabel 4.7. memperlihatkan bahwa untuk aspek waktu kerja item 1 sd 5,
rata-rata jawaban responden adalah setuju 53.33, sangat setuju 35.33, ragu- ragu 7.2, kurang setuju 2.66 dan tidak setuju 1.3. Dengan demikian,
mayoritas responden menjawab setuju bahwa waktu kerja adalah bagian disiplin kerja yang penting untuk meningkatkan produktivitas kerja 53.33.
4.2.4.2. Aspek Waktu Bertugas
Untuk aspek hubungan rekan kerja, rata-rata jawaban responden 6 sd 7 adalah setuju 45, sangat setuju 35, ragu-ragu 8.33, kurang setuju 5
dan tidak setuju 6.66. Dengan demikian, mayoritas responden menjawab setuju bahwa waktu bertugas adalah bagian penting dari disiplin kerja untuk
meningkatkan produktivitas kerja 45
4.2.4.3. Aspek Kepatuhan Terhadap Tata Tertib
Untuk aspek kepatuhan terhadap tata tertib, rata-rata jawaban responden 8 sd 14 adalah sangat setuju 44.88, setuju 37.22, ragu-ragu 7.73,
kurang setuju 4.4 dan tidak setuju 1.67. Dengan demikian, mayoritas responden menjawab sangat setuju bahwa kepatuhan terhadap tata tertib yang ada
Universitas Sumatera Utara
55 adalah bagian penting dari disiplin kerja untuk meningkatkan produktivitas kerja
48.88 Secara keseluruhan, rata-rata jawaban responden adalah setuju 44.8,
sangat setuju 41.4, ragu-ragu 7.6, kurang setuju 4.0 dan tidak setuju 2.1. Dengan demikian, mayoritas responden setuju bahwa disiplin kerja
penting untuk meningkatkan produktivitas kerja 54.8. Selanjutnya, untuk mengetahui baik tidaknya disiplin kerja yang ada di
Yayasan Pendidikan St. Yoseph, dilakukan berdasarkan nilai skor rata-rata yakni total skor jawaban responden dibagi total sampel sebesar 58.6, dengan
kriteria : -
Baik, jika berada di atas rata 58.6 -
Cukup jika sama dengan rata rata =58.6 -
Kurang, jika dibawah nilai rata rata 58.6 Sehingga kategori program disiplin kerja yang dilaksanakan oleh Yayasan
Pendidikan St. Yoseph berdistribusi seperti pada tabel berikut :
Tabel 4.8. Kategori Disiplin Kerja
Kategori Jumlah F Persentase
Baik 18
60.0 Cukup
5 16.7
Kurang 7
23.3 Total
30 100.00
Sumber : Hasil Penelitian 2012 data diolah
Tabel 4.8 memperlihatkan bahwa dari 30 responden penelitian, 18 orang 60 menyatakan disiplin kerja di Yayasan Pendidikan St. Yoseph adalah baik, 5
orang 16.7 menyatakan cukup baik dan 7 orang 26.7 menyatakan kurang baik. Dengan demikian, mayoritas responden menyatakan program disiplin kerja
Universitas Sumatera Utara
56 di Yayasan Pendidikan St. Yoseph adalah baik 60. Kategori disiplin kerja
dapat digambarkan dalam bentuk histogram berikut :
Gambar 4.3. Histogram Disiplin Kerja
4.2.5. Variabel Produktivitas Kerja
Analisis variabel produktivitas kerja dilakukan terhadap 10 item pernyataan dengan distribusi jawaban sebagai berikut :
Tabel 4.9. Deskripsi Variabel Produktivitas Kerja
No Deskripsi
SS S
RG KS
TS
1 Dengan adanya pendidikan dan pelatihan kerja, produktivitas kerja saya
semakin meningkat 10.0
63.3 10.0 10.0
1 2
Tujuan pelaksanaan diklat adalah untuk meningkatkan produktivitas kerja 16.7
40.0 36.7
6.7 2
3 Yayasan Pendidikan St. Yoseph selalu mengadakan diklat secara reguler
agar produktivitas kerja terus meningkat 20.0
46.7 23.3
3.3 3
4 Disiplin kerja selalu menekankan pentingnya peningkatan SDM agar
produktivitas kerja semakin baik 13.3
50.0 20.0
3.3 4
5 Lingkungan kerja yang baik berpengaruh positif terhadap peningkatan
produktivitas kerja 6.7
60.0 23.3 10.0
5 6
Dengan adanya lingkungan kerja yang kondusif produktivitas kerja saya semakin meningkat
20.0 26.7
40.0 10.0 6
7 Yayasan selalu berusaha menciptakan komunikasi yang baik antar
pegawai agar produktivitas kerja dapat lebih ditingkatkan 20.0
50.0 13.3 13.3
7 8
Selain disiplin kerja dan lingkungan kerja, disiplin kerja juga turut berpengaruh terhadap produktivitas kerja
23.3 26.7
20.0 20.0 8
9 Sulit meningkatkan produktivitas tanpa adanya disiplin kerja yang baik
23.3 46.7
13.3 6.7
9 10
Kesadaran akan pentingnya disiplin kerja adalah kunci sukses menuju perbaikan produktivitas kerja
26.7 20.0
26.7 10.0 10
Total
18.0 43.0
22.7 9.3
Sumber: Hasil Penelitian, 2012 data diolah
2 4
6 8
10 12
14 16
18 20
Baik Cukup
Kurang
Disiplin Kerja F
re k
u e
n s
i
Universitas Sumatera Utara
57 Tabel 4.9. memperlihatkan bahwa secara keseluruhan, rata-rata jawaban
responden adalah setuju 43, ragu-ragu 22.7, sangat setuju 18, dan kurang setuju 9.3. Dengan demikian, mayoritas responden menjawab setuju
bahwa semakin baik pendidikan dan pelatihan, lingkungan kerja, dan disiplin kerja, semakin baik pula produktivitas kerja 43.
Selanjutnya, untuk mengetahui baik tidaknya produktivitas kerja yang dicapai guru dan pegawai Yayasan Pendidikan St. Yoseph, dilakukan
berdasarkan nilai skor rata-rata yakni total skor jawaban responden dibagi total sampel sebesar 35.6, dengan kriteria :
- Baik, jika berada di atas rata 35.6
- Cukup jika sama dengan rata rata =35.6
- Kurang, jika dibawah nilai rata rata 35.6
Sehingga kategori program produktivitas kerja yang dilaksanakan oleh Yayasan Pendidikan St. Yoseph berdistribusi seperti pada tabel berikut :
Tabel 4.10. Kategori Produktivitas Kerja
Kategori Jumlah F Persentase
Baik 17
56.7 Cukup
6 20.0
Kurang 7
23.3 Total
30 100.00
Sumber : Hasil Penelitian 2012 data diolah
Tabel 4.10 memperlihatkan bahwa dari 30 responden penelitian, 17 orang 56.7 dengan produktivitas kerja yang baik, 6 orang 20 dengan
produktivitas cukup baik dan 7 orang 23.3 dengan produktivitas kurang baik. Dengan demikian, mayoritas responden memiliki produktivitas kerja yang baik
Universitas Sumatera Utara
58 56.7. Untuk lebih memudahkan pemahaman, kategori produktivitas kerja
dapat digambarkan dalam bentuk histogram berikut :
Gambar 4.4. Histogram Produktivitas Kerja
4.3. Hasil Uji Klasik 4.3.1. Hasil Uji Normalitas
Uji normalitas data dalam penelitian ini dilakukan dengan 2 pendekatan yakni 1. Uji Kolmogorov-Smirnov dan 2. Pendekatan grafik p-p plot
1. Uji Kolmogorov-Smirnov Tabel 4.10.