Gambaran Umum Suku Pesisir
2.1 Gambaran Umum Suku Pesisir
Bab ini akan mengenalkan Suku Pesisir melalui lokasi penelitian. Lokasi penelitian berada di Kelurahan Pasar Belakang, Kecamatan Sibolga Kota, Kota Sibolga, Provinsi Sumatera Utara. Di wilayah ini, dampeng masih didapati dalam suatu upacara adat perkawinan Suku Pesisir.
2.1.1 Topografi
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, topografi merupakan kajian atau atau penguraian yang terperinci tentang keadaan muka bumi pada suatu daerah (2008:1482). Kota Sibolga merupakan daerah yang terletak di wilayah Pesisir Pantai Barat Sumatera Utara. Menurut Sogiarto dan Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan, pesisir itu adalah wilayah pertemuan antara darat dan laut dimana ekosistem darat dan laut saling berinteraksi; ke arah darat meliputi bagian daratan, baik kering maupun terendam air, yang masih dipengaruhi sifat-sifat laut seperti pasang surut, angin laut, dan perembesan air asin; sedangkan ke arah laut meliputi bagian laut yang masih dipengaruhi oleh proses-proses alami yang terjadi di darat seperti sedimentasi dan aliran air tawar, maupun yang disebabkan oleh kegiatan manusia di darat seperti penggundulan hutan dan pencemaran.
Kota Sibolga berjarak lebih kurang 340 km dari Kota Medan, ibukota Provinsi Sumatera Utara. Posisinya berada pada sisi pantai Teluk Tapian Nauli menghadap ke arah Samudera Hindia. Seluruh wilayahnya berbatasan dengan
Kabupaten Tapanuli Tengah di sebelah Timur, Selatan, dan Utara. Sedangkan sebelah Barat berbatasan dengan Samudera Hindia.
Secara geografis, wilayah Kota Sibolga terletak terletak antara 1º 42'-1º 46' Lintang Utara dan 98º 44' - 98º 48' Bujur Timur. Wilayah Kota Sibolga berdiri di atas daratan pantai, lereng, dan pegunungan di mana sebagian besar penduduknya bermukim di dataran pantai yang rendah. Bentuk Kota Sibolga memanjang dari Utara ke Selatan mengikuti garis pantai. Sebelah Timurnya terdiri dari gunung. Sedangkan sebelah Barat terdiri dari lautan. Lebar kota ini berjarak lebih kurang 500 meter dari garis pantai ke pegunungan sedangkan panjangnya adalah 8.520 km.
Keadaan alamnya relatif kurang beraturan. Kemiringan (lereng) lahan bervariasi antara 0-2 % sampai dengan 40%. Sebagian besar (69%) wilayah kota madya ini merupakan perairan dan pulau-pulau yang tersebar di Teluk Tapian Nauli. Sedangkan sisanya merupakan dataran bekas rawa di dataran pantai Sumatera yang ditimbun membujur dari Barat Laut ke Tenggara dengan ukuran 5,6 kali 0,5 km. Dataran ini merupakan tempat pemukiman penduduk.
Beberapa pulau yang tersebar di sekitar teluk Tapian Nauli yang termasuk ke dalam wilayah administratif Kota Sibolga adalah pulau Poncan Gadang, Pulau Poncan Ketek, Pulau Sarudik, dan pulau Panjang. Kota Sibolga dipengaruhi oleh letaknya yang berada pada daratan pantai, lereng, dan pegunungan terletak pada ketinggian di atas permukaan laut berkisar antara 0 - 150 meter.
Wilayah ini memiliki iklim yang cukup panas sekitar 21,6°C-32°C. Sementara curah hujannya cenderung tidak teratur di sepanjang tahunnya. Curah Wilayah ini memiliki iklim yang cukup panas sekitar 21,6°C-32°C. Sementara curah hujannya cenderung tidak teratur di sepanjang tahunnya. Curah
2.1.2 Luas Wilayah
Kota Sibolga merupakan wilayah yang cukup sempit dengan cakupan wilayah daratan seluas 1077 ha. Cakupan wilayah ini terdiri dari 889,16 ha (82,5%) daratan, 187,84 ha (17,44%) daratan kepulauan. Sedangkan wilayah lautannya memiliki luas sekitar 2.171,6 ha.
Secara administratif daerah ini terdiri dari empat kecamatan. Berdasarkan data wilayah BPS Kota Sibolga tahun 2012, Kota Sibolga terdiri dari empat kecamatan dengan 17 kelurahan dan 68 lingkungan.
17 kelurahan dalam wilayah kecamatan Kota Sibolga, yakni:
1. Kecamatan Sibolga Utara, meliputi Kelurahan Sibolga Ilir, Kelurahan Angin Nauli, Kelurahan Hutabarangan, Kelurahan Hutatonga-tonga, dan Kelurahan Simaremare;
2. Kecamatan Sibolga Kota, meliputi Kelurahan Pasar Baru, Kelurahan Pasar Belakang, Kelurahan Pancuran Gerobak dan Kelurahan Kota Beringin;
3. Kecamatan Sibolga Sambas, meliputi Kelurahan Pancuran Kerambil, Kelurahan Pancuran Pinang, Kelurahan Pancuran Bambu, dan Kelurahan Pancuran Dewa;
4. Kecamatan Sibolga Selatan, meliputi Kelurahan Aek Muara Pinang, Kelurahan Aek Habil, Kelurahan Aek Parombunan, dan Kelurahan Aek Manis.
4 Dikutip dari situs: www.sibolgakota.go.id
Tabel 2.1
Luas Wilayah Kota Sibolga berdasarkan Kecamatan
No. 2 Kecamatan Luas Wilayah (km )
1 Sibolga Utara
2 Sibolga Kota
3 Sibolga Selatan
4 Sibolga Sambas
Sumber BPS Kota Sibolga Tahun 2010
2.1.3 Demografi
Berdasarkan hasil sensus penduduk tahun 2010, jumlah penduduk Kota Sibolga adalah sebanyak 85.981 jiwa. Jumlah tersebut terdiri dari 43.100 jiwa laki-laki dan 42.881 jiwa perempuan.
Tabel 2.2
Jumlah Penduduk Menurut Kecamatan dan Jenis Kelamin
Laki-laki dan No.
1 Sibolga Utara
2 Sibolga Kota
3 Sibolga Selatan
4 Sibolga Sambas 10.380
85.981 Sumber BPS Kota Sibolga Tahun 2010
Kota Sibolga dikenal dengan semboyan “Negeri berbilang kaum”. Hal ini dapat dibuktikan dengan keanekaragaman suku di dalam daerah ini. Keempat Kota Sibolga dikenal dengan semboyan “Negeri berbilang kaum”. Hal ini dapat dibuktikan dengan keanekaragaman suku di dalam daerah ini. Keempat
Diagram 2.1 Jumlah Penduduk Menurut Suku
Melayu Karo Simalungun Toba Mandailing Pakpak Nias Jawa Minang Cina Suku Lainnya