1 Kegiatan pembukaan
a Guru mengucapkan salam dan mengajak siswa berdoa. b Guru memeriksa kehadiran siswa dan mengkondisikan siswa
agar siap untuk memulai pembelajaran. c Guru melakukan kegiatan apersepsi dan menyampaikan tujuan
pembelajaran. d Guru menempelkan gambar dan siswa diminta untuk mengamati
serta mendeskripsikan gambar tersebut. e Siswa bersama guru melakukan tanya jawab tentang keindahan
alam yang ada di Indonesia.
2 Kegiatan Inti
a Guru menjelaskan materi pembelajaran melalui penerapan model problem posing.
b Guru membimbing siswa dalam berlatih membuat soal, disesuaikan dengan mata pelajaran yang sedang dipelajari.
c Guru memberikan latihan soal secukupnya. d Seluruh siswa dibagi menjadi 6 kelompok secara heterogen yang
masing-masing kelompok terdiri dari 4 - 5 siswa. e Guru membagi tugas berupa teks bacaan, dan meminta siswa
secara berkelompok membuat pertanyaan dari teks bacaan yang diberikan oleh guru.
f Siswa membuat beberapa pertanyaan yang sesuai dengan hasil analisis data dan dalam lembar pertanyaan yang telah disediakan
oleh guru dengan diberi label posing I. Kriteria atau ketentuan pembuatan soal diarahkan oleh guru.
g Lembar pertanyaan yang dibuat oleh masing-masing kelompok awal dikumpulkan kepada guru, dan guru memberikan secara
acak pertanyaan-pertanyaan tersebut ke setiap kelompok lain. h Setiap kelompok yang mendapatkan soal yang telah diberikan
oleh guru, menuliskan jawaban mereka pada lembar yang telah disediakan dengan diberi label posing II.
i Siswa mempresentasikan hasil kerja kelompok dan jawaban
mereka di depan kelas. j Guru memberikan penguatan kepada siswa dan memotivasi
siswa, kemudian siswa diberi kesempatan untuk bertanya kepada guru.
k Siswa mengerjakan tes sesuai dengan materi yang telah dijelaskan oleh guru.
3 Kegiatan Penutup
a Siswa beserta dengan guru membuat kesimpulan kegiatan hari ini.
b Guru mengajak siswa untuk bersyukur atas pemberian Tuhan kepada kita.
c Guru mengapresiasi kegiatan pembelajaran siswa hari ini. d Siswa mendapat tugas yang harus dikerjakan di rumah.
e Doa penutup pembelajaran dan guru mengucapkan salam.
c. Pengamatan
Peneliti mengamati kegiatan belajar siswa selama pembelajaran berlangsung .Selama proses pembelajaran berlangsung kinerja guru,
dan keterampilan berpikir kreatif siswa diamati dengan cara memberikan chek list dan skor pada lembar yang telah disediakan.
d. Refleksi
Peneliti bersama guru melakukan refleksi untuk menganalisis kelebihan dan kekurangan selama proses pembelajaran berlangsung.
Hal-hal yang dianalisis adalah kinerja guru, keterampilan berpikir kreatif siswa dan hasil belajar siswa. Analisis tersebut sebagai acuan
perbaikan kinerja guru dan digunakan sebagai acuan untuk menentukan langkah-langkah lebih lanjut dalam rangka mencapai
tujuan penelitian tindakan kelas. Hasil analisis juga dapat digunakan sebagai bahan perencanaan pada siklus II dengan membuat rencana
tindakan baru agar kegiatan pembelajaran menjadi lebih baik lagi.
2. Siklus II a.
Perencanaan
Kegiatan pada siklus II ini dibuat setelah merefleksi dari hasil kegiatan yang diperoleh dari siklus I. Pada siklus kedua ini, peneliti
melakukan perbaikan pembelajaran berdasarkan hasil analisis siklus I. Perencanaan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1 Mengidentifikasi
masalah dan kendala yang dihadapi selama
proses pembelajaran yang telah dilaksanakan pada siklus I.
2 Merancang perbaikan untuk proses pembelajaran di siklus II
berdasarkan hasil refleksi pada siklus I. 3
Menyiapkan perangkat pembalajaran yang akan digunakan selama proses pembelajaran di kelas.
4 Menyiapkan rencana perbaikan pembelajaran.
b. Pelaksanaan
1 Guru menjelaskan materi dan memberikan latihan soal
secukupnya. 2
Media gambar dipergunakan oleh guru untuk mendukung pembelajaran.
3 Seluruh siswa dibagi menjadi 6 kelompok secara heterogen yang
terdiri dari 4 - 5 orang anggota. 4
Guru membagi tugas untuk diselesaikan secara kelompok. 5
Guru membagi tugas berupa teks bacaan, dan meminta siswa secara berkelompok membuat pertanyaan dari teks bacaan yang
diberikan oleh guru. 6
Siswa membuat beberapa pertanyaan yang sesuai dengan hasil analisis data dan dalam lembar pertanyaan yang telah disediakan
oleh guru dengan diberi label posing I. Kriteria atau ketentuan pembuatan soal diarahkan oleh guru.
7 Lembar pertanyaan yang dibuat oleh masing-masing kelompok
awal dikumpulkan kepada guru, dan guru memberikan secara acak pertanyaan-pertanyaan tersebut ke setiap kelompok lain.
8 Setiap kelompok yang mendapatkan soal yang telah diberikan
oleh guru, menuliskan jawaban mereka pada lembar yang telah disediakan dengan diberi label posing II.
9 Siswa mempresentasikan hasil diskusi mereka kedepan kelas
dengan perwakilan, masing-masing kelompok satu orang
mempresentasikan kedepan kelas. 10 Siswa mengerjakan tes sesuai dengan materi yang telah dijelaskan
oleh guru.
c. Pengamatan
Peneliti mengamati kegiatan belajar siswa selama pembelajaran berlangsung. Selama proses pembelajaran berlangsung kinerja guru,
dan keterampilan berpikir kreatif siswa diamati dengan cara memberikan chek list
dan skor pada lembar observasi yang telah disediakan.
d. Refleksi
Berdasarkan hasil
pengamatan, peneliti
menganalisis keberhasilan dan kekurangan dalam proses pembelajaran yang
menggunakan model problem posing. Merefleksi kembali tentang berhasil atau tidaknya kegiatan penelitian yang dilakukan. Hasil
analisis digunakan sebagai bahan perencanaan pada siklus III.
3. Sikus III a.
Perencanaan
Kegiatan pada siklus III ini dibuat setelah merefleksi dari hasil kegiatan yang diperoleh dari siklus II. Pada siklus kedua ini, peneliti
melakukan tahap perbaikan dari pembelajaran berdasarkan hasil analisis dari siklus II. Perencanaan dengan langkah-langkah sebagai
berikut. 1
Mengidentifikasi masalah dan kendala yang dihadapi selama proses pembelajaran yang telah dilaksanakan pada siklus II.
2 Merancang perbaikan untuk proses pembelajaran di siklus III
berdasarkan hasil refleksi pada siklus II. 3
Menyiapkan perangkat pembalajaran yang akan digunakan selama proses pembelajaran di kelas.
4 Menyiapkan rencana perbaikan pembelajaran.
b. Pelaksanaan
1 Guru menjelaskan materi dan memberikan latihan soal
secukupnya. 2
Media dipergunakan oleh guru untuk mendukung pembelajaran. 3
Seluruh siswa dibagi menjadi 6 kelompok secara heterogen yang terdiri dari 4 - 5 orang anggota.
4 Guru membagi tugas untuk diselesaikan secara kelompok.
5 Guru membagi tugas berupa teks bacaan, dan meminta siswa
secara berkelompok membuat pertanyaan dari teks bacaan yang diberikan oleh guru.
6 Siswa membuat beberapa pertanyaan yang sesuai dengan hasil
analisis data dan dalam lembar pertanyaan yang telah disediakan oleh guru dengan diberi label posing I. Kriteria atau ketentuan
pembuatan soal diarahkan oleh guru. 7
Lembar pertanyaan yang dibuat oleh masing-masing kelompok awal dikumpulkan kepada guru, dan guru memberikan secara
acak pertanyaan-pertanyaan tersebut ke setiap kelompok lain. 8
Setiap kelompok yang mendapatkan soal yang telah diberikan oleh guru, menuliskan jawaban mereka pada lembar yang telah
disediakan dengan diberi label posing II. 9
Siswa mengomunikasikan hasil pekerjaan dan jawaban mereka kedepan kelas dengan perwakilan, masing-masing kelompok satu
orang mempresentasikan kedepan kelas. 10 Siswa mengerjakan tes sesuai dengan materi yang telah dijelaskan
oleh guru.
c. Pengamatan
Peneliti mengamati kegiatan belajar siswa selama pembelajaran berlangsung . Selama proses pembelajaran berlangsung kinerja guru,
dan keterampilan berpikir kreatif siswa diamati dengan cara memberikan chek list
dan skor pada lembar observasi yang telah disediakan.
d. Refleksi
Dalam kegiatan refleksi tentunya membahas segala sesuatu yang terjadi di dalam pembelajaran, baik itu kelebihan atau kelemahan
selama proses pembelajaran berlangsung. Jika pada siklus ketiga pembelajaran dapat berlangsung dengan baik dan telah terjadi
peningkatan dibanding siklus sebelumnya, maka penelitian dianggap cukup. Namun apabila masih terdapat kekurangan, penelitian
dilanjutkan pada siklus selanjutnya.
G. Indikator Keberhasilan
Indikator keberhasilan pada penelitian tindakan kelas ini antara lain ialah:
1. Adanya peningkatan nilai rata-rata keterampilan berpikir kreatif siswa
secara klasikal pada setiap siklusnya minimal dengan kategori terampil. 2.
Adanya peningkatan nilai rata-rata hasil belajar siswa secara klasikal pada setiap siklusnya, serta ≥75 dari jumlah keseluruhan siswa
mencapai standar nilai minimal yaitu ≥66 ≥baik.
V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dibahas pada bab IV, dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Pembelajaran tematik melalui penerapan model problem posing dapat meningkatkan keterampilan berpikir kreatif. Hal ini terbukti dengan
adanya peningkatan di tiap siklusnya. Pada siklus I rata-rata keterampilan berpikir kreatif klasikal siswa adalah 64,44 cukup. Pada siklus II nilai
rata-rata keterampilan berpikir kreatif mengalami peningkatan sebanyak 7,62 menjadi 72,06 terampil. Berlanjut pada siklus III nilai rata-rata
keterampilan berpikir kreatif kembali meningkat sebanyak 3,16 menjadi 75,22 terampil.
2. Penerapan model problem posing dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini terbukti dengan adanya peningkata nilai dari hasil rekapitulasi
pada tiap siklusnya. Siklus I rata-rata hasil belajar yang diperoleh adalah 65,80. Pada siklus II meningkat sebanyak 4,60, dengan rata-rata hasil
belajar siklus II mencapai 70,40, dan selanjutnya kembali meningkat sebanyak 4,20 pada siklus III, dengan rata-rata hasil belajar siklus III
mencapai 74,60. Sedangkan persentase hasil belajar klasikal siswa yang mencapai nilai ≥66 ≥baik pada siklus I adalah 14 siswa 56,00.
Persentase hasil belajar klasikal siswa yang mencapai nilai ≥66 ≥baik
pada siklus II adalah 17 siswa 68,00. Persentase hasil belajar klasikal siswa yang mencapai nilai ≥66 ≥baik pada siklus III adalah 20 siswa
80,00. Kenaikan persentase hasil belajar dari siklus I ke siklus II adalah 12,00, dan kenaikan persentase hasil belajar dari siklus II ke siklus III
adalah 12,00.
B. Saran
Berdasarkan hasil simpulan penelitian di atas, berikut ini saran yang diberikan:
1. Bagi Siswa
Siswa harus mempersiapkan bahan materi terlebih dahulu sebelum materi disampaikan oleh guru. Siswa harus berani dalam menyampaikan
idegagasan serta pertanyaan kepada teman atau guru dalam diskusi kelompok maupun diskusi kelas. Partisipasi dalam bertanya maupun
mengeluarkan pendapat dapat dijadikan salah satu indikator keberhasilan pelaksanaan pembelajaran di kelas.
2. Bagi Guru Beberapa hal yang perlu diperhatikan sebagai pelaksanaan penerapan
model problem posing antara lain perlu mempersiaplan perangkat pembelajaran seperti pemetaan, silabus, RPP, LKS, sumber belajar dan
media pembelajaran. Pembuatan media yang mendukung proses
pembelajaran harus sesuai dengan tema, subtema, pembelajaran yang dibahas dan bersifat kontekstual sehingga semua mata pelajaran dapat
terkait secara harmonis.
3. Bagi SDN 11 Metro Pusat Persaingan dan perkembangan di dalam dunia pendidikan semakin
lama semakin maju. Pendidikan juga merupakan bekal serta penentu kualitas yang dimiliki oleh manusia untuk hidup lebih baik nantinya.
Dunia pendidikan yang selalu mengalami peningkatan, perlu diadakan inovasi pembelajaran. Inovasi pembelajaran tersebut harus mampu
menciptakan manusia yang cakap, cerdas dan berwawasan luas untuk menghadapi tantangan hidup saat ini. Seperti penerapan model problem
posing dalam pembelajaran di sekolah, serta pengoptimalan sarana dan prasarana.
4. Bagi Peneliti Berdasarkan pelaksanaan dan hasil penelitian, sebagai bahan masukan
dalam penerapan model problem posing pada proses pembelajaran agar lebih inofatif dalam penerapan model ini dengan tema yang berbeda untuk
mengembangkan kemampuan menganalisis dan berpikir kreatif siswa. Model pembelajaran ini dapat digunakan pada semua pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA
Anggari, Anggi Siti, dkk. 2013. Buku Guru SDMI Kelas IV Tema 8 Tempat Tinggalku Semester II. Lazuardi GIS. Jakarta.
. 2013. Buku Siswa SDMI Kelas IV Tema 8 Tempat Tinggalku Semester II. Lazuardi GIS. Jakarta.
Amri, Sofan. 2013. Pengembangan Model Pembelajaran dalam Kurikulum 2013. Prestasi Pustaka. Jakarta
Aqib, Zainal, dkk. 2009. Penelitian Tindakan Kelas Untuk Guru SD, SLB dan TK. Yrama Widya. Bandung.
Arikunto, Suharsimi, dkk. 2011. Penelitian Tindakan Kelas. Bumi Aksara. Jakarta.
Danim, Sudarwan. 2010. Perkembangan Peserta Didik. Alfabeta. Bandung. Daryanto. 2012. Panduan Operasional Penelitian Tindakan Kelas. PT. Prestasi
Pustakaraya. Jakarta. Hamalik, Oemar. 2013. Kurikulum dan Pembelajaran. PT Bumi Aksara. Jakarta.
Hassoubah, Zaleha Izhab. 2007. Mengasah Pikiran Kreatif dan Kritis. Nuansa. Jakarta.
Hermawan, Asep Herry, dkk. 2011. Belajar dan Pembelajaran SD. UPI Press. Bandung.
Husamah, dan Yanur Setyaningrum. 2013. Desain Pembelajaran Berbasis Percakapan Kopetensi. Prestasi Pustaka. Jakarta.
Kemendikbud. 2013. Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 Semester II. Direktorat Pembinaan Sekolah Dasar. Jakarta.
. 2013.
Panduan Teknis Bagi Orangtua Dalam Mendampingi Pembelajaran Di Sekolah Dasar. Direktorat Pembinaan Sekolah Dasar.
Jakarta.
. 2013. Panduan Teknis Pembelajaran Tematik Terpadu Dengan Pendekatan Saintifik Di Sekolah Dasar. Direktorat Pembinaan Sekolah
Dasar. Jakarta.
2013. Panduan Teknis Penilaian Sekolah Dasar. Direktorat Pembinaan Sekolah Dasar. Jakarta.
. 2013. Pedoman Observasi Sikap. Direktorat Pembinaan Sekolah Dasar. Jakarta.
. 2013. Penilaian Di Sekolah Dasar. Direktorat Pembinaan Sekolah Dasar. Jakarta.
Komalasari, Kokom. 2010. Pembelajaran Kontekstual Konsep dan Aplikasi. Refika Aditama. Bandung.
Kunandar. 2013. Penilaian Autentik Penilaian Hasil Belajar Peserta Didik Berdasarkan Kurikulum 2013. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta.
Mulyasa, E. 2013. Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013. PT Remaja Rosdakarya. Bandung.
Munandar, Utami. 2012. Pengembangan Kreatifitas Anak Berbakat. PT Rineka Cipta. Jakarta.
Nashar. 2004. Peranan Motivasi dan Kemampuan Awal. Delia Press. Jakarta. Nurgiyanto, Burhan. 2011. Penilaian Otentik Dalam Pembelajaran. Gadjah Mada
Universitiy Press. Yogyakarta. Poerwanti, Endang, dkk. 2008. Assesment Pembelajaran SD. Dirjen Dikti
Depdiknas. Jakarta. Prastowo, Andi. 2013. Pengembangan Bahan Ajar Tematik. DIVA Press.
Jogjakarta. Purwanto, Ngalim. 2008. Perinsip-perinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran.
Rosdakarya. Bandung. Rusmono. 2012. Strategi Pembelajaran Dengan PBL itu Perlu. Ghalia. Jakarta.
Sadiman, Arif S, dkk. 2011. Media Pendidikan, Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatan. Rajawali Press. Jakarta.
Sanjaya, Wina. 2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Kencana Prenada Media Group. Jakarta.
Saud, Udin Syaefudin, dkk. 2006. Pembelajaran Terpadu. UPI Press. Bandung.
Sudiatmaja, Kojat. 2008. Perkembangan Belajar Peserta Didik. Universitas Lampung. Lampung.
Sudjana, Nana. 2010. Penilaian Hasil dan Proses Belajar. PT Remaja Rosdakarya. Bandung.
Suprihatiningrum, Jamil. 2013. Strategi Pembelajaran, Teori Aplikasi. Ar-Ruzz Media. Jogjakarta.
Suryosubroto. 2009. Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Rineka Cipta. Jakarta. Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar.
Kencana Prenada Media Group. Jakarta. Thobroni, Muhammad Arif Mustofa. 2012. Belajar dan Pembelajaran. Ar-
Ruzz Media. Jogjakarta. Tim Penyusun. 2010. Format Penulisan Karya Ilmiah. Universitas Lampung.
Bandar Lampung. . 2010. Mengembangkan Model Pembelajaran Tematik. Prestasi Pustaka
Raya. Jakarta.
______.2013. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor 65 Tahun 2013. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Jakarta.
______. 2009. UU Sisdiknas UU RI No. 20 Th. 2003. Sinar Grafika. Jakarta. Trianto. 2010. Mendesain Pembelajaran Terpadu Konsep, Strategi, dan
Implementasinya dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP. Bumi Aksara. Jakarta.
Wardhani, I.G.A.K dan Kuswaya Wihardit. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Universitas Terbuka. Jakarta.
Winataputra, Udin S, dkk. 2008. Teori Belajar dan Pembelajaran. Universitas Terbuka. Jakarta.