10
BAB II KAJIAN TEORI
A. Teori Perilaku
1. Paradigma Perilaku
Arti perilaku dalam KBBI kamus besar bahasa indonesia adalah wujud yang mantap dari suatu rangkaian perilaku manusia atau segolongan
orang sehingga tampak dan dapat dideskripsi. Sedangkan perilaku sosial adalah segala rangkaian berbagai unsur tertentu yang sudah mantap yang
terdapat dalam suatu gejala masyarakat.
1
Sedangkan menurut Kusmiati secara umum perilaku manusia pada hakikatnya adalah proses interaksi individu
dengan lingkungannya sebagai manifestasi hayati diri bahwa dia adalah makhluk Hidup.
Paradigma ini memusatkan perhatian kepada tingkah laku individu yang berlangsung dalam lingkungan yang menimbulkan akibat atau
perubahan terhadap tingkah laku berikutnya.
2
Bagi paradigma perilaku sosial ini tingkah laku manusia itulah yang penting. Karena tindakan yang terjadi
oleh perilaku seseorang diwujudkan melalui tingkah lakunya dalam lingkungan.
Peran diwujudkan dalam perilaku oleh aktor. Berbeda dengan norma, wujud perilaku ini adalah nyata, bukan sekedar harapan. Berbeda pula dari
norma, perilaku yang nyata ini bervariasi, berbeda-beda dari satu aktor ke aktor yang lain.
3
Lingkungannya terdiri atas berbagai macam-macam objek sosial dan objek non sosial. Teori yang termasuk dalam paradigma sosial ini
1
Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia,Jakarta: Pusat Bahasa, 2008, h. 1198.
2
George Ritzer, Sosiologi Ilmu Pengetahuan Berparadigma Ganda Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2004, h. 92.
3
Sarlito Wirawan Sarwono, Teori-teori Psikologi Sosial, Jakarta; Rajawali, 1984, h. 237.
adalah teori sosiologi perilaku behavioral sosiologi, dan teori pertukaran exchange theory. Teori perilaku sosial menitikberatkan pada hubungan
antara tingkah laku aktor dengan tingkah laku lingkungannya. Adapun asumsi-asumsi yang mendasari teori tingkah laku sosial antara
lain: a.
Manusia pada dasarnya tidak mencari keuntungan maksimum, tetapi mereka senantiasa ingin mendapatkan keuntungan dari adanya interaksi
yang mereka lakukan dengan manusia lain. b.
Manusia tidak bertindak secara rasional sepenuhnya, tetapi dalam setiap hubungan dengan manusia lain mereka senantiasa berpikir untung rugi.
c. Manusia tidak memiliki informasi yang mencakup semua hal sebagai dasar
untuk mengembangkan elternatif, tetapi mereka ini paling tidak memiliki informasi meski terbatas yang bisa untuk mengembangkan alternatif guna
memperhitungkan untung rugi tersebut. d.
Manusia senantiasa berada pada serba keterbatasan, tetapi mereka ini tetap berkompetisi untuk mendapatkan keuntungan dalam transaksi dengan
manusia lain. e.
Meski manusia senantiasa berusaha mendapatkan keuntungan dari hasil interaksi dengan manusia lain, tetapi mereka dibatasi oleh sumber-sumber
yang tersedia. f.
Manusia berusaha memperoleh hasil dalam ujud material, tetapi mereka juga akan melibatkan dan menghasilkan sesuatu yang bersifat non-material,
misalnya emosi, perasaan suka dan sentimen.
4
Adapun bentuk-bentuk perilaku sosial menurut para pakar dalam teori paradigma perilaku sosial ini antara lain:
a. Proposisi keberhasilan
4
Zamroni, Pengantar Pengembangan Teori Sosial, Yogyakarta: Tiara Wacana, 1992, h. 66.