5.3 Struktur Bangunan
Struktur bangunan didesain dalam susunan portal konstruksi beton bertulang dengan perbandingan panjang bentang dan ketinggian yang proporsional sehingga lebih
terjamin terhadap pengaruh gaya gempa karena memiliki struktur yang kaku.
Gambar 5.1. Struktur Bangunan Sumber : Penulis 2014
5.3.1 Kolom
Rangka rumah susun ini menggunakan beton bertulang. Dengan grid 6 x 9 meter, memiliki kolom dengan ukuran 35 x 65 cm dan panjang kolom maksimum empat meter.
Beton bertulang dipilih menjadi struktur rumah susun ini karena sifatnya yang monolit dan tahan lama.
Penggunaan beton bertulang ini juga karena relatif rendahnya biaya awal pembangunan dengan material ini dibandingkan dengan material lainnya seperti baja.
Biaya konstruksi bergantung pada lokasi dan praktik-praktik pembangunan rumah susun ini. Desain rumah susun yang denahnya sederhana ini akan membuat struktur betonnya
lebih kuat dalam menahan gempa.
Universitas Sumatera Utara
5.3.2 Pondasi
Pondasi yang digunakan adalah pondasi Bored Pile berdiameter 30 cm yang pada bagian atasnya terdapat pile cap berukuran 260 x 140 cm. Seperti halnya tiang pancang,
bored pile adalah pondasi dalam yang dipasang sampai ke dalaman yang dibutuhkan dengan cara membuat lobang dengan sistem pengeboran atau pengerukan tanah. Setelah
kedalaman tertentu tercapai atau sampai lapisan tanah keras didapatkan kemudian dilakukan pemasangan besi penulangan pondasi, lalu dilakukan pengecoran terhadap
lobang yang sudah di bor terlebih dahulu. Karena dengan cara pengeboran tersebut maka Bored Pile lebih ramah
lingkungan dibandingkan dengan menggunakan paku bumi atau tiang pancang biasa karena tidak menimbulkan kebisingan dan getaran yang dapat mengganggu bangunan
yang ada di sekitar lokasi.
5.3.3 Pembalokan
Balok induk rusun mempunyai ukuran 40 x 75 cm untuk bentangan 9 meter dan 25 x 50 cm untuk bentangan 6 meter. Sedangkan balok anak mempunyai ukuran 20 x 35
centimeter.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 5.2. Detail Sambungan antara Pondasi, Sloof Kolom Sumber : Penulis 2014
Gambar 5.3. Detail Sambungan Kolom dengan Balok Sumber : Penulis 2014
Penggunaan struktur di atas sesuai dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 1988 tentang Rumah Susun, Bab III mengenai Persyaratan
Universitas Sumatera Utara
Teknis dan Administratif Pembangunan Rumah Susun, Bagian Kedua Persyaratan Teknis, Paragraf 2 tentang Struktur, Komponen, dan Bahan Bangunan, Pasal 12 bahwa :
“Rumah susun harus direncanakan dan dibangun dengan struktur, komponen, dan penggunaan bahan bangunan yang memenuhi persyaratan konstruksi sesuai dengan
standar yang berlaku.” Pasal 13 bahwa “Struktur, komponen, dan penggunaan bahan bangunan rumah
susun sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12, harus diperhitungkan kuat dan tahan terhadap:
a. Beban mati;
b. Beban bergerak;
c. Gempa, hujan, angin, banjir;
d. Kebakaran dalam jangka waktu yang diperhitungkan cukup untuk usaha
pengamanan dan penyelamatan; e.
Daya dukung tanah; f.
Kemungkinan adanya beban tambahan, baik dari arah vertikal maupun horizontal;
g. Gangguanperusak lainnya, sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Diharapkan pembangunan konstruksi dari rumah susun maupun pembangunan- pembangunan konstruksi lainnya dalam kawasan perancangan dapat memenuhi standar
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 1988 tentang Rumah Susun di atas seperti tahan dan kuat terhadap beban mati, beban bergerak, berbagai kejadian alam,
kebakaran dengan memiliki tangga kebakaran dan kotak hydrant yang tersebar di beberapa titik setiap lantai, serta kemungkinan adanya beban tambahan, baik dari arah
vertikal maupun horizontal.
Universitas Sumatera Utara
64
BAB 6 SISTEM UTILITAS PADA RUMAH SUSUN
Gambar 6.1. Shaft dalam rumah susun Sumber : Penulis 2014
6.1 Mekanikal
Rumah susun ini memiliki shaft untuk mekanikal atau plumbing yang dimiliki setiap unit hunian yang ada. Masing-masing unit hunian memiliki satu shaft plumbing
yang terhubung secara vertikal dari lantai delapan sampai lantai dasar. Jumlah keseluruhan unit hunian adalah dua ratus empat puluh enam buah. Rumah susun ini
memiliki dua buah shaft inti yang terletak pada area shearewall. Keduanya menghubungkan pipa sprinkler dan hydrant untuk rencana kebakaran di masing-masing
blok hunian serta terdapat pipa air hujan dari setiap atap bangunan.
Universitas Sumatera Utara