PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kegiatan sektor usaha di bidang jasa semakin tinggi tingkat pertumbuhannya. Hal ini memengaruhi persaingan antar perusahaan sejenis. Salah
satu yang terlihat pesat perkembangannya adalah industri perbankan. Industri perbankan merupakan industri yang fokus utamanya adalah di bidang
jasa.Pelayanan yang baik dari perusahaan penyedia jasa tentunya akan memberikan kepuasan tersendiri kepada konsumen sehingga akan menimbulkan
loyalitas konsumen. Dan hal ini akan berpengaruh terhadap pendapatan perusahaan.
Sumber daya manusia merupakan aset terpenting perusahaan karena perannya yang besar sebagai pelaksana kebijakan dan kegiatan operasional
perusahaan. Sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan seperti modal, metode, dan mesin tidak bisa memberikan hasil yang maksimal apabila tidak didukung
oleh sumber daya manusia yang mempunyai kinerja yang optimum. Memahami pentingnya keberadaan SDM di era global saat ini salah satu upaya yang harus
dicapai oleh perusahaan adalah dengan meningkatkan kualitas SDM. Dengan meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia diharapkan karyawan - karyawan
dapat bekerja secara produktif dan profesional, sehingga kinerja yang dicapai nantinya diharapkan akan lebih memuaskan perusahaan sesuai standar kerja yang
dipersyaratkan. Salah satu aspek yang dapat menunjang keberhasilan karyawan dalam
mencapai kesuksesan bekerja adalah kemampuan bekerja. Dengan kemampuan
bekerja yang memadai karyawan diharapkan dapat memberikan kinerja terbaik dan mampu mengatasi segala permasalahan pekerjaan sehingga tugas pekerjaan
dapat diselesaikan dengan lebih baik. Menurut Rivai dan Basri 2005:14,”Kinerja adalah hasil atau tingkatan keberhasilan seseorang secara keseluruhan selama
periode tertentu di dalam melaksanakan tugas dibandingkan dengan berbagai kemungkinan seperti, standar hasil kerja, target, sasaran, atau kriteria yang telah
ditentukan terlebih dahulu dan telah disepakati bersama”. Setiap perusahaan ingin pegawainya memiliki kinerja yang tinggi dalam bekerja yaitu dengan melakukan
penilaian kinerja. Penilaian kinerja pada dasarnya merupakan salah satu faktor kunci guna mengembangkan suatu organisasi secara efektif dan efisien. Karena
adanya kebijakan atau program penilaian kinerja, berarti organisasi telah memanfaatkan secara baik sumber daya manusia yang ada dalam organisasi.
Salah satu cara meningkatkan kinerja karyawan adalah perusahaan diwajibkan untuk terus berupaya menciptakan kondisi-kondisi tertentu agar
karyawan dapat bergairah dalam melakukan pekerjaannya, salah satunya adalah dengan mengadakan promosi. Menurut Siagian 2005:169, menyatakan bahwa
“Promosi ialah apabila seorang pegawai dipindahkan dari satu pekerjaan ke pekerjaan lain yang tanggung jawabnya lebih besar, tingkatannya dalam hirarki
jabatan lebih tinggi dan penghasilannya pun lebih besar”. Tujuan promosi adalah untuk memberikan kepuasan dan pengakuan atas pekerjaan yang selama ini
dilakukan oleh karyawan. Promosi jabatan memiliki keterkaitan dengan kinerja karena promosi memberikan peranan penting bagi setiap karyawan bahkan
menjadi sebuah idaman dan tujuan yang selalu di harapkan. Setiap karyawan
berusaha memberikan performa yang terbaik bagi perusahaan dengan harapan bahwa kinerja yang dihasilkan sesuai yang diharapkan oleh perusahaan, sehingga
karyawan mendapatkan ganjaran berupa promosi. Cara lain untuk mendapatkan kinerja maksimal yang dapat dilakukan
untuk memotivasi karyawan dalam meningkatkan prestasi karyawannya adalah dengan melakukan pemberian insentif. Insentif adalah Suatu penghargaan dalam
bentuk uang yang diberikan oleh pihak pemimpin organisasi kepada karyawan agar mereka bekerja dengan motivasi yang tinggi dan berprestasi dalam mencapai
tujuan - tujuan organisasi Mangkunegara 2001:89. Tujuan insentif pada hakekatnya adalah untuk meningkatkat motivasi
karyawan dalam upaya mencapai tujuan-tujuan organisasi dengan menawarkan perangsang keuangan yang melebihi upah dan gaji dasar. Insentif terbagi dua
jenis, yaitu insentif finansial berupa uang: bonus, komisi, kompensasi, Tunjangan Hari Raya, lembur, dan santunan sosial dan insentif non finansial seperti cuti
tahunan yang susah untuk diperoleh dengan berbagai alasan dari perusahaan, perumahan yang sekarang kondisinya kurang layak huni dan lain sebagainya.
Insentif memiliki kaitan erat dengan kinerja insentif yang diberikan kepada karyawan adalah sebagai pendorong motivasi kerja, yang nantinya akan
menimbulkan motivasi sehingga akhirnya dapat meningkatkan prestasi karyawan. Kemudian berdampak pada meningkatnya kinerja perusahaan.
Penelitian ini dilakukan di Bank Sumut Kantor Cabang Utama Medan, Jalan Imam Bonjol No. 18 Medan. Bank Sumut merupakan Badan Usaha Milik
Daerah BUMD yang bergerak di bidang perbankan.Bank Sumut menjadi bank
andalan untuk membantu dan mendorong pertumbuhan perekonomian dan pembangunan daerah di segala bidang serta sebagai salah satu sumber pendapatan
daerah dalam rangka peningkatan taraf hidup rakyat dan misi Bank Sumut adalah mengelola dana pemerintah dan masyarakat secara professional yang didasarkan
pada prinsip-prinsip compliance. Statement budaya perusahaan ini memberikan pelayanan terbaik. Sedangkan fungsi Bank Sumut adalah sebagai alat kelengkapan
otonomi daerah di bidang perbankan, Bank Sumut berfungsi sebagai penggerak dan pendorong laju pembangunan di daerah, bertindak sebagai pemegang kas
daerah yang melaksanakan penyimpanan uang daerah serta sebagai salah satu sumber pendapatan asli daerah dengan melakukan kegiatan usaha sebagai bank
umum seperti dimaksudkan pada Undang-Undang Nomor 7 tahun 1992, tentang perbankan sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 10 tahun
1998. Bank Sumut memiliki beberapa prestasi membanggakan diantaranya meraih penghargaan InfoBank Golden Trophy Awards untuk ke-8 kalinya sebagaimana
tahun-tahun sebelumnya sebagai bank dengan predikat “Sangat Bagus” dari majalah keuangan terkemuka Info Bank Redaksi, 21 Juli 2010.
Penerapan standar pelayanan Bank Sumut merupakan hasil karya terbaik dari seluruh sumber daya manusia yang bertujuan untuk memberikan pelayanan
yang standar sehingga para nasabah dan mitra kerja merasakan layanan yang sama di manapun mereka berinteraksi dengan bank sumut. Seiring dengan penerapan
standar pelayanan tersebut maka salah satu faktor yang turut menjadi perhatian Bank Sumut adalah tentang peningkatan kinerja karyawan, di mana kinerja yang
baik merupakan salah satu penentu keberhasilan perusahaan
Untuk mengukur kinerja pegawai dapat diukur melalui penilaian kinerja. Menurut Sofyandi 2008, “Penilaian kinerja adalah proses organisasi dalam
mengevaluasi pelaksanaan pekerjaan”. Penilaian kinerja sangat bermanfaat karena dapat diketahui bagaimana kondisi riil pegawai dilihat dari kinerja. Dengan
demikian data-data ini dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan suatu organisasi. Berikut tabel tentang pendapatan bersih
Bank Sumut Kantor Cabang Utama Medan dilihat berdasarkan laporan keuangan Bank Sumut Periode 2011-2013.
Tabel 1.1 Laba PT Bank Sumt Medan 2011-2013 Tahun
Laba
2011 2012
2013 426.209.000.000
421.776.000.000 531.968.000.000
Sumber: Laporan Keuangan PT Bank Sumut Medan 2011-2013 Berdasarkan tabel di atas, laporan keuangan PT Bank Sumut dalam kurun
waktu 3 tahun terakhir, dari tahun 2011 mengalami peningkatan, pada tahun 2012 menurun dan 2013 mengalami kenaikan kembali. Adanya penurunan di tahun
2012 merupakan suatu hal yang perlu diperhatikan oleh PT Bank Sumut. Salah satu penyebab adanya penurunan laba di tahun 2012 bisa disebabkan oleh
menurunnya kinerja karyawan, hal tersebut dilatarbelakangi oleh banyak faktor. Penelitian tentang promosi jabatan dan pemberian insentif telah dilakukan,
di antaranya oleh Dynta Arimurti 2003 dalam skripsinya yang berjudul, “Pengaruh Insentif Terhadap Kinerja Sumber Daya Manusia Menurut Persepsi
Karyawan Pada PT Telekomunikasi Tbk Bandung” di mana tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh insentif terhadap kinerja
Sumber Daya Manusia di PT Telekomunikasi Tbk Bandung dengan
menggunakan analisis data koefisien korelasi Rank Spearman RS dan diperoleh hasil penelitian dengan pengolahan kuesioner bahwa insentif
mempunyai pengaruh cukup besar terhadap kinerja Sumber Daya Manusia pada PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk Bandung. Chandra Bayu pada tahun 2014
dalam skripsinya yang berjudul, “Pengaruh Kompensasi Dan Promosi Jabatan Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT Granesia” diperoleh hasil penelitian bahwa
kompensasi dan promosi jabatan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan PT Granesia.
Oleh karena beberapa fenomena di atas, maka penulis ingin mengetahui faktor penyebab turunnya kinerja karyawan berdasarkan penurunan pendapatan yang dilihat
dalam laporan keuangan yang ditelaah dari sisi pengaruh promosi jabatan dan pemberian insentif. Maka Penulis tertarik untuk mengadakan penelitian yang berjudul
“Pengaruh Promosi Jabatan Dan Pemberian Insentif Terhadap Kinerja Karyawan Studi Pada PT Bank Sumut Kantor Cabang Utama Medan”.
1.2. Rumusan Masalah