Pengobatan Tuberkulosis Isoniazid TINJAUAN PUSTAKA

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Mycobacterium tuberculosis adalah bakteri aerob obligat yang pertumbuhannya di bantu oleh tekanan CO 2 5-10 , tetapi di hambat oleh pH di bawah 6,5 dan asam lemak rantai panjang. Basil tuberkel tumbuh hanya pada suhu 35-37ºC, yang sesuai dengan kemampuannya menginfeksi organ dalam terutama paru. Genus Mycobacterium mempunyai karakteristik unik karena dinding selnya kaya akan lipid, dan lapisan tebal peptidoglikan yang mengandung arabinogalaktan, lipoarabinomanan dan asam mikolat. Asam mikolat tidak biasa dijumpai pada bakteri dan hanya dijumpai pada dinding sel Mycobacterium dan Corynebacterium. Bersifat tahan asam sehingga dikenal juga sebagai Basil Tahan Asam BTA. Bakteri ini pertama kali ditemukan oleh Robert Koch pada tanggal 24 Maret 1882, sehingga untuk mengenang jasanya bakteri tersebut diberi nama basil Koch Poeloengan et al., 2007. Mycobacterium tuberculosis ini berbentuk batang, berukuran panjang 1-4 mikron dan tebal 0,3-0,6 mikron, mempunyai sifat khusus yaitu tahan terhadap asam pada pewarnaan. Oleh karena itu disebut pula sebagai Basil Tahan Asam BTA. Secara khas kuman membentuk granula dalam paru menimbulkan nekrosis atau kerusakan jaringan. Kuman TB cepat mati dengan sinar matahari langsung, tetapi dapat bertahan hidup beberapa jam di tempat gelap dan lembab. Dalam jaringan tubuh dapat mengalami fase dorman selama bertahun-tahun Suarni, 2009; Depkes RI, 2002.

2.4 Pengobatan Tuberkulosis

Pengobatan TB bertujuan untuk menyembuhkan pasien, mencegah kematian, mencegah kekambuhan, memutuskan rantai penularan dan mencegah terjadinya resistensi kuman terhadap Obat Anti Tuberkulosis OAT Depkes RI, 2011. Pengobatan terhadap TB dimulai sejak 1940-an dengan streptomisin. Obat anti tuberkulosis pada saat ini digolongkan menjadi 2 kelompok, yaitu lini pertama dan lini kedua. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Kelompok lini pertama, yaitu isoniazid, rifampisin, etambutol, streptomisin, dan pirazinamid. Secara umum kelompok lini pertama ini efektifitasnya tinggi, toksisitas dapat ditolerir. Kelompok lini kedua, adalah antibiotika golongan fluorokuinolon, sikloserin, etionamid, amikasin, kanamisin, kapreomisin, dan para aminosalisilat Niemann, S. dan Gerdes, S.R., 2003. Pengobatan tuberkulosis dilakukan dengan prinsip-prinsip sebagai berikut: a. Obat anti TB OAT harus diberikan dalam bentuk kombinasi beberapa jenis obat, dalam jumlah cukup dan dosis tepat sesuai dengan kategori pengobatan. Jangan gunakan OAT tunggal monoterapi. Pemakaian OAT- Kombinasi Dosis Tetap OAT-KDT lebih menguntungkan dan sangat dianjurkan. b. Untuk menjamin kepatuhan pasien menelan obat, dilakukan pengawasan langsung DOT = Directly Observed Treatment oleh seorang Pengawas Menelan Obat PMO. c. Pengobatan TB diberikan dalam 2 tahap, yaitu tahap intensif dan lanjutan.

2.5 Isoniazid

Isoniazid Hydrazide Penisilamin, INH telah digunakan sebagai anti-tuberkulosis yang paling umum sejak pengakuan tentang aktivitas klinisnya pada tahun 1952 Robitzek et al., 1952. Terdiri dari cincin piridin dan gugus hydrazide, INH adalah analog nikotinamid, secara struktural terkait dengan obat anti-TB Etionamid dan pirazinamid Kolyva et al., 2012. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Isoniazid adalah turunan hidrazida dan merupakan obat utama dalam pengobatan penyakit tuberkulosis. Sering digunakan dalam bentuk kombinasi. Penggunaan pada pasien dewasa secara umumnya adalah 300 mg per hari melalui oral pada keadaan lambung kosong. Sedangkan pada pasien anak-anak bervariasi, yakni: 5 mgkg per hari WHO, 10 mgkg per hari di Inggris dan 10 mgkg hingga 15 mgkg per hari di Amerika Serikat USA, dengan semuanya mencantumkan batas maksimum 300 mg per hari Sweetman, 1999. INH merupakan obat anti tuberkulosis yang bersifat pro-drug dimana obat ini akan dirubah menjadi metabolit aktifnya didalam sel supaya menjadi substansi yang toksik untuk sel mikobakterial. INH yang telah aktif ini nantinya akan mempengaruhi sintesis asam mikolat. Asam mikolat ini merupakan salah satu komponen penting untuk pembentuk dinding sel Nofriyanda, 2010. Setelah masuk ke dalam sel mikobakterium, INH dirubah menjadi bentuk aktifnya oleh enzim katalase –peroksidase Kat G dimana enzim ini dikode oleh gen katG. INH yang telah aktif ini akan bereaksi dengan Nicotinamide Adenine Dinucleotide NADH yang merupakan suatu kofaktor yang terikat pada enzim Inh A. INH aktif dengan NADH ini akan membentuk suatu ikatan kovalen INH – NAD. Enzim Inh A atau enoyl acyl carrier protein ACP reductase merupakan suatu enzim yang berperan dalam proses katalisis tahap awal sintesis asam mikolat dimana enzim ini di kode oleh gen InhA. Gambar 2.5 Struktur Isoniazid Kolyva et al., 2012 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Kepekaan terhadap INH yang disebabkan karena penggabungan INH –NAD akan menghambat aktivitas enzimatik InhA dan akan menghambat sintesis asam mikolat yang merupakan salah satu bahan utama sebagai pembentuk dinding sel Nofriyanda, 2010.

2.6 Asam amino, protein, dan enzim

Dokumen yang terkait

Amidasi Senyawa Etil p-metoksisinamat Melalui Reaksi Langsung dengan Iradiasi Microwave Serta Uji Aktivitas Sebagai Antiinflamasi

4 31 104

Hubungan Kuantitatif Struktur Aktifitas Senyawa Nitrasi Etil P -Metoksisinamat Terhadap Aktivitas Anti Tuberkulosis Melalui Pendekatan Hansch Secara Komputasi

1 34 82

Amidasi senyawa etil p-metoksisinamat melalui reaksi langsung dengan iradiasi microwave serta uji aktivitas sebagai antiinflamasi

2 16 104

Modifikasi Struktur Senyawa Asam p-metoksisinamat Melalui Proses Amidasi Urea Serta Uji Aktivitas Sebagai Antiinflamasi

1 7 92

Amidasi Senyawa Etil p-metoksisinamat yang Diisolasi dari Kencur (Kaempferia galanga L.) dan Uji Aktivitas Antiinflamasi Secara In-Vitro

1 18 82

Hubungan kuantitatif struktur aktifitas senyawa nitrasi etil p -metoksisinamat terhadap aktivitas anti tuberkulosis melalui pendekatan hansch secara komputasi

0 9 82

Studi hubungan kuantitatif strukturaktivitas anti-tuberkulosis senyawa amidasi etil p-metoksisinamat dengan pendekatan hansch dan penambatan molekuler pada enzim inh a

0 6 101

Studi Hubungan Kuantitatif Struktur Aktivitas Dari Amidasi Senyawa Etil-P-Metoksisinamat Sebagai Antiinflamasi Dengan Pendekatan Hansch dan Komputasi

38 208 108

Studi Penambatan Molekul Senyawa-Senyawa Amidasi Etil Para Metoksisinamat Pada Peroxisome Proliferator- Activated Receptor- Gamma (PPARγ)

8 56 121

Optimasi Daya dan Waktu Reaksi Amidasi Etil P-Metoksisinamat dengan Dimetil Formamida Menggunakan Irradiasi Microwave

1 14 78