40
2.7 Manajemen Laba
Menurut Belkaoui 2006:74 para manajer memiliki fleksibilitas untuk memilih di antara beberapa cara alternatif dalam mencatat transaksi sekaligus
memilih opsi-opsi yang ada dalam perlakuan akuntansi yang sama. Fleksibilitas ini, yang dimaksudkan untuk memungkinkan para manajer mampu beradaptasi
terhadap berbagai situasi ekonomi dan menggambarkan konsekuensi yang sebenarnya dari transaksi tersebut, dapat juga digunakan untuk memengaruhi
tingkat pendapatan pada suatu waktu tertentu dengan tujuan untuk digunakan untuk memengaruhi tingkat pendapatan pada suatu waktu tertentu dengan tujuan
untuk memberikan keuntungan bagi manajemen dan para pemangku kepentingan stakeholder. Ini adalah esensi dari manajemen laba earnings management,
yaitu suatu kemampuan untuk memanipulasi pilihan-pilihan yang tersedia dan mengambil pilihan yang tepat untuk dapat mencapai tingkat laba yang diharapkan.
Sedangkan Schipper 1989 dalam Belakoui, 2006:75 melihat manajemen laba sebagai suatu intervensi yang disengaja pada proses pelaporan eksternal
dengan maksud untuk mendapatkan beberapa keuntungan pribadi. Hal ini diasumsikan dapat dilakukan melalui pemilihan metode-metode akuntansi dalam
GAAP ataupun dengan cara menerapkan metode-metode yang telah ditentukan dengan cara-cara tertentu. Schipper juga melihat manajemen laba baik dari sudut
pandang ekonomi nyata ataupun dari sudut pandang informasional. Sudut pandang laba mengasumsikan adanya a eksistensi dari suatu laba ekonomi nyata
yang didistribusikan dengan menggunakan manajemen laba yang disengaja danatau menggunakan kesalahan-kesalahan pengukuran yang terdapat dalam
Universitas Sumatera Utara
41 aturan-aturan akuntansi dan b pendapatan yang kacau dan belum dikelola, yang
diperoleh dari properti-properti baru manajemen laba baik dilihat dari segi jumlah, bias, atau variasinya. Sedangkan sudut pandang informasional mengasumsikan
bahwa a pendapatan adalah salah satu sinyal yang digunakan untuk pertimbangan dan pengambilan keputusan, dan b para manajer memiliki
informasi pribadi yang dapat mereka gunakan ketika mereka meilih unsur-usnru dalam GAAP terhadap berbagai kumpulan kontrak yang akan menentukan
pembicaraan dan perilaku mereka. Suhendah 2005 dalam Dewi dan Zulaikha, 2011 menyatakan bahwa ada
tiga faktor yang dapat dikaitkan dengan munculnya manajemen laba oleh manajer demi menunjukkan prestasinya, yaitu :
1. Manajemen akrual accruals management 2. Penerapan suatu kebijaksanaan akuntansi yang wajib adoption of
mandatory accounting changes 3. Perubahan akuntansi secara sukarela voluntary accounting changes
Scott 2009:405 menuliskan bahwa manajer dapat terlibat dalam berbagai pola manajemen laba. Pola-pola manajemen laba ini adalah antara lain :
1. Taking a Bath