BAB II URAIAN TEORITIS KEPARIWISATAAN DAN
PRAMUWISATA
2.1 Pengertian Pariwisata dan Wisatawan
Pengertian pariwisata adalah kegiatan wisata tour yaitu suatu aktifitas perjalanan dari daerah asal ke daerah destinasi dengan alasan bersenang-senang, tidak
menghasilkan upah atau biaya, waktunya tidak lama, dan selama di daerah destinasi mendapatkan jasa pelayanan dan kembali lagi ke daerah asal. Kata
“pariwisata” berasal dari dua suku kata, yaitu pari dan wisata. Pari berarti banyak, berkali-kali dan
berputar-putar, sedangkan wisata berarti perjalanan atau berpergian. Jadi pariwisata berarti perjalanan atau berpergian yang dilakukan secara berkali-kali atau berkeliling.
Secara etimologi, pariwisata berasal dari bahasa Sansekerta yaitu kata “pari” yang berarti halus maksudnya mempuyai tata krama tinggi dan “wisata” yang berarti
kunjungan atau perjalanan untuk melihat, mendengar, menikmati dan mempelajari sesuatu. Jadi pariwisata berarti menyuguhkan suatu kunjungan secara bertatakrama
dan berbudi. Pengertian tentang pariwisata dan wisatawan timbul di Perancis pada akhir abad ke-
17. Tahun 1972 Maurice Menerbitkan buku petunjuk “The True Quide For Foreigners Travelling in France to Appriciate its Beealities, Learn the language
and take exercise “. Dalam buku ini disebutkan ada dua perjalanan yaitu perjalanan
besar dan kecil Grand Tour dan Perit Tour. Pada tanggal 12-14 Juni 1985, kata
9
pariwisata lebih dikenal dengan istilah tourisme. Kemudian diselenggarakan Munas Musyawarah Nasional di Teretes Jatim, yang di dalam musyawarah itu dihasilkan
sebuah istilah baru yakni tourisme diganti dengan kata pariwisata. Kata pariwisata ini diusulkan oleh Bapak Prof. Prijono yang saat itu menjabat sebagai Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan dan atas himbauan Bapak Presiden Indonesia Ir. Soekarno. Dan selanjutnya pada tahun 1960 istilah Dewan Tourisme
Indonesia diganti menjadi Dewan Pariwisata Nasional. Defenisi pariwisata menurut beberapa ahli, yaitu :
a. Menurut Prof. Salah Wahab dalam Yoeti, 1982:107 “A proposeful human activity thatserve as a link between people either within one somecountry or beyond
the geographical limits or state. It involves the temporary displacement of people to other region, country, for the satisfaction of varied needs other than exciting a
renumareted function”. “ Pariwisata adalah suatu aktivitas manusia yang dilakukan secara sadar yang
mendapat pelayanan secara bergantian diantara orang-orang dalam suatu negara itu sendiri atau di luar negeri meliputi pendiaman orang-orang dari daerah lain untuk
mencari kepuasan yang beraneka ragam dan berbeda dengan apa yang dialaminya dimana ia memperoleh pekerjaan tetap ”.
b. Menurut Mr. Herman V. Schulard dalam Yoeti, 1996:114 Pariwisata adalah sejumlah kegiatan terutama yang ada kaitannya dengan perekonomian secara
langsung berhubungan dengan masuknya orang-orang asing melalui lalu lintas disuatu negara tertentu, kota dan daerah.
c. Menurut Prof.K. Krapt dan Prof. Hunziker dalam Yoeti, 1996:112 Pariwisata adalah keseluruhan dari gejala-gejala yang ditimbulkan dari perjalanan dan
pendiaman orang-orang asing serta penyediaan tempat tinggal sementara, asalkan orang asing itu tidak tinggal menetap dan tidak memperoleh penghasilan dari
aktivitas yang bersifat sementara. d. Pariwisata menurut E. Guyer Fleuler, mengemukakan Pariwisata dalam arti
modern adalah fenomena dari zaman sekarang yang pada umumnya didasarkan atas kebutuhan, kesehatan dan pergantian hawa. Sedangkan pada khususnya disebabkan
oleh bertambahnya pergaulan berbagai bangsa dan kelas masyarakat manusia sebagai hasil dari perkembangan perniagaan, industri, perdagangan, serta penyempurnaan dari
alat-alat pengangkutan. e. Menurut A.J. Burkart dan S. Medik 1987 Pariwisata adalah perpindahan orang
untuk sementara dan dalam jangka waktu pendek ke tujuan- tujuan diluar tempat dimana mereka biasanya hlidup dan bekerja dan kegiatan-kegiatan mereka selama
tinggal di tempat-tempat tujuan itu.
Wisatawan adalah orang yang melakukan perjalanan untuk berlibur, berobat,
berbisnis, berolahraga serta menuntut ilmu dan mengunjungi tempat-tempat yang indah atau sebuah negara tertentu. Organisasi Wisata Dunia WTO, menyebut
wisatawan sebagai pelancong yang melakukan perjalanan pendek. Menurut organisasi ini, wisatawan adalah orang yang melakukan perjalanan ke sebuah daerah atau negara
asing dan menginap minimal 24 jam atau maksimal enam bulan di tempat tersebut. Menurut pandangan psikologi, wisata adalah sebuah sarana memanfaatkan waktu
luang untuk menghilangkan tekanan kejiwaan akibat pekerjaan yang melelahkan dan kejenuhan. Adapun ilmu sosiologi menilai pariwisata sebagai rangkaian hubungan
yang dijalin oleh pelancong yang bermukim sementara di suatu tempat dengan
penduduk lokal. Krapf Hunziker, seorang pakar pariwisata meyakini bahwa wisata
adalah munculnya serangkaian hubungan dari sebuah perjalanan temporal yang dijalin oleh seorang yang bukan penduduk asli. Pariwisata berdasarkan seluruh
definisinya, adalah fenomena yang terus berkembang. Lebih dari itu, industri ini telah menyelamatkan sejumlah negara dari krisis, dan memarakkan pertumbuhan
ekonominya.
Jenis-Jenis Karakteristik Wisatawan
1. Wisatawan lokal local tourist yaitu wistawan yang melakukan perjalanan wisata ke daerah tujuan wisata yang berasal dari dalam negeri.
2. Wisatawan mancanegara international tourist yaitu, wisatawan yang mengadakan perjalanan ke daerah tujuan wisata yang bersal dari luar negeri.
3. Holiday tourist adalah wisatawan yang melakukan perjalanan ke daerah tujuan wisata dengan tujuan untuk bersenang-senang atau untuk berlibur.
4. Business tourist adalah wisatawan yang bepergian ke daerah tujuan wisata dengan tujuan untuk urusan dagang atau urusan profesi.
5. Common interest tourist adalah wisatawan yang bepergian ke daerah tujuan wisata dengan tujuan khusus seperti, studi ilmu pengetahuan, mengunjungi sanak keluarga
atau untuk berobat dan lain-lain. 6. Individual tourist adalah wisatawan yang bepergian ke daerah tujuan wisata secara
sendiri-sendiri. 7. Group tourist adalah wisatawan yang bepergian ke daerah tujuan wisata secara
bersama-sama atau berkelompok
2.2 Pengertian Prasarana dan Sarana Pariwisata