f. PKK
PKK merupakan sebuah lembaga yang dimaksudkan untuk mengembangkan minat dan bakat para ibu rumah tangga. Saat ini PKK di desa
Batang Pane-I mempunyai program yang sangat luar biasa, yaitu penghapusan buta huruf. Mengingat di desa Batang Pane-I ini masih ada warga yang buta
huruf, terutama orang tua. Sehingga saat ini jumlah warga yang tidak dapat membaca sudah berkurang. Saat ini pengurus PKK mengeluhkan tidak adanya
bimbingan pemerintah, sehingga setiap program yang mereka laksanakan tidak mendapatkan dukungan baik materi ataupu non materi. Biaya setiap kegiatan
yang diselenggarakan oleh PKK berasal dari iuran pengurus PKK. g.
Karang Taruna Organisasi Muda-Mudi Di desa Batang Pane-I terdapat empat organisasi muda-mudi karang
taruna. Masing-masing adalah karang taruna lorong satu, lorong dua, lorong tiga dan lorong empat. Walaupun demikian, tidak banyak kegiatan yang
diselenggarakan oleh karang taruna tersebut. Mereka hanya melakukan kegiatan untuk menyambut hari-hari penting saja,seperti perayaan 17 agustus, hari raya
idul adha dan lain-lain. selain itu, tidak ada koordinasi antar karang taruna setiap lorong, sehingga karang taruna hanya berkutat dilingkungannya masing-masing.
4.1.4 Arena Sosial
a. Mesjid
Selain menjadi tempat untuk beribadah sholat dan kegiatan keagamaan, Mesjid juga menjadi tempat warga bercerita atau bercengkrama selepas mereka
Universitas Sumatera Utara
melaksanakan sholat berjamaah. Biasanya hal itu dilakukan oleh bapak-bapak, terutama tokoh-tokoh masyarakat. Sudah menjadi pemandangan biasa jika selepas
sholat, terlihat ada beberapa orang yang duduk sambil berbincang di teras mesjid. Bahkan, bila hari Jumat, selepas sholat Jumat banyak sekali warga yang tiduran
sambil bercengkrama dengan kolega mereka didalam maupun di teras mesjid. saat ini, mesjid sudah tidak menjadi tempat untuk proses belajar mengajar
mengaji anak-anak desa Batang Pane-I lagi. Kegiatan belajar dan mengajar mengaji sudah dipindahkan ke bangunan madrasyah yang terdapat disamping
mesjid. b.
Pasar Batang Pane-I sudah memiliki sebuah pasar yang terletak ditengah-tengah
desa. Sehingga sangat memudahkan baik penjual atau pembeli untuk bertransaksi barang belanjaan. Pasar yang ada di desa Batang Pane-I saat ini sangat luas jika
dibandingakan dengan pasar yang digelar dijalan pada masa periode I. Walaupun demikian, bangunan ataupun ruko-ruko yang digunakan oleh pedagang untuk
menjajakan daganggannya dibangun dengan biaya sendiri. Hanya ada satu losmen yang berukuran sekitar 7Mx20M yang merupakan bantuan dari pemerintah.
Barang-barang yang dijual dipasar inipun sudah terbilang sangat lengkap. Mulai dari kebutuhan sembako, emas, mainan anak-anak, pakaian sampai
peralatan pertanian pun sudah ada. Sehingga warga desa Batang Pane-I tidak perlu lagi pergi ke pasar yang terletak di desa Ulok Tano untuk membeli barang yang
tidak dijual dipasar desa Batang Pane-I seperti dulu.
Universitas Sumatera Utara
c. Pos ronda
Pos ronda sudah tidak menjadi tempat favorit anak-anak muda desa Batang Pane-I untuk nongkrong sambil main kartu di sore hari. Saat ini, banyak
pos ronda yang tampak tidak terurus, sehingga menjadi tempat untuk ayam ataupun kambing warga berteduh. Pos ronda juga sudah tidak menjadi tempat
ataupun markas keamanan seperti dulu lagi. Mengingat saat ini kegiatan siskamling sudah menurun, tetapi tidak berdampak pada kondisi keamanan di desa
Batang Pane-I. Dapat dikatakan desa ini “aman”. Selain itu, saat ini banyak warga desa, terutama anak-anak muda yang lebih memilih duduk di depan televise
ketika sore hari sambil melepas lelah setelah selesai bekerja dari ladang mereka. d.
Warung Kelontong Saat ini, warung kelontong di desa Batang Pane-I sudah tidak dilengkapi
dengan televesi diteras warung. Hal tersebut terjadi karena warung kelontong sudah tidak menjadi pusat atau tempat menonton televisi warga desa Batang Pane-
I. Mengingat saat ini hampir seluruh keluarga yang ada di desa Batang Pane-I sudah memiliki televisi dirumahnya masing-masing. Sudah tidak ada
pemandangan jika malam hari selepas sholat isya, warga desa mengerumuni atau memenuhi teras sebuah toko kelontong untuk sekedar menonton televisi. Saat ini,
warung kelontong hanya berfungsi sebagai tempat untuk berbelanja kebutuhan sehari-hari.
Sudah jarang terlihat warung kelontong dijadikan tempat untuk saling bercengkrama atau bercerita diantara warga desa Batang Pane-I. Bentuk bangunan
Universitas Sumatera Utara
warung kelontong pun sudah berbeda jika dibandingan pada masa tahun 1990an. Saat ini, warung kelontong lebih mirip seperti supermarket.
e. Rumah yang memiliki televisi
Ketika malam hari, desa Batang Pane-I akan menjadi sepi dikarenakan banyak warga desa yang menghabiskan waktu pada malam hari untuk beristirahat
sambil menonton televisi dirumah bersama keluarga mereka masing-masing. Sudah tidak tampak lagi ada salah satu rumah warga yang ramai dikunjungi oleh
warga lain untuk sekedar menonton televisi.
4.2 Keadaan Budaya 4.2.1 Acara Keagamaan