Produk Penghimpunan Dana funding

b Mudharabah Muqayyadah RIA Mudharabah Muqayyadah RIA ini terbagi menjadi dua yaituMudharabah Muqayyadah on Balance Sheet dan Mudharabah Muqayyadah of Balance Sheet. 37 1 Mudharabah Muqayyadah on Balance Sheet Jenis mudharabah ini merupakan simpanan khusus restricted investment di mana pemilik dana dapat menetapkan syarat-syarat tertentu yang harus dipatuhi oleh bank. Misalnya disyaratkan digunakan untuk bisnis tertentu, disyaratkan digunakan dengan akad tertentu, atau disyaratkan digunakan untuk nasabah tertentu. 2 Mudharabah Muqayyadah of Balance Sheet Jenis mudharabah ini merupakan penyaluran danamudharabah langsung kepada pelaksana usahanya, di mana bank bertindak sebagai perantara arranger yang mempertemukan antara pemilik dana dengan pelaksana usaha. Pemilik dana dapat menetapkan syarat-syarat tertentu yang harus dipatuhi oleh bank dalam mencari bisnis pelaksana usaha. 38 b. Produk Penyaluran Dana financing; Dalam menyalurkan dananya kepada nasabah, secara garis besar produk pembiayaan bank syariah terbagi ke dalam empat kategori, yaitu pembiayaan 37 Adiwarman A. Karim, Bank Islam: Analisis Fiqih dan Keuangan, h. 110. 38 Adiwarman A. Karim, Bank Islam: Analisis Fiqih dan Keuangan, h. 111. dengan prinsip jual beli, prinsip sewa, prinsip bagi hasil dan dengan akad pelengkap. 1 Prinsip Jual Beli Ba’i Prinsip jual beli dilaksanakan sehubungan dengan adanya perpindahan kepemilikan barang atau benda transfer of property. Tingkat keuntungan bank ditentukan di depan dan menjadi bagian harga atas barang yang dijual. Transaksi jual beli ini dapat dibedakan berdasarkan bentuk pembayaran dan waktu penyerahan barang, yakni sebagai berikut: a Pembiayaan Murabahah Murabahah adalah transaksi jual beli di mana bank menyebut jumlah keuntungan.Bank bertindak sebagai penjual, sementara nasabah sebagai pembeli.Harga jual adalah harga beli bank dari pemasok ditambah keuntungan marjin. Dalam perbankan, murabahahselalu dilakukan dengan cara pembayaran cicilan bi tsaman ajil atau muajjal. Dalam transaksi ini barang diserahkan segera setelah akad, sementara pembayaran dilakukan secara tangguhcicilan. 39 b Pembiayaan Salam Salam adalah transaksi jual beli di mana barang yang diperjualbelikan belum ada.Oleh karena itu, barang diserahkan secara 39 Adiwarman A. Karim, Bank Islam: Analisis Fiqih dan Keuangan,h. 98. tangguh sementara pembayaran dilakukan secara tunai.Bank bertindak sebagai penjual, sementara nasabah sebagai pembeli. Umumnya transaksi ini diterapkan dalam pembiayaan barang komoditi pertanian oleh bank untuk kemudian dijual kembali secara tunai atau cicilan.Sekilas transaksi ini mirip jual beli ijon, namun dalam transaksi ini kuantitas, kualitas, harga dan waktu penyerahan barang harus ditentukan secara pasti. 40 c Pembiyaan Istishna’ Produk istishna’ menyerupai produk salam, tapi dalam istishna’ pembayarannya dapat dilakukan oleh bank dalam beberapa kali termin pembayaran. Produk pembiayaan istishna’ ini biasanya dipergunakan di bidang manufaktur. Ketentuan umum pembiayaan istishna’ adalah spesifikasi barang pesanan harus jelas seperti jenis, macam, ukuran, mutu dan jumlahnya.Harga jual yang telah disepakati dalam akad tidak boleh berubah selama akad berlaku.Jika terjadi perubahan pada kriteria pesanan dan terjadi perubahan harga setelah akad ditandatangani, seluruh biaya tambahan tetap ditanggung nasabah. 41 40 Adiwarman A. Karim, Bank Islam: Analisis Fiqih dan Keuangan,h. 99. 41 Adiwarman A. Karim, Bank Islam: Analisis Fiqih dan Keuangan, h. 100. 2 Prinsip Sewa Ijarah Ijarah adalah akad pemindahan hak guna atas barang dan jasa, melalui pembayaran upah sewa, tanpa diikuti dengan pemindahan kepemilikan ownership milkiyah atas barang itu sendiri.Dalam konteks perbankan syariah, ijarah adalah lease contract di mana bank menyewakan peralatan kepada salah satu nasabahnya berdasarkan pembebanan biaya yang sudah ditentukan secara pasti sebelumnya fixed charge. 42 Teknis ijarah dalam perbankan di antaranya: a Transaksi ijarah ditandai adanya pemindahan manfaat. Jadi, pada dasarnya prinsip ijarah sama saja dengan prinsip jual beli. Namun perbedaan terletak pada objek transaksinya. Bila pada jual beli objeknya adalah barang, maka pada ijarah objeknya adalah jasa. b Pada akhir masa sewa bank dapat saja menjual barang yang disewakan kepada nasabah. Karena itu dalam perbankan syariah dikenal al-ijarah al-muntahiya bit-tamlik sewa yang diikuti dengan perpindahan kepemilikan. c Harga sewa dan harga jual disepakati pada awal perjanjian antara bank dengan nasabah. 3 Prinsip Bagi Hasil Syirkah Produk pembiayaan bank syariah yang didasarkan atas prinsip bagi hasil terdiri dari musyarakah dan mudharabah. 42 Heri Sudarsono, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah, Yogyakarta: Ekonisia, 2008, h. 73. a Musyarakah Musyarakah adalah kerja sama antara kedua pihak atau lebih untuk suatu usaha tertentu di mana masing-masing pihak memberikan kontribusi dana dengan keuntungan dan risiko akan ditanggung bersama sesuai dengan kesepakatan. 43 b Mudharabah Mudharabah adalah bentuk kerja sama antara dua atau lebih pihak di mana pemilik modal shahib al-maal mempercayakan sejumlah modal kepada pengelola mudharib dengan suatu perjanjian pembagian keuntungan. Bentuk ini menegaskan kerja sama dalam panduan kontribusi 100 modal kas dari shahib al-maal dan keahlian dari mudharib. 44 4 Akad Pelengkap Akad pelengkap ini tidak ditujukan untuk mencari keuntungan, tapi ditujukan untuk mempermudah pelaksanaan pembiayaan.Meskipun tidak ditujukan untuk mencari keuntungan, tapi dalam akad ini dibolehkan untuk meminta pengganti biaya-biaya yang dikeluarkan untuk melaksanakan akad ini.Besarnya pengganti biaya ini sekedar untuk menutupi baiya yang benar-benar timbul. 45 43 Heri Sudarsono, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah, h. 74. 44 Adiwarman, Bank Islam: Analisis Fiqih dan Keuangan, h. 103. 45 Adiwarman, Bank Islam: Analisis Fiqih dan Keuangan, h. 105. a Hiwalah Alih Utang Piutang Hiwalah adalah memindahkan hutang dari tanggungan orang yang berhutang muhil menjadi tanggungan orang yang berkewajiban membayar hutang muhal alaih. 46 Tujuan fasilitas hiwalah adalah untuk membantu supplier mendapatkan modal tunai agar dapat melanjutkan produksinya.Bank mendapat ganti biaya atas jasa pemindahan piutang. Untuk mengantisipasi risiko kerugian yang akan timbul, bank perlu melakukan penelitian atas kemampuan pihak yang berutang dan kebenaran transakasi antara yang memindahkan piutang dengan orang yang berutang. 47 b Rahn Gadai Rahn secara teknisnya adalah menahan salah satu harta milik si peminjam sebagai jaminan atas pinjaman yang diterimanya.Barang yang ditahan tersebut memiliki nilai ekonomis.Dengan demikian, pihak yang menahan memperoleh jaminan untuk dapat mengambil kembali seluruh atau sebagian piutangnya. 48 Tujuan akad rahn ini adalah untuk memberikan jaminan pembayaran kembali kepada bank dalam memberikan pembiayaan. 49 46 Heri Sudarsono, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah, h. 78. 47 Adiwarman, Bank Islam: Analisis Fiqih dan Keuangan, h. 105. 48 Heri Sudarsono, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah, h. 79. 49 Adiwarman, Bank Islam: Analisis Fiqih dan Keuangan, h. 106. c Qardh Qardh adalah pemberian harta kepada orang lain yang dapat ditagih atau diminta kembali dengan kata lain meminjamkan tanpa mengharap imbalan. 50 Aplikasi qardh dalam perbankan biasanya dalam empat hal, yaitu sebagai pinjaman talangan haji, sebagai pinjaman tunai cash advanced dari produk kartu kredit syariah, sebagai pinjaman kepada pengusaha kecil dan sebagai pinjaman kepada pengurus bank. 51 d Wakalah Perwakilan Wakalah adalah pelimpahan kekuasaan oleh seorang sebagai pihak pertama kepada orang lain sebagai pihak kedua dalam hal-hal yang diwakilkan. Wakalah dalam aplikasi perbankan terjadi apabila nasabah memberikan kuasa kepada bank untuk mewakili dirinya melakukan pekerjaan jasa tertentu, seperti pembukuan LC, inkaso dan transfer uang. 52 e Kafalah Garansi Bank Garansi bank dapat diberikan dengan tujuan untuk menjamin pembayaran suatu kewajiban pembayaran. Bank dapat mensyaratkan nasabah untuk menempatkan sejumlah dana untuk fasilitas ini sebagai rahn. Bank dapat pula menerima dana tersebut dengan prinsip 50 Heri Sudarsono, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah, h. 81. 51 Adiwarman, Bank Islam: Analisis Fiqih dan Keuangan, h. 106. 52 Adiwarman, Bank Islam: Analisis Fiqih dan Keuangan,h. 107. wadi’ah. Untuk jasa-jasa ini, bank mendapatkan pengganti biaya atas jasa yang diberikan. 53 c. Produk Pelayanan Jasa service Selain menjalankan fungsinya sebagai intermediaries penghubung antara pihak yang membutuhkan dana deficit unit dengan pihak yang kelebihan dana surplus unit, bank syariah dapat pula melakukan berbagai pelayanan jasa perbankan kepada nasabah dengan mendapat imbalan berupa sewa atau keuntungan. Jasa perbankan tersebut antara lain berupa: 54 1 Sharf Jual Beli Valuta Asing Pada prinsipnya jual beli valuta asing sejalan dengan prinsip sharf.Jual beli mata uang yang tidak sejenis ini, penyerahan harus dilakukan pada waktu yang sama spot. Bank mengambil keuntungan dari jual beli valuta asing. 2 Ijarah Sewa Jenis kegiatan ijarah antara lain penyewaan kotak simpanan safe deposit box dan jasa tata laksana administrasi dokumen custodian. Bank mendapat imbalan sewa dari jasa tersebut. 53 Adiwarman, Bank Islam: Analisis Fiqih dan Keuangan,h. 107. 54 Adiwarman, Bank Islam: Analisis Fiqih dan Keuangan, h. 112. 44

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian

1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif.Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang lebih mendasarkan pada data yang dapat dihitung untuk menghasilkan suatu penafsiran. 1

2. Pendekatan Penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan survei. Menurut Hendri dan Abrista, penelitian survei merupakan suatu teknik pengumpulan informasi yang dilakukan dengan cara mengumpulkan mengukur data dengan beberapa instrumen yaitu kuesioner dan wawancara. 2 Menurut Etta dan Sopiah, metode survei merupakan metode pengumpulan data primer yang menggunakan pertanyaan lisan dan tertulis.Metode ini memerlukan kontak atau hubungan antara peneliti dengan subjek responden penelitian agar diperoleh data yang diperlukan. 3 1 Etta Mamang Sangadji dan Sopiah, Perilaku Konsumen Pendekatan Praktis, Yogyakarta: CV. ANDI OFFSET, 2013, h. 288. 2 Hendri Tanjung dan Abrista Devi, Metodologi Penelitian Ekonomi Islam, Jakarta: Gramata Publishing, 2013, h. 79. 3 Etta Mamang S. dan Sopiah, Perilaku Konsumen Pendekatan Praktis, h. 302.

B. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah sekelompok yang menjadi sasaran.Populasi adalah sekumpulan individu dengan karakteristik khas yang menjadi perhatian dalam suatu penelitian pengamatan. 4 Populasi penelitian ini adalah seluruh Mahasiswa S-1 Program Studi Muamalatangkatan 2013, 2014 dan 2015 yang berjumlah 443 orang.

2. Sampel

Sampel adalah bagian kecil dari anggota populasi yang diambil berdasarkan teknik tertentu sehingga dapat mewakili populasinya. 5 Sedangkan sampling adalah suatu prosedur atau cara untuk memilih sampel dari sebagian unit yang ada dalam populasi. 6 Teknik penentuan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan teknik purposive sampling, yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu yang umumnya disesuaikan dengan tujuan dan masalah penelitian. 7 Adapun pertimbangankriteria yang ditetapkan dalam penentuan sampel adalah Mahasiswa S-1 Program Studi Muamalat yang memiliki rekening tabungan di bank syariah.Alasan yang mendasari pemilihan sampel adalah responden diasumsikan telah mempelajari mata kuliah Dasar-dasar Ekonomi 4 Hendri Tanjung dan Abrista Devi, Metodologi Penelitian Ekonomi Islam, h. 114. 5 Hendri Tanjung dan Abrista Devi, Metodologi Penelitian Ekonomi Islam,h.113. 6 Ety Rochaety, Ratih Tresnati dan Abdul Madjid Latief, Metodologi Penelitian Bisnis, Jakarta: Mitra Wacana Media, 2009, h. 63. 7 Ety Rochaety, Ratih Tresnati dan Abdul Madjid Latief, Metodologi Penelitian Bisnis,h. 66. Islam dan Produk-produk Bank Syariah, sehingga responden mengetahui tentang bank syariah dan prinsip-prinsip syariah.Jumlah sampel yang diambil dalam

Dokumen yang terkait

Korelasi kemampuan akademik mahasiswa terhadap penyelesaian studi di program studi pendidikan fisika

0 6 65

Pengetahuan, sikap, dan perilaku mahasiswa program studi pendidikan dokter UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tentang makanan cepat saji ( fast food) tahun 2009

0 21 71

Hubungan antara motif rasional dan motif emosional dengan keputusan membeli pulsa handphone pada mahasiswa

0 5 154

Keterampilan membaca kritis pada mahasiswa jurusan perbankan syariah fakultas syariah dan hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

0 6 17

Tingkat pemahaman fiqh muamalat kontemporer terhadap keputusan menjadi nasabah bank syariah ( studi pada mahasiswa program studi muamalat konsentrasi perbankan syariah fakultas syariah dan hukum uin syarif hidayatullah jakarta )

0 55 126

Tingkat Pemahaman Fiqh Muamalat Kontemporer Terhadap Keputusan Menjadi Nasabah Bank Syariah (Studi pada Mahasiswa Program Studi Muamalat Konsentrasi Perbankan Syariah Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta)

0 15 0

Pengaruh self-regulated learning dan dukungan sosial terhadap prokrastinasi akademik mahasiswa psikologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

0 21 0

Tingkat Pemahaman Fiqh Muamalat kontemporer Terhadap keputusan menjadi Nasab Bank Syariah (Studi Pada Mahasiswa Program Studi Muamalat Konsentrasi Perbankan Syariah Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta)

1 34 126

Hubungan Antara Motif Membaca Tabloid Lpm Institut Dengan Kepuasan Mahasiswa Uin Syarif Hidayatullah Jakarta Angkatan 2013-2014

1 8 159

PENGARUH MOTIF RASIONAL DAN MOTIF EMOSIONAL TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PONSEL Blackberry DI BANDAR LAMPUNG

0 0 15