Jadi adanya keinginan dan kebutuhan seseorang maka akan termotivasi untuk bekerja lebih semangat dan jika terpenuhi secara relatif akan menimbulkan kepuasan
kerja.
5. Beban Pekerjaan
Kerja merupakan suatu simbol yang tidak pernah mati dari pribadi seseorang maupun lingkungan organisasi, sehingga dalam perumusan
efektifitas kerja pun perlu ditelaah pula pengertian kerja itu sendiri. Setiap pekerjaan dari tiap individu pegawai dalam organisasi akan ikut menentukan bagi tercapainya
hasil kegiatan organisasi yang telah direncanakan terlebih dahulu. Oleh karena itu faktor efektifitas kerja banyak dipengaruhi oleh kemampuan orang – orang atau
organisasi dalam mencapai tujuannya. Keberhasilan organsisai dalam mencapai tujuannya tidak dapat melepaskan diri dari perlunya pembagian kerja yang tepat
supaya setiap pegawai bisa melaksanakan tugas–tugasnya secara efektif. Pengukuran efektifitas kerja yang penulis lakukan didasarkan atas banyaknya tugas yang dipikul
dan jumlah pegawai yang melaksanakan tugas tersebut, sehingga dari kedua hal tersebut dapat disusun sesuai dengan kebutuhan perusahaanorganisasi sehingga
menghasilkan efektifitas kerja sebagaimana yang diharapkan. Pengukuran efektifitas berdasarkan banyaknya tugas yang dipikul dan jumlah
pegawai yang melaksanakan tugas tersebut dapat berarti bahwa bila tugas yang dibebankan kepada pegawai sedikit, sementara jumlah pegawai yang melaksanakan
Universitas Sumatera Utara
tugas tersebut lebih banyak maka akan terjadi banyak pegawai yang menganggur sehingga menjadi tidak efektif.
Sebaliknya jika tugas yang dibebankan banyak sedangkan pegawai yang melaksanakannya terbatas akan terjadi penumpukan pekerjaan yang hal ini akan
mengakibatkan banyaknya pekerjaan yang tidak dapat diselesaikan atau tertunda sehingga terjadi ketidakefektifan.
6. Waktu Menyelesaikan Tugas
Waktu merupakan salah satu pengukuran efektifitas kerja yang sangat penting sebab dapat dilihat apakah waktu yang digunakan suatu
organisasi sudah dijalankan dengan sebaik – baiknya oleh setiap anggota organisasi.Steers, 2001: 46
Universitas Sumatera Utara
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Menurut Van Dalen dalam Arikunto 1993:84, studi survei merupakan
bagian dari studi deskriptif dan meliputi salah satunya job analysis, yang bertujuan untuk mengumpulkan informasi mengenai tugas-tugas umum dan tanggung jawab
para karyawan, aktivitas khusus yang dibutuhkan, keterlibatan dan fungsi anggota organisasi, kondisi kerja dan fasilitas.
Sedangkan jenis variabel yang digunakan bersifat mandiri, yakni berusaha menggambarkan dan menghubungkan komponen-komponen konsep yang berkaitan
dengan pelaksanaan koordinasi dan efektifitas kerja tanpa menguji hipotesa-hipotesa. Hal ini sesuai dengan pendapat Sugiyono 2000:6, bahwa penelitian deskriptif
adalah penelitian yang dilakukan terhadap variabel mandiri, yaitu tanpa membuat perbandingan atau menguji dengan variabel lain. Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa penelitian ini adalah penelitian yang dalam penyajian datanya dilakukan dan disampaikan dengan menggambarkan fenomena sesuai dengan obyek yang diteliti.
Universitas Sumatera Utara