Jenis Penelitian Kerangka Metode Penelitian

objek penelitian. Demikian juga hukum dalam pelaksanaannya di masyarakat yang berkenaan dengan objek penelitian. 12

3. Metode Pendekatan

Metode Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode pendekatan yuridis empiris. Pendekatan yuridis empiris atau sosiologi hukum adalah pendekatan dengan melihat suatu kenyataan hukum di masyarakat. 13 Pendekatan ini menggunakan suatu prosedur yang mana untuk dapat memecahkan masalah penelitian, penulis terlebih dahulu melakukan penelitian pada data sekunder kemudian dilanjutkan dengan mengadakan penelitian terhadap data primer di lapangan menyangkut kepemilikan tanah bagi suami atau isteri WNI dalam harta bersama akibat perkawinan campuran. Di samping itu, pendekatan dalam penelitian ini dilakukan pula dengan model pendekatan “satu tembakan” one shoot model, yaitu model pendekatan yang menggunakan satu kali pengumpulan data pada suatu saat. 14 Dikatakan demikian, dikarenakan penulis melakukan penelitian dengan beberapa pelaku perkawinan campuran dengan satu kali pengumpulan data pada persatuan yang menaungi pelaku perkawinan campuran di Indonesia secara terpadu, yakni Masyarakat Perkawinan Campuran Indonesia MPCI. 12 Zainuddin Ali, Metode Penelitian Hukum, Jakarta : Sinar Grafika, 2009, Ed. I, Cet. I, h. 105-106. 13 Ibid, h. 105. 14 Munawaroh, Panduan Memahami Metodologi Penelitian, Malang, Jawa Timur : Intimedia, 2012, h. 32.

4. Sumber Data

Sumber data yang digunakan: Pertama sumber data primer, yaitu data yang diperoleh langsung dari sumbernya, baik melalui wawancara maupun observasi yang kemudian diolah oleh peneliti. 15 Dalam hal ini penulis melakukan wawancara dengan beberapa narasumber terpercaya terkait permasalahan dalam skripsi ini, yakni pelaku perkawinan campuran, Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia selanjutnya disebut BPN RI, dan Ahli Hukum Keluarga. Kedua sumber data sekunder, yaitu data yang diperoleh dari buku-buku yang berhubungan dengan objek penelitian, hasil penelitian, skripsi dan Peraturan Perundang-undangan. Data sekunder tersebut, dapat dibagi menjadi: 16 a. Bahan Hukum Primer Bahan-bahan hukum yang mengikat, terdiri dari Peraturan Perundang- undangan yang terkait dengan objek penelitian. Dalam hal ini Peraturan- Perundang-undangan yang dimaksud, yakni Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan, Undang-Undang Nomor 62 Tahun 1958 tentang Kewarganegaraan RI, Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2006 tentang Kewarganegaraan RI, dan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Pokok-Pokok Agraria. 15 Zainuddin Ali, Metode Penelitian Hukum, h. 106. 16 Ibid, h. 106. b. Bahan Hukum Sekunder Bahan hukum sekunder adalah buku-buku dan tulisan-tulisan ilmiah hukum yang terkait dengan objek penelitian ini. c. Bahan Hukum Tertier Bahan hukum tertier adalah petunjuk atau penjelasan mengenai bahan hukum primer atau sekunder, yang berasal dari kamus, ensiklopedia, surat kabar, dan sebagainya.

5. Metode Pengumpulan Data

Data penelitian ini diperoleh melalui data kepustakaan dan wawancara atau interview. Data kepustakaan merupakan data yang diperoleh melalui penelitian kepustakaan yang bersumber dari Peraturan Perundang-undangan, buku-buku, publikasi, dan hasil penelitian. 17 Wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui percakapan dan tanya-jawab, baik langsung maupun tidak langsung dengan responden untuk mencapai tujuan tertentu. 18 Selama ini metode pengumpulan data yang diperoleh melalui wawancara seringkali dianggap sebagai metode yang paling efektif dalam pengumpulan data primer di lapangan. Dianggap efektif, dikarenakan interviewer dapat bertatap muka langsung dengan responden narasumber untuk menanyakan perihal pribadi responden, fakta-fakta yang ada dan pendapat ataupun persepsi diri responden atau bahkan saran-saran 17 Ibid, h. 107. 18 Zainal Arifin, Penelitian Pendidikan, h. 233.