49
2. Analisis Kuantitatif
Analisis kuantitatif merupakan suatu analisis data yang diperlukan terhadap data yang diperoleh dari hasil responden yang diberikan,
kemudian dilakukan analisa berdasarkan metode statistik dan data tersebut diklasifikasikan ke dalam kategori tertentu dengan menggunakan tabel
untuk mempermudah dalam menganalisa. Adapun alat analisis kuantitatif adalah sebagai berikut :
a. Uji Asumsi Klasik
Untuk mendapatkan model regresi yang baik harus terbebas dari penyimpangan
data yang
terdiri dari
multikolonieritas, heteroskedasitas dan normalitas. Cara yang digunakan untuk menguji
penyimpangan asumsi klasik adalah sebagai berikut Ghozali,2001:57- 74:
1 Uji Multikolonieritas
Multikolonieritas artinya antar variabel independen yang terdapat dalam model regresi memiliki hubungan linear yang
sempurna atau mendekati sempurna koefisien korelasinya tinggi atau bahkan 1.
Ada beberapa metode uji multikolinearitas, yaitu: Dengan membandingkan nilai koefisien determinasi individual
r
2
nilai determinasi secara serentak R
2
Dengan melihat nilai tolerance dan inflatoin factor VIF pada model regresi.
50
Bertujuan untuk menguji model regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel bebas independen. Model regresi yang
baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel bebas. Jika variabel bebas saling berkorelasi, maka variabel
– variabel ini tidak ortogonal. Variabel ortoganal adalah variabel bebas yang nilai
korelasi antara sesama variabel bebas sama dengan nol. Menganalisis matriks korelasi variabel
–variabel bebas. Langkah menganalisis asumsi multikolinieritas yaitu jika nilai VIF lebih
kecil dari angka 10 maka tidak terjadi problem multikolinieritas. Dan jika nilai VIF lebih dari angka 10 maka terjadi problem
multikolinieritas. 2
Uji Heteroskedastisitas Heteroskedastisitas adalah varian residual yang tidak sama
pada semua pengamatan di dalam model regresi. Regresi yang baik seharusnya tidak terjadi Heteroskedastisitas.
Bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke
pengamatan yang lain. jika variance dari residual suatu pengamatan ke pengamatan yang tetap, maka disebut Homoskedastisitas dan
jika berbeda disebut Heteroskedastisitas atau yang terjadi Heteroskedastisitas. Kebanyakan data cross section mengandung
situasi Heteroskedastisitas karena data ini menghimpun data yang mewakili berbagai ukuran kecil, sedang dan besar. Cara
51
menganalisis asumsi heteroskedastisitas dengan melihat grafik scatter plot dimana :
- Jika penyebaran data pada scatterplot teratur dan membentuk pola tertentu naik turun, mengelompok menjadi satu maka dapat
disimpulkan terjadi problem heterosdastisitas. - Jika penyebaran data pada scatterplot tidak teratur dan tidak
membentuk pola tertentu naik turun, mengelompok menjadi satu maka dapat disimpulkan tidak terjadi problem
heterosdastisitas. 3. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi
normal Imam Ghozali, 2005:110. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau mendekati normal. Caranya
adalah dengan
melihat normal
probability plot
yang membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal.
Distribusi normal akan membentuk satu garis lurus diagonal. Jika distribusi data adalah normal maka garis yang menggambarkan
data sesungguhnya akan mengikuti garis diagonak. Adapun cara analisis yang dilakukan adalah dengan menggunakan grafik normal
plot.
52
b. Uji Validitas dan Reabilitas
1 Uji Validitas
Menurut Imam Ghazali 2001 uji validitas uji kesahihan adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur sah atau valid
tidaknya suatu kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner. Suatu instrumen yang valid atau sahih
mempunyai validitas tinggi, sebaliknya instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah.
Pengujian validitas ini menggunakan Pearson Correlation yaitu dengan cara menghitung korelasi antar skor masing
– masing butir pertanyaan dengan total skor mempuyai tingkat signifikansi
di bawah 0,3 maka butir pertanyaan tersebut dinyatakan valid dan sebaliknya Ghozali, 2005:40, dalam Ii Khaerul Sidik, 2010.
2 Uji Reabilitas
Pengujian reabilitas adalah indeks yang menunjukkan tingkat kekuatan suatu alat pengukuran dapat dipercaya dan diandalkan.
Reabilitas menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama, dengan alat pengukuran yang
sama Teguh Wahyono 2006:267 dalam Sudartik 2009:58. Sedangkan menurut Imam Ghazali 2001:41 adalah alat ukur
untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variael konstruk. Cara menghitung tingkat reabilitas suatu data