29
aksara Mandarin. Goresan nomor 1 sampai nomor 7 adalah bentuk goresan dasar, sedangkan goresan nomor 8 sampai nomor 31 adalah goresan gabungan.
Gambar 4-2
Bentuk tulisan Mandarin saat ini terdapat dua jenis, yaitu tulisan tradisional
正體字 :
zhèng t ǐ zì
dan tulisan yang disederhanakan
简体字:
ji ǎn tǐ zì
. Aksara Mandarin tradisional dapat digunakan di daerah Taiwan, Hongkong, Singapura
dan beberapa daerah lain. Sedangkan
简体字
ji ǎn tǐ zì atau aksara Mandarin
yang disederhanakan digunakan di seluruh negara China yang juga digunakan di seluruh dunia.
简体字
ji ǎn tǐ zì : tulisan sederhana adalah penyederhanaan dari
30
正體字
zhèng t ǐ zì : tulisan tradisional. Jumlah goresan pada suatu aksara lebih
sedikit dibandingkan tulisan tradisional tanpa merubah arti. Contoh tulisan tradisional
正體字 :
zhèng t ǐ zì
dan tulisan sederhana
简体 字:
ji ǎn tǐ zì
. Tulisan Tradisional
Tulisan Sederhana Pinyin
Arti
漢字 汉字
Hànzì
Aksara Mandarin
語 语
y ǔ
Bahasa
馬 马
m ǎ
Kuda
4.2 Aksara Mandarin pada Bahasa Jepang
Bahasa Jepang 日本語; Nihongo
adalah bahasa resmi yang digunakan oleh negeri sakura. Bahasa Jepang memiliki 3 jenis tulisan yaitu kanji, katakana dan
hiragana. Kanji
漢字 atau dalam tulisan sederhana 汉字 Hànzì adalah aksara
Mandarin. Kanji merupakan tulisan yang diadopsi dari negeri China. Oleh karena itu, pengadopsian tulisan ini tidak hanya dalam bentuk hurufnya saja, tetapi juga
cara pengucapan dan maknanya. Dikarenakan Jepang pada waktu itu telah mempunyai bahasa sendiri, maka dengan masuknya tulisan kanji yang memiliki
perbedaan pengucapan dengan bahasa Jepang, menimbulkan dualisme cara baca
31
huruf dalam bahasa Jepang Nandi, 2003:10. Karena itu, hampir semua kanji yang dipinjam dari China memiliki dua cara pengucapan, yaitu on-yomi cara baca
China dan kun-yomi cara baca Jepang. Dalam struktur bahasa Jepang, kata dasar pada umumnya ditulis dalam
aksara Cina yang disebut kanji, sedangkan afiks-afiksnya ditulis dalam hiragana atau katakana Bambang, 1995:21.
4.3 Aksara Mandarin pada Bahasa Korea
Bahasa Korea adalah bahasa resmi Korea Selatan dan Korea Utara dan juga di Prefektur Otonomi Khusus Yanbian di China. Sistem penulisan bahasa
korea merupakan sistem yang silabik dan fonetik yang lebih dikenal dengan tulisan Hangeul 한글
. Pada tulisan Hangeul setiap hurufnya merupakan lambang vokal dan konsonan yang berbeda. Hangeul terdiri dari 24 huruf, yaitu
14 huruf konsonan dan 10 huruf vokal. Tulisan Hangeul dikenalkan oleh Raja Sejong pada abad ke-15 masa
dinasti Joseon, tulisan ini dikenal sebagai Hunmin Jeongeum pada zaman itu. Namun istilah Hangeul baru dikenal pada permulaan abad ke-20. Hal ini
dikarenakan para bangsawan dan golongan terpelajar enggan beralih ke Hangeul dan memilih menulis dengan Hanja.
Hanja atau Sino-Korea adalah sebutan untuk aksara Mandarin 汉字: Hanzi dalam bahasa Korea yaitu aksara-aksara yang dipinjam bahasa Korea dan
dijadikan bagian dari bahasa tersebut melalui pergantian pengucapan.