Kondisi Kerja Pekerja Rumah Tangga Migran

3.4 Kondisi Kerja Pekerja Rumah Tangga Migran

Para pekerja rumah tangga di luar negeri seringkali mengalami pelanggaran hak sebagai pekerja. Mulai dari penyitaan dokumen migrasi, hingga dihukum mati karena mencelakakan majikannya. Mereka jauh dari sanak saudara sehingga sulit bagi mereka untuk meminta tolong. Rentannya mereka terhadap berbagai pelanggaran hak mereka sebagai pekerja salah satunya adalah karena Para pekerja rumah tangga di luar negeri seringkali mengalami pelanggaran hak sebagai pekerja. Mulai dari penyitaan dokumen migrasi, hingga dihukum mati karena mencelakakan majikannya. Mereka jauh dari sanak saudara sehingga sulit bagi mereka untuk meminta tolong. Rentannya mereka terhadap berbagai pelanggaran hak mereka sebagai pekerja salah satunya adalah karena

Sekitar empat juta orang bekerja sebagai Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di luar negeri sejak tahun 2006. Dari keseluruhan TKI yang dikirim, 72-80 persen

diantaranya adalah pekerja dari sektor informal, yaitu pekerja rumah tangga 148 . Data yang didapat penulis dari BNP2TKI adalah sekitar rata-rata 550.000 orang

ditempatkan setiap tahunnya sebagai TKI yang bekerja di berbagai negara, dengan jumlah TKI terbesar ditempatkan di Saudi Arabia 149 .

Total TKI yang tercatat dari tahun 2006 sampai tahun 2012 adalah 3.998.592 orang 150 . Dari jumlah tersebut, sebanyak 3.048.267 orang berjenis

kelamin wanita 151 . Dari data tersebut, penulis dapat melihat bahwa penyumbang devisa negara paling besar adalah para PRT migran yang sebagian besar berjenis

kelamin wanita. Para PRT migran ini seringkali mendapatkan perlakuan kasar dari majikan mereka. Mereka juga kerap mendapatkan pelecehan seksual ataupun penyiksaan hingga tewas oleh majikan mereka. Jika membela diri, mereka yang justru akan dilaporkan karena dianggap mencelakakan majikan. Seperti yang terjadi pada banyak kasus TKI yang dihukum mati dengan tuduhan penyerangan ataupun pembunuhan.

BNP2TKI. 2012. Penempatan Berdasar Sektor (2006‐2012). BNP2TKI. Diakses pada 13 Januari

2013. <http://www.bnp2tki.go.id/statistik ‐mainmenu‐86/penempatan/6757‐penempatan‐ berdasar

‐sektor.html>. BNP2TKI. 2012. Penempatan Per Tahun Per Negara (2006‐2012). BNP2TKI. Diakses pada 13

Januari 2013. <http://www.bnp2tki.go.id/statistik ‐mainmenu‐86/penempatan/6756‐ penempatan ‐per‐tahun‐per‐negara‐2006‐2012.html>. 150 BNP2TKI. 2012. Penempatan Per Tahun Per Negara (2006‐2012). BNP2TKI. Diakses pada 13

Januari 2013. <http://www.bnp2tki.go.id/statistik ‐mainmenu‐86/penempatan/6756‐ penempatan

‐per‐tahun‐per‐negara‐2006‐2012.html>. BNP2TKI. 2012. Penempatan Berdasarkan Jenis Kelamin (2006‐2012). BNP2TKI. Diakses pada

13 Januari 2013. <http://www.bnp2tki.go.id/statistik ‐mainmenu‐86/penempatan/6758‐ penempatan ‐berdasarkan‐jenis‐kelamin‐2006‐2012.html>.

Para PRT ini berada dalam posisi yang lebih lemah dan berisiko mendapatkan ketidakadilan bahkan di ranah pihak berwajib sekalipun. Kondisi mereka yang kebanyakan kurang berpendidikan serta jauh dari kampung halaman menjadi penghalang untuk bisa bertindak melawan kekerasan yang terjadi pada mereka. Penulis mendapatkan data dari Migrant Care mengenai akumulasi kasus kekerasan yang terjadi sepanjang tahun 2007 pada para PRT migran di negara- negara tempat mereka bekerja. Berikut adalah diagramnya.

Diagram 3.7 Akumulasi Kasus Kekerasan pada PRT Migran Indonesia tahun Per

Negara 2007.

Sumber: Migrant Care. 2007. Data KekerasanTerhadap Buruh Migran Indonesia Tahun 2007.

Diakses pada 13 Januari 2013.

<http://www.migrantcare.net/mod.php?mod=content&op=viewcontent&contid=11 >

Dari diagram tersebut, sebagian besar kasus kekerasan terhadap PRT migran Indonesia yang terdata terjadi di Malaysia dan Saudi Arabia. Dengan persentase sebesar 39 persen, Malaysia menempati urutan tertinggi kasus kekerasan terhadap PRT. Hal ini dapat dibuktikan dengan berbagai pemberitaan mengenai kasus TKI khususnya TKW yang pulang dalam keadaan luka-luka, cacat, ataupun tewas. Salah satunya kasus di mana tiga orang polisi Malaysia memperkosa seorang PRT migran Indonesia bernama Siti ketika Siti ditahan di kantor polisi karena tidak membawa paspor. Hal ini terjadi karena paspor Siti

ditahan oleh majikannya 152 . Serangkaian penembakan mati 151 orang PRT migran Indonesia juga terjadi di Malaysia sejak tahu 2007 hingga tahun 2012 dan tidak

satupun kasus tersebut yang ditangani secara adil oleh aparat penegak hukum Malaysia 153 .

Sementara itu, kasus-kasus serupa juga terjadi di Saudi Arabia pada para PRT migran Indonesia. Sehingga tidak heran jika Saudi Arabia menempati urutan kedua negara dengan kasus kekerasan terhadap PRT migran Indonesia dengan selisih hanya satu persen dengan Malaysia, yaitu 38 persen. Dari seluruh kasus yang terdata, dan jumlah awal PRT yang diberangkatkan ke luar negeri, sekitar

152 Migrant Care. 2012. Mengutuk Kebrutalan 3 Polisi Malaysia yang Memperkosa PRT Migran Indonesia. Diakses pada 13 Januari 2013.

<http://www.migrantcare.net/mod.php?mod=publisher&op=viewarticle&cid=6&artid=1548>.

Migrant Care. 2012. Mengutuk Kebrutalan 3 Polisi Malaysia yang Memperkosa PRT Migran Indonesia. Diakses pada 13 Januari 2013. <http://www.migrantcare.net/mod.php?mod=publisher&op=viewarticle&cid=6&artid=1548>.

2.782.249 orang telah pulang ke Indonesia, dengan sebanyak 13.6 persen diantaranya merupakan TKI bermasalah 154 .

Dari seluruh data tersebut, penulis melihat bahwa kasus-kasus para PRT migran memang sangat serius karena sebagaian besar telah merenggut nyawa mereka dan melanggar hak mereka sebagai manusia. Dibutuhkan koordinasi dan sistem perlindungan yang baik agar para PRT migran tidak mengalami nasib buruk lagi di negara tempat mereka bekerja. Oleh karena itu sangat penting bagi pemerintah untuk membuat peraturan yang jelas mengenai perlindungan para pekerja migran agar proses perlindungan mereka berjalan dengan baik.

BNP2TKI. 2012. Rekapitulasi Kepulangan TKI (2006‐2012). BNP2TKI. Diakses pada 13 Januari 2013. < http://www.bnp2tki.go.id/statistik‐mainmenu‐86/kepulangan/6771‐rekapitulasi‐ kepulangan ‐tki‐2006‐31‐mei‐2012.html>.