terjadinya aterosklerosis. Aterosklerosis atau pengerasan pembuluh darah adalah penyempitan atau penyumbatan pada pembuluh darah jantung berbentuk luka goresan
plak. Proses terjadinya plak ini tenjadi oleh karena penumpukan lemak. Pada mulanya berbentuk endapan lunak, dengan proses yang lama mengakibatkan endapan tersebut
menjadi keras dan tidak elastis yaitu aterosklerosis. Ini yang menyebabkan penyakit jantung koroner Sabriah, 2010.
Obesitas dapat juga menyebabkan kolesterol total dan LDL tinggi yang mengakibatkan penyakit jantung koroner. Konsumsi pangan yang berlebih yang
berhubungan dengan peningkatan kolesterol dalam darah menghasilkan kadar lipid dalam darah. Komposisi makanan seimbang yang menghasilkan kalori terdiri atas sumber
karbohidrat 60-70 , protein 10-15 dan lemak tidak lebih dari 25 . Jumlah kalori yang dibutuhkan setiap hari disesuaikan dengan usia dan jenis kelamin Manurung,
2004. Berikut hubungan Pola konsumsi makanan dengan kolestrol darah total :
2.3.1. Hubungan Karbohidrat dengan Kolesterol Darah
Karbohidrat dalam makanan pada umunya dibedakan menjadi karbohidrat sederhana dan karbohidrat kompleks. Karbohidrat merupakan sumber energi utama.
Sumber karbohidrat berasal dari tumbuh-tumbuhan yaitu padi-padian, atau serealia, umbi-umbian, kacang-kacang kering dan gula Nawi, 2003.
Kelebihan karbohidrat di dalam tubuh diubah menjadi lemak. Perubahan ini terjadi di dalam hati. Lemak ini kemudian dibawa ke sel-sel lemak yang dapat
Universitas Sumatera Utara
menyimpan lemak dalam jumlah tidak terbatas. 1satu gram karbohidrat menghasilkan 4 empat kalori Sabriah, 2010.
Sebagian karbohidrat di dalam tubuh berada dalam sirkulasi darah sebagai glukosa untuk keperluan energy segera, sebagian disimpan sebagai glikogen dalam hati
dan jaringan otot, dan sebagian diubah menjadi lemak untuk kemudian disimpan sebagai cadangan energi di dalam jaringan lemak. Seseorang yang memakan karbohidrat dalam
jumlah berlebihan akan menjadi gemuk hal ini akan meningkatkan kolesterol darah total dalam tubuh.
Menurut Grundy 1998 dalam buku gizi dan pangan, konsumsi tinggi karbohidrat cenderung meningkatkan kadar trigliserida dan menurunkan kadar kolesterol HDL.
2.3.2. Hubungan Lemak dengan Kolesterol Darah
Lemak pada makanan membuat rasa lebih gurih dan enak. Lemak terbagi atas lemak jenuh dan lemak tidak jenuh. Akan tetapi asupan lemak memberi sumbangan yang
besar terhadap peningkatan kolesterol dalam darah. Sumber utama lemak dan lipida adalah minyak dan tumbuh-tumbuhan seperti minyak kelapa, minyak kelapa sawit,
kacang tanah, kacang kedelai, jagung, mentega, margarin dan lemak hewan Silalahi Tampubolon, 2002.
Fungsi lemak sebagai sumber energi merupakan sumber energi yang paling padat. Dalam 1 satu gram menghasilkan 9 sembilan kalori, yaitu dua setegah kali besar
energi yang dihasilkan oleh karbohidrat dan protein dalam jumlah yang sama. Sebagai
Universitas Sumatera Utara
simpanan, lemak merupakan cadangan energi tubuh paling besar. Simpanan ini berasal dari konsumsi berlebihan salah satu atau kombinasi zat-zat energi Soeharto, 2004.
Pengaruh lemak terhadap kesehatan bahwa, akan meningkatkan kadar kolesterol dalam darah apabila berlebih dan tidak dapat dikeluarkan dari tubuh melalui feces, urine
dan kelenjar. Kondisi ini tidak baik untuk jantung dan pembuluh darah Soeharto, 2004. Hasil penelitian Jonnalagadda dkk 1996 konsumsi tinggi asam lemak jenuh akan
meningkatkan kadar kolesterol plasma, diperkirakan setiap penambahan asam lemak jenuh 1 dari total kalori terjadi peningkatan kolesterol darah sebanyak 1,9 mgdl
Manurung, 2004. Menurut National Cholesterol Education Program NCEP menganjurkan untuk
membatasi konsumsi asam lemak jenuh 10 total kalori dan jika kadar kolesterol masih tinggi dianjurkan untuk mengurangi sampai 7 dari total kalori Manurung, 2004.
2.3.3. Hubungan Protein dengan Kolesterol Darah