Uji Multikolinearitas Uji Heteroskedastisitas

di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. Gambar 4. 3 Hasil Uji Normalitas Sumber : Pengolahan Data 2015 Gambar di atas mengindikasikan bahwa model regresi telah memenuhi asumsi di mana data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal dalam model regresi penelitian ini cenderung normal dan memenuhi asumsi normalitas.

4.5.2 Uji Multikolinearitas

Uji Multkolinearitas bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya variabel independen yang memiliki kemiripan dengan variabel independen lainnya dalam suatu model regresi, atau untuk mengetahui ada tidaknya korelasi diantarasesama Observed Cum Prob 1.0 0.8 0.6 0.4 0.2 0.0 E xpect ed C um P rob 1.0 0.8 0.6 0.4 0.2 0.0 variabel independen. Uji Multikolinearitas dilakukan denganmembandingkan nilai toleransi tolerance value dan nilai variance inflationfactor VIF dengan nilai yang disyaratkan. Nilai yang disyaratkan bagi nilaitoleransi adalah lebih besar dari 0,01, dan untuk nilai VIF kurang dari 10Ghozali, 2006. Tabel 4. 36 Hasil Uji Multikolinearitas Sumber : Pengolahan Data 2015 Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa kedua variabel bebas independen yaitu X 1 Promosi Jabatan dan X 2 Insentif memiliki nilai VIF dalam batas toleransi yang telah ditentukan yaitu X 1 1.712 dan X 2 1.712 dan tidak melebihi 5 sehingga dapat disimpulkan bahwa dalam penelitian ini tidak terjadi multikolinearitas pada variabel indepandennya.

4.5.3 Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas digunakan untuk melihat apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual pada suatu pengamatan ke pengamatan lain. Jika varians dari residual suatu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homokedastisitas. Jika varians berbeda, maka disebut heteroskedastisitas. Selain diukur dengan grafik Scaterplot, heteroskedastisitas dapat diukur secara sistematis dengan uji Glejser. Jika variabel bebas signifikan secara statistik mempengaruhi variabel terikat, maka ada indikasi terjadi Coeffi cients a 5.421 1.315 4.123 .000 2.805 8.037 .175 .050 .323 3.500 .001 .076 .275 .663 .364 .247 .584 1.712 .277 .049 .526 5.695 .000 .180 .374 .735 .537 .402 .584 1.712 Const ant x1 x2 Model 1 B St d. Error Unstandardized Coeffic ient s Beta St andardiz ed Coeffic ient s t Sig. Lower Bound Upper Bound 95 Confidenc e Interval for B Zero-order Partial Part Correlations Tolerance VIF Collinearity Statistics Dependent Variable: y a. heteroskedastisitas. Jika probabilitas signifikansinya di atas 0,05, maka dapat disimpulkan tidak terjadi heteroskedastisitas Ghozali, 2006. Gambar 4.4 Hasil Uji Heterokedastisitas Sumber : Pengolahan Data 2015 Gambar di atas memperlihatkan bahwa titik-titik menyebar secara acak, tidak membentuk pola yang jelasteratur, serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dalam penelitian ini tidak terjadi heterokedastisitas pada model regresi.

4.5.4 Uji Autokorelasi