Contoh: •
Gakuseitachi wa isu ni koshikaketa. •
Kare wa ano kawa ni ochita rashii. Tetapi, baik partikel ni dan de dapat dipakai seperti pada kalimat
dibawah ini. •
Kare wa ano beddo ni nette iru.v •
Kare wa ano beddo de nette iru.vi Perbedaan partikel ni dengan partikel de pada kalimat diatas
dititikberatkan pada cara-cara kita mendeskripsikan kalimat-kalimat tersebut. Partikel ni pada kalimat v dengan pemikiran bahwa kare dia pada saat itu
sdang berada “di tempat tidur”, sedangkan partikel de pada kalimat vi dengan pemikiran bahwa kare pada saat itu “sedang melakukan aktivitas tidur”
di tempat tidur. Oleh sebab itu, biasanya akan lebih alamiah jika kalimat vi dilengkapi dengan keterangan yang berkenaan dengan aktivitas atau
perbuatan misalnya dengan kata “gussuri” sehingga menjadi: •
Kare wa ano beddo de gussuri o nete iru.
3.5 PERBEDAAN PARTIKEL DE DENGAN PARTIKEL O YANG MENERANGKAN TEMPAT
Baik partikel de maupun partikel o kedua-duanya menyatakan tempat dilakukannya aktivitas atau pekerjaan. Tetapi kedua partikel itu masing-masing memiliki keistimewaan
yang dapat membedakan dalam pemakaiannya. Partikel de berfungsi menyatakan bahwa aktivitas atau pekerjaan tersebut dilakukan pada sebagian tempat dengan arah yang tidak
sepihak. Sedangkan partikel o berfungsi menyatakan bahwa aktivitas atau pekerjaan tersebut mengandung makna suatu perpindahan, melkewati tempat yang ditujukannya itu,
Universitas Sumatera Utara
da dilakukan dari arah yang sepihak. Oleh sebab itu, kalimat vii dibawah ini biasanya tidak dipakai.
• Watashi wa kesa ano michi de aruita. vii
Kalimat vii mungkin saja dibenarkan, tetapi hanya dalam kasus tertentu. Misalnya apabila watashi yang menjadi subjek pada kalimat itu
adalah seorang penjual bakso yang kebetulan berkali-kali bolak-balik melewati memakai jalan yang sama yang ditunjukkan itu. Tetapi kalau
memakai kata oyogu dengan menggunakan partikel de atau o, maka kalimat “puuru de oyogu”akan alamiah daripada kalimat “puuru o oyogu”. Hal ini
dikarenakan ada semacam pemikiran bahwa puuru kolam berenang dalam kalimat itu merupakan tempat bermain-main, tempat berenang kesana kemari.
Tetapi apabila kita menambahkan kata keterangan yang menyatakan suatu perpindahan yang searah seperti kata “sumi kara sumi made” maka dalam
kalimat viii dibawah ini akan terasa alamiah. •
Watashi wa puuru o sumi kara sumi made oyoide ita. viii Selain itu diantara kata-kata yang menyatakan suatu aktivitas
yang mengandung makna suatu perpindahan terdapat ungkapan- ungkapan yang menitikberatkan pada tempat yang dilewati, seperti
dalam kalimat: •
Ano michi o tooru. •
Kono michi o iku. •
Koori no ue o suberu. •
Sora o tobu. Namun Karena pertikel de dan partikel o masing-masing
memiliki keistimewaan seperti telah dijelaskan diatas, maka partikel o
Universitas Sumatera Utara
yang menyatakan suatu tempat yang dilewati tidak mungkin diganti dengan partikel de.
3.6 PERBEDAAN PARTIKEL NI DENGAN PARTIKEL O YANG MENERANGKAN TEMPAT