UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Bisen,2008. Senyawa beta-sitosterol termasuk dalam golongan senyawa sterol pada tumbuhanfitosterol. Senyawa sterol merupakan turunan dari
senyawa steroid. Biji jarak pagar dapat dipisahkan bagian daging dan cangkang.
Bagian daging mencapai 60-62,7 dari bagian biji. Komposisi kimia inti biji dan cangkang biji jarak pagar disajikan pada Tabel 2.1 berikut.
Tabel 2.1. Komposisi kimia inti biji dan cangkang biji jarak pagar
Keterangan Inti biji jarak
Cangkang biji jarak Kandungan bahan kering bk,
96.6 90.3
Protein kasar bk, 22.2
4.3 Lemak bk,
57.8 0.7
Abu bk, 3.6
6.0 Neutral detergent fiber bk,
3.8 83.9
Acid detergent fiber bk, 3.0
74.6 Acid detergent lignin bk,
0.2 45.1
Dihitung dari nilai yang diperoleh dari sampel bebas lemak [Sumber : Makkar, H.P.S., A.O. Aderibigbe, dan K.Becker. 1998]
Bagian biji jarak merupakan bagian yang paling banyak dikaji yang mengandung banyak senyawa aktif. Biji jarak physic nut, purging nut
memiliki bobot 0,75 g dan daging buah mengandung protein 27-32 dan minyak 58-60. Pada bagian cangkang biji jarak pagar ditemukan adanya
aktivitas penghambat tripsin, lektin, saponin, sedangkan ester forbol ditemukan pada bagian daging biji jarak. Senyawa curcin dan ester forbol
yang merupakan senyawa racun dan antinutrisi paling banyak ditemukan pada bagian biji.
2.1.6. Kegunaan
Olahan dari semua bagian tanaman jarak pagar Jatropha curcas termasuk biji, daun dan kulit kayu segar atau sebagai rebusan digunakan
dalam pengobatan tradisional. Minyak dari biji memiliki aktivitas sebagai pencahar yang kuat dan juga banyak digunakan untuk penyakit kulit serta
untuk meredakan rasa sakit seperti yang disebabkan oleh rematik. Getah yang keluar dari batang digunakan untuk menghetikan pendarahan dari
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
luka. Rebusan dari daun digunakan untuk pengobatan batuk dan sebagai antiseptik setelah kelahiran Heller,J. 1996.
Tanaman ini memiliki nilai ekonomis tinggi karena biji yang dihasilkan dapat bermanfaat untuk bahan baku obat dan penghasil minyak.
Menurut Sharma, Shivani., Hitesh K.D., Bharat P. 2012 tanaman jarak pagar Jatropha curcas memiliki berbagai aktivitas farmakologi
diantaranya biji tanaman jarak digunakan untuk pengobatan arthritis, asam urat dan sebagai kontrasepsi. Sedangkan bagian akar dari tanaman jarak
yang mengandung japodargin dan japodagrone menunjukkan aktivitas antibakteri dengan menghambat secara aktif bakteri Bacillus subtilis dan
Shapylococcus aureus. Selain itu secara ilmiah dilaporkan bahwa ekstrak etanol 50 dari daun tanaman jarak mempunyai aktivitas antidiabetes
pada tikus diabetes yang diinduksi aloksan. Ekstrak metanol dari jarak pagar juga menunjukkan aktivitas antiinflamasi yang diinduksi oleh
karaginan pada tikus dan aktivitas anti diare pada mencit albino. Secara empiris dilaporkan bahwa beberapa negara seperti, Kamboja, Vietnam dan
India telah menggunakan biji jarak sebagai bahan yang dapat menyebabkan aborsi, sedangkan di Sudan telah menggunakan biji jarak
sebagai bahan kontrasepsi. Senyawa yang terdapat pada biji jarak yang berpotensi sebagai agensia antifertilitas dikenal dengan nama jatrophone
Cambie and Brewis, 1999 yang dikutip dari Sinthia, P dan Sunarno. 2007.
2.2 Simplisia dan Ekstrak