Pada Tabel 4.11 dapat diketahui bahwa nila r
alpha
sebesar 0,435 dan r
tabel
sebesar 0,361 sehingga dapat disimpulkan bahwa nilai r
alpha
positif dan lebih besar dari r
tabel
0,435 0,361 maka kuesioner tersebut dinyatakan reliabel dan dapat digunakan untuk penelitian.
4.3 Uji Asumsi Klasik
1. Uji Normalitas
Uji Normalitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi berdistribusi normal. Uji normalitas dapat dilakukan dengan analisis
grafik yaitu pada Normal P-P Plot of Regression Standarizied Residual. Apakah titik menyebar di sekitra garis diagonal maka data telah
berdistribusi normal. Normal P-P Plot of Regression Standarizied Residual.
Universitas Sumatera Utara
Observed Cum Prob
1.0 0.8
0.6 0.4
0.2 0.0
E xpect
ed C
um P
rob
1.0 0.8
0.6 0.4
0.2 0.0
Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual Dependent Variable: Kinerja Pegawai
Sumber: Pengolahan Data SPSS 2014 Gambar 4.1
Grafik Normal P-P Plot
Gambar 4.1 dapat dilihat bahwa titik-titik menyebar mengikuti data di sepanjang garis diagonal, hal ini berarti data berdistribusi normal.
Selain itu, uji normalitas juga dapat dilakukan dengan menggunakan uji kolmogorov-sumirnov pada tingkat signifikan 5 0,05. Hasil uji
kolmogrov-Sumirnov dapat dilihat pada Tabel 4.12 berikut:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.12 Uji Kolmogrov-Sumirnov
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
32 28,8438
2,94147 ,128
,128 -,090
,726 ,667
N Mean
Std. Deviation Normal Parameters
a,b
Absolute Positive
Negative Most Extreme
Differences
Kolmogorov-Smirnov Z As ymp. Sig. 2-tailed
Kinerja Pegawai
Test distribution is Normal. a.
Calculated from data. b.
Sumber: Pengolahan Data SPSS 2014
Pada Tabel 4.12 dapat dilihat bahwa data berdistribusi normal karena nilai Asympy.Sig 2-tailed sebesar 0,726 ditas tingkat
signifikansi 0,05 atau 5 . Atau Asympy.Sig 2-tailed 0,05.
2. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan grafik dan analisis statistic berupa Uji Glejser. Melalui analisis grafik, suatu model
regresi dianggap tidak terjadi heteroskedastisitas jika titik-titik menyebar secara acak dan tidak membentuk suatu pola tertentu yang
jelas serta tersebar di atas maupun di bawah angka nol pada sumbu Y.
Scatterplot
Universitas Sumatera Utara
Regression Standardized Predicted Value
3 2
1 -1
-2 -3
K inerj
a P
egawai
34.00 32.00
30.00 28.00
26.00 24.00
22.00
Scatterplot Dependent Variable: Kinerja Pegawai
Sumber: Pengolahan Data SPSS 2014 Gambar 4.2
Pengujian Heteroskedastisitas
Pada Gambar 4.2 dapat dilihat bahwa titik menyebar secara acak dan tidak membentuk suatu pola tertentu yang jelas serta tersebar baik
di atas maupun di bawah angka nol pada sumbu Y. Hal ini tidak terjadi heteroskedasitisitas pada model regresi, sehingga model regresi layak
dipakai untuk memperdiksi faktor-faktor yang mempengaruhi Kinerja Karyawan berdasarkan variabel independennya.
Universitas Sumatera Utara
3. Uji Multikolinieritas
Gejala multikolinieritas dapat dilihat dari besarnya nilai Tolerance dan VIF Variance Inflation Factor. Kedua ukuran ini
menunjukkan setiap variabel indenpenden manakah yang dijelaskna oleh variabel dependen lainnya. Tolerance adalah mengukur
variabalitas variabel independent yang terpilih yang tidak dijelaskan variabel independent lainnya. Nilai yang dipakai untuk Tolerance 0,1
dan VIF 1, maka tidak terjadi multikolinieritas.
Tabel 4.13 Uji Multikolinieritas
Coefficients
a
,980 1,020
,980 1,020
Motivas i Kerja Kepuas an K erja
Model 1
Tolerance VIF
Collinearity Statistic s
Dependent Variable: Kinerja Pegawai a.
Sumber: Pengolahan Data SPSS 2014
Pada tabel 4.14 memperlihatkan semua nilai variabel independent memiliki nilai Tolerance 1,0 dan VIF 1,0. Hal ini berarti tidak
terjadi multikolinieritas.
Universitas Sumatera Utara
4.4 Uji Hipotesis