Retaliasi sebagai upaya untuk mengganti jumlah pencairan dana yang dilakukan berdasarkan Byrd Amendment 151

2. Retaliasi sebagai upaya untuk mengganti jumlah pencairan dana yang dilakukan berdasarkan Byrd Amendment 151

  Amerika Serikat berargumen bahwa permohonan otorisasi dari Meksiko dan para penggugat lainnya tidak berdasarkan pada Pasal 22 DSU. Amerika Serikat juga berargumen bahwa Meksiko dan para penggugat tidak mungkin bisa dirugikan apabila tidak ada permintaan atau kewajiban untuk melaksanakan ketentuan Byrd Amendment. Selain itu, Meksiko dan para penggugat juga dapat meminta 17 (satu

  Ibid., hlm. 41.

  per tujuh) bagian dari pencairan dana yang dibayarkan oleh Meksiko dan para penggugat kepada Amerika Serikat. Terhadap argumen ini, Meksiko membantah dengan menyatakan bahwa pencairan dana tersebut tidak sesuai dengan ketentuan WTO karena jumlah kerugian dihitung berdasarkan konsep objektif dari kerugian yang disebabkan oleh ketentuan Byrd Amandment. Dengan demikian, karena semua pembayaran seimbang dengan jumlah kerugian, maka retaliasi harus diotorisasi dalam jumlah yang sama.

3. 152 Penetapan Variabel Tingkat Retaliasi

  Amerika Serikat berargumen bahwa arbiter harus menetapkan tingkat retaliasi tunggal (single level of suspension) untuk setiap negara penggugat dan terhadap tingkat ini tidak boleh diubah di masa depan serta harus ditentukan saat pelaksanaan arbitrase. Amerika Serikat juga berargumen bahwa jika tingkat tersebut dapat diubah berdasarkan ketentuan DSU, pengubahan tersebut tidak tepat dalam kasus ini. Terhadap argument tersebut Meksiko membantah dengan menyatakan bahwa tujuan Pasal 22 ayat (4) DSU adalah untuk menjamin kesetaraan tingkat retaliasi dengan tingkat kerugian. Meksiko berpendapat akan sangat spekulatif apabila memperkirakan tingkat yang pasti terhadap kerugian dan retaliasi tersebut mengingat pelaksanaan Byrd Amendment di tahun pertama juga sangat bervariasi. Jika dalam kasus terdapat peraturan yang dianggap tidak sesuai dengan WTO dan tingkat retaliasi ditentukan pada satu titik waktu maka negara yang melanggar dapat melakukan tindakan yang lebih merugikan lagi. Argumen Amerika Serikat justru menggagalkan tujuan dari retaliasi tersebut.

  DSB WTO memutuskan untuk memberikan otorisasi kepada Meksiko untuk melakukan retaliasi terhadap Amerika Serikat. Setelah ada pemberitahuan bahwa Meksiko akan melakukan retaliasi, Consuming Industries Trade Action Coalition (CITAC) kembali meminta Amerika Serikat untuk mencabut ketentuan Byrd Amendment namun hal tersebut tetap tidak dilakukan. Oleh karena itu, Meksiko menetapkan akan mengenakan tarif retaliasi sebesar 20.9 juta terhadap 3 (tiga)

  produk Amerika Serikat dengan rinician sebagai berikut 153 :

a. Penambahan bea masuk sebesar 30 terhadap produk susu dan olahannya (dairy products) termasuk di dalamnya susu formula bayi;

b. Penambahan bea masuk sebesar 20 terhadap produk anggur (wine products); dan

c. Penambahan bea masuk sebesar 9 terhadap produk permen dan permen karet (candy and chewing gum)

  Terhadap tindakan ini, Dairy Export Council Amerika Serikat menyatakan bahwa penerapan bea masuk tambahan oleh Meksiko, khususnya untuk produk susu dan olahannya, akan merugikan eksportir Amerika Serikat sebesar 160.4 juta. Dalam kasus ini, Meksiko adalah negara keempat dari 11 (sebelas) negara penggugat yang mengajukan retaliasi terhadap Amerika Serikat terkait Byrd Amendment. Total dari tarif retaliasi dari negara-negara tersebut adalah sekitar 114 juta.

  Berdasarkan argumen-argumen yang disampaikan oleh para pihak, arbiter berkesimpulan bahwa tingkat kerugian yang diderita oleh Meksiko pada tahun tertentu dapat dianggap sama dengan total pencairan dana dilakukan berdasarkan Byrd Amendment untuk tahun sebelumnya yang berkaitan dengan bea masuk anti- dumping atau countervailing duty dibayar oleh Meksiko. Dengan demikian, arbiter memutuskan bahwa Meksiko dapat melaksanakan retaliasi terhadap produk yang berasal dari Amerika Serikat meliputi nilai total perdagangan yang

  153 “Mexico to Impose 21 Million in Retaliatory Tariffs Against US Exports; CITAC Says Byrd Amendment Must Be Repealed”, http:www.citac.infopressrelease2005 08_18.php , 153 “Mexico to Impose 21 Million in Retaliatory Tariffs Against US Exports; CITAC Says Byrd Amendment Must Be Repealed”, http:www.citac.infopressrelease2005 08_18.php ,

  

  Kasus di atas menunjukan bahwa pertimbangan yang didasasrkan pada tujuan yang hendak dicapai melalui penggunaan retaliasi, sangat berpengaruh terhadap keberhasilan penggunaan retaliasi tersebut, terlepas dari pelaksana retaliasi tesebut adalah negara berkembang maupun negara maju. Kasus ini juga dapat dijadikan contoh bagi negara anggota lain, khususnya negara berkembang dan terbelakang, agar dapat memanfaatkan secara maksimal fasilitas yang disediakan DSU dalam rangka penyelesaian sengketa perdagangan internasional sehingga dapat kepentingan nasional dapat dipertahankan dan fungsi DSU sebagai sarana meningkatkan kepatuhan dapat dijalankan dengan maksimal.