dalam hal meningkatkan pendapatan. Jika sebuah kredit diberikan untuk membangun pabrik, maka pabrik tersebut tentu membutuhkan
tenaga kerja sehingga dapat pula mengurangi penggagguran. Disamping itu bagi masyarakat sekitar pabrik juga akan dapat
meningkatkan pendapatannya seperti membuka warung atau menyewa rumah kontrakan atau jasa lainnya.
8. untuk meningkatkan hubungan internasional dalam hal pinjaman
internasional akan dapat meningkatkan saling membutuhkan antara si penerima kredit dengan pemberi kredit. Pemberian kredit oleh negara
lain akan meningkatkan kerjasama di bidang lainnya Kasmir, 2001.
2.1.5 Jenis-Jenis Kredit
Jenis kedit dapat dibedakan menjadi berbagai kriteria, yaitu dari kriteria lembaga pemberi-penerima kredit, jangka waktu serta penggunaan
kredit, atau dari lembaga kriteria lainnya. 1.
Dari segi lembaga pemberian kredit yang menyangkut struktur pelaksnaan kredit di Indonesia, maka jenis kredit dapat digolongkan
yaitu: a.
kredit Perbankan kepada masyarakat untuk kegiatan usaha atau konsumsi maksudnya kredit ini diberikan oleh bank pemerintah
atau bank swasta kepada dunia usaha untuk membiayai pembelian kebutuhan hidup berupa barang dan jasa.
b. Kredit Likuidasi, yaitu kredit yang diberikan oleh bank sentral
kepada bank-bank yang beroperasi di Indonesia yang selanjutnya digunakan sebagai dana untuk membiayai kegiatan
perkreditannya. Kredit ini dilaksanakan oleh Bank Indonesia dalam rangka melaksanakan tugasnya sesuai ketentuan pasal 29
UU Bank Sentral tahun 1968, yaitu memajukan urusan perkreditan dan sekaligus bertindak sebagai pengawas atas
urusan kredit tersebut. c.
Kredit Langsung, yaitu kredit ini diberikan oleh Bank Indonesia kepada lembaga pemerintah. Misalnya Bank Indonesia
memberikan kredit langsung kepada Bulog dalam rangka pelaksanaan program pengadaan pangan, atau pemberian kredit
langsung kepada Pertamina, atau pihak ketiga lainnya Kasmir, 2001.
2. Dari segi persetujuannya, kredit dapat dikelompokkan menjadi tiga
kelompok, yaitu: a.
Kredit Konsumtif, yaitu kredit yang diberikan oleh bank pemerintah atau bank swasta kepada perseorangan untuk
membiayai keperluan konsumsi. b.
Kredit Produktif, baik kredit investasi ataupun eksploitasi. Kredit investasi adalah kredit yang ditujukan untuk pembiayaan modal
tetap, yaitu peralatan produksi, gedung, dan mesin-mesin atau untuk membiayai rehabilitasi dan ekspansi. Adapun jangka
waktunya 5 tahun atau lebih. Kredit eksploitasi adalah kredit yang ditujukan untuk pembiayaan kebutuhan dana usaha akan
modal kerja yang berupapersediaan bahan baku, persediaan produk akhir, barang dalam proses produksi sertanpiutang dalam
jangka waktu pendek. c.
Perpaduan antara kredit konsumtif dan kredit produktif semi konsumtif dan semi poduktif Kasmir, 2001.
3. Dilihat dari segi jangka waktu
a. Kredit jangka pendek, yaitu kredit yang berjangka waktu
maksimum 1 tahun. Bentuknya dapat berupa kredit rekening Koran, kredit penjualan, kredit pembeli, dan kredit wesel.
b. Kredit jangka menengah, yaitu kredit berjangka waktu antara 1
tahun sampai 3 tahun. c.
Kredit jangka panjang, yaitu kredit yang berjangka waktu lebih dari 3 tahun. Kredit jangka panjang ini pada umumnya adalah
kredit investasi yang bertujuan untuk menambah modal perusahaan dalam rangka rehabilitasi, ekspansi perlunasan, dan
pendirian proyek baru.
2.1.6 Teori Permintaan