Acara Hajatan Keadaan Budaya .1 Acara Keagamaan

f. Penanganan Orang meninggal Saat ini, penanganan orang meninggal sudah sedikit mengalami perbedaan dari masa sebelumnya. Setelah jenazah dimandikan dan dikafani, penyolatan jenazah tidak lagi dilakukan di mesjid ataupun mushola terdekat dari rumah warga yang meninggal tersebut. Melainkan sholat jenazah hanya dilakukan dirumah warga yang meninggal tersebut. “… Saiki ngeterke jenazah neng kuburan ora koyo mbiyen. saiki wes pake mobil ambulans deso. Jadi wes gampang. Nggak melaku meneh.Makimoto, 63 tahun Terjemahan “… Saat ini mengantarkan jenazah ke kuburan tidak seperti dulu. Sekarang sudah mengunakan mobil ambulans desa. Jadi sudah mudah. Tidak berjalan kaki seperti dulu lagi. Makimoto, 63 tahun Untuk mengantarkan jenazah ke pemakaman sudah tidak dilakukan dengan berjalan kaki lagi. Jika dulu mengantarkan jenazah dilakukan dengan cara memikul gerenda secara bersamaan dan bergantian, saat ini sudah mengunakan mobil ambulans desa yang sudah tersedia atas swadaya masyarakat. Untuk biaya sewa ambulans dikenakan dana sebesar Rp. 200000.

4.2.2 Acara Hajatan

Saat ini, pesta pernikahan yang dilakukan atau digelar oleh warga desa Batang Pane-I sangat megah dan terkesan mewah. Menurut informan, modal yang dikeluarkan oleh warga yang ketika melakukan pesta berbeda-beda. Untuk warga kategori kaya modal mengadakan pesta minimal sebesar 50 juta rupiah. Sementara Universitas Sumatera Utara untuk warga kategori menengah minimal menghabiskan modal sebesar 30 juta rupiah. Untuk jumlah uang atau sumbangan yang didapatkan untuk kategori warga kaya setidaknya medapatkan uang sumbangan dari warga sebesar 90 juta rupiah. Dan untuk warga kategori sedang menengah mendapatkan uang sumbangan sebesar 60 juta rupiah. Sumbangan-sumbangan warga terbagi atas dua kategori. Kategori pertama adalah sumbangan warga yang tidak rewang dan kedua sumbangan warga yang rewang. Untuk kategori pertama sumbangan berkisar antara Rp50.000 – Rp100000. Sedangkan kategori dua sumbangan warga sebesar Rp100000- Rp200000, belum lagi ditambah dengan sumbangan berupa bahan-bahan makanan mentah seperti beras, mie hun, telur dan lain-lain. Warga yang diundangpun sangat banyak, hampir satu desa diundang dalam suatu acara pesta pernikahan ataupun pesta khitanan. Sementara untuk warga yang diundang rewang minimal satu lorong dengan jumlah sekitar ±300 orang. Pesta yang diadakan oleh warga desa Batang Pane-I pada umumnya berlangsung selama satu hari. Para undangan biasanya datang mulai pukul 01.00 siang sampai pukul 10.00 malam. Tetapi untuk proses rewangan sudah mulai dilakukan dari H-3 acara puncak sampai H+1. Untuk trataknya sudah mengunakan tenda yang disewa lengkap dengan semua bangku-bangku para undangan dan pelaminan. Mengenai hiburan yang tersedia ketika warga mengelar acara pesta, minimal warga yang berpesta menyediakan hiburan berupa keyboard di hari Universitas Sumatera Utara puncak. Tetapi saat ini sudah banyak yang menyediakan hiburan lain seperti kuda lumping atau pertunjukan wayang yang dilaksanakan sebelum atau sesudah hari puncak pesta digelar.

4.2.3 Perilaku Konsumtif