Metode Formulasi Tablet Hancur di Mulut Orally Disintegrating Tablet ODT

17 kekurangan yaitu keterbatasan jumlah obat yang dapat diformulasi dalam setiap unit dosisnya. Selain itu, terkait sifat bentuk sediaan ODT yang rapuh fragile, diperlukan pengemasan khusus dan ini tentu akan menambah biaya produksi Ghost, et.al., 2005.

2.1.4 Metode Formulasi

ODT Sifat ODT yang cepat larut fast-dissolving berasal dari jalan masuk air yang sangat singkat ke dalam matriks tablet sehingga mengakibatkan disintegrasi yang sangat cepat. Oleh karena itu, pendekatan mendasar dalam mengembangkan tablet jenis ini meliputi: a. memaksimalkan struktur berpori dari matriks tablet. b. menambahkan senyawa penghancur disintegrant yang tepat. c. menggunakan zat tambahan excipient yang sangat mudah larut air dalam formulasi. Sejauh ini, beberapa metode pembuatan ODT telah dikembangkan dengan berbagai prinsip dasar yang berbeda Shukla, et.al., 2009. Formulasi ODT dapat dibagi menjadi 2 bagian utama yaitu metode yang menggunakan proses pemanasan dan yang tidak menggunakan pemanasan. Menurut Goel, et.al. 2008, metode yang menggunakan proses pemanasan antara lain: proses gula kapas cotton candy process, tekanan leburan melt extrusion, pencetakan tablet tablet molding, dan sublimasi sublimation. Sementara itu, metode yang tidak menggunakan proses pemanasan meliputi pengeringan beku freeze drying, cetak langsung direct compression dan sistem efervesen effervescent system. 18 Metode formulasi ODT dengan menggunakan proses pemanasan, secara skematis diringkas dalam Gambar 2.1. Sedangkan metode formulasi ODT tanpa menggunakan proses pemanasan, secara skematis diringkas dalam Gambar 2.2. Gambar 2.1 Skema metode formulasi ODT menggunakan proses pemanasan. Sumber: Goel, H., Rai, P., Rana, V. dan A.K. Tiwary, 2008, Orally Disintegrating Systems: Innovations in Formulation and Technology, Recent Pat. Drug Deliv. Formul. 23: 258-274 19 Berdasarkan sudut pandang industri farmasi, metode cetak langsung direct compression merupakan metode pembuatan tablet yang paling mudah dan murah. Industri dapat menggunakan peralatan produksi konvensional, bahan-bahan tambahan yang umumnya telah tersedia, menempatkan dosis yang cukup tinggi dalam sediaan, dan prosedur kerja yang singkat Kundu dan Sahoo, 2008. Metode ini juga merupakan pilihan utama untuk membuat tablet dengan Gambar 2.2 Skema metode formulasi ODT tanpa menggunakan proses pemanasan. Sumber: Goel, H., Rai, P., Rana, V. dan A.K. Tiwary, 2008, Orally Disintegrating Systems: Innovations in Formulation and Technology, Recent Pat. Drug Deliv. Formul. 23: 258-274 20 kandungan zat aktif yang termolabil dan sensitif terhadap kelembapan Goel, et.al., 2008. Metode cetak langsung dapat digunakan untuk membuat sediaan ODT dengan cara memilih kombinasi bahan tambahan yang tepat sehingga dapat menghasilkan disintegrasi yang cepat tetapi memiliki daya tahan fisik tablet yang baik. Bahan tambahan yang dimaksudkan adalah bahan penghancur disintegrant. Beberapa peneliti menggunakan bahan effervescent sebagai disintegrant, sementara yang lain mengkombinasi berbagai disintegrant yang ada Fu, et.al., 2004. Menurut Dobetti 2000 beberapa non-effervescent disintegrant yang dapat digunakan antara lain: a. amilum dan amilum termodifikasi modified amylum. Kelompok ini meliputi amilum alamiah seperti amilum jagung dan amilum kentang, amilum cetak langsung seperti starch 1500, amilum termodifikasi seperti carboxymethylstarches dan natrium amilum glikolatsodium starch glycolate dan turunan amilum seperti amilosa b. polivinilpirolidon terkait silang cross-linked polyvinyl pyrrolidone c. selulosa termodifikasi seperti natrium CMC terkait silang cross-linked sodium carboxymethylcellulose d. asam alginat dan natrium alginat e. selulosa mikrokristal microcrystalline cellulose f. garam kopolimer asam metakrilat-divinilbenzene methacrylic acid- divinylbenzene copolymer salts 21 Selulosa termodifikasi modified cellulose merupakan bahan yang sangat penting dalam sistem disintegrasi oral karena bahan ini menghasilkan disintegrasi yang cepat sehingga disebut juga sebagai superdisintegrant Goel, et.al., 2008. Natrium kroskarmelosa merupakan garam natrium terkait silang dari karboksimetil selulosa, yang memiliki kapasitas mengembang yang besar serta efektif digunakan pada kadar rendah yakni antara 0,5-2,0 Goel, et.al., 2008. Krospovidon merupakan turunan polyvinyl pyrrolidone yang tak larut dalam air, cepat menyebar dan mengembang di dalam air, namun tidak akan membentuk gel bahkan dalam jangka waktu yang lama sekalipun di dalam air. Bahan ini merupakan disintegrant yang paling baik dan memiliki rasio luas permukaan- volume yang paling besar dibandingkan dengan yang lain. Konsentrasi efektifnya dicapai pada 1-3 Goel, et.al., 2008. Pendekatan lain formulasi ODT dengan metode cetak langsung adalah dengan menggunakan zat tambahan berbahan dasar gula seperti dekstrosa, fruktosa, isomalt, laktitol, maltitol, maltosa, manitol, sorbitol, starch hydrolysate, polidekstrosa, dan xylitol Shukla, et.al., 2009. Bahan tambahan berbahan dasar gula banyak digunakan dalam formulasi sediaan ODT sebagai bulking agent dengan alasan kelarutan yang tinggi dalam air dan pemberi rasa manis sehingga menghasilkan mouth-feel yang menyenangkan dan penyalutan rasa yang baik Fu, et.al., 2004. Mizumoto, et.al. 1996 mengelompokkan bahan tambahan berbahan dasar gula yang dapat digunakan dalam formulasi ODT ke dalam 2 jenis berdasarkan tingkat kompresibilitas dan laju disolusinya yaitu: 22 a. sakarida jenis I misalnya laktosa dan manitol. Jenis ini memiliki kompresibilitas yang rendah tetapi dengan laju disolusi yang tinggi, b. sakarida jenis II misalnya maltosa dan maltitol. Jenis ini memiliki kompresibilitas yang tinggi namun laju disolusinya rendah. Adapun kelemahan metode cetak langsung dalam formulasi ODT ialah kapasitas disintegrasinya sangat tergantung pada ukuran dan tingkat kekerasan tablet Dobetti, 2000.

2.2 Pengurangan Ukuran Partikel Senyawa Aktif Obat yang Sukar Larut Air dengan Nanoteknologi